(Minghui.org) Ibu saya mulai berlatih Falun Dafa ketika saya masih kecil dan saya menyaksikan peningkatan dramatisnya. Dia menjadi sehat dan baik. Ibu saya dianiaya setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai penganiayaan pada Juli 1999. Bahkan keluarga kami mendiskriminasi kami. Namun, saya tidak pernah mengeluh. Saya tahu bahwa Dafa adalah baik dan tidak seperti yang dikatakan propaganda dan fitnah PKT.

Mulai Berlatih

Secara bertahap, saya mulai berlatih pada tahun 2011. Pada awalnya, ibu saya mendorong adik perempuan saya dan saya untuk membaca ajarannya. Saya tidak berlatih gerakan dan tidak menyadari pentingnya mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan orang. Saya memiliki banyak konsep manusia dan merasa bahwa Falun Dafa adalah sebuah sumber kedamaian.

Saya tidak benar-benar melepaskan konsep manusia dan keterikatan saya untuk waktu yang lama. Sebaliknya, saya sering mencari hal-hal di dalam Fa yang saya setujui atau yang bisa bermanfaat bagi saya. Saya tidak menyadari tanggung jawab saya sebagai pengikut Dafa. Guru berkata,

"Jika orang Xiulian hanya dapat melepas secara permukaan, namun dalam benak hati masih menggenggam, mempertahankan sesuatu, mempertahankan kepentingan anda yang paling esensial dan tidak membiarkannya dilukai orang, saya beri tahu anda sekalian, itu adalah Xiulian palsu! Kalau dalam hati anda sendiri sedikit pun tidak tergerak, anda tak akan dapat meningkat selangkah pun, itu adalah menipu diri sendiri.” (Ceramah Fa pada Konferensi Pertama di Amerika Utara Tahun 1998)

Ajaran Guru membantu saya memahami mengapa saya selalu merasakan gangguan ketika saya belajar Fa dan mengapa sulit bagi saya untuk benar-benar fokus ketika melakukan latihan. Saya menyadari bahwa konsep manusia mendominasi pikiran saya. Saya sedang berlatih Dafa untuk menikmati kehidupan yang tenang bukan mengultivasi diri sendiri dan menyingkirkan keterikatan. Jika saya tidak benar-benar membuang konsep manusia, apakah saya sungguh-sungguh berkultivasi? Saya merasa Guru telah mencoba memberi saya petunjuk tetapi saya tidak sepenuhnya mengerti apa artinya berkultivasi.

Pekerjaan Saya Menawarkan Banyak Peluang Kultivasi

Pekerjaan saya adalah dalam bidang pembelian dan klien sering mengirimi saya hadiah atau kartu hadiah agar disukai. Saya mengembalikannya. Ketika saya tidak bisa, saya menukar hadiah itu dengan uang tunai dan menggunakannya untuk membuat materi klarifikasi fakta. Saya membeli barang sesuai dengan harga pasar yang wajar. Guru mengajari kita:

"... asalkan bertransaksi secara adil, dengan hati yang lurus." (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Karena saya perlu melakukan banyak panggilan telepon yang terkait dengan bisnis dan menggunakan telepon pribadi saya, saya bertanya kepada manajer apakah perusahaan dapat mengganti tagihan telepon saya. Awalnya, dia setuju. Sebulan kemudian, dia membatalkan penggantian dan juga mematikan telepon kantor. Saya harus membayar dari saku untuk panggilan terkait pekerjaan. Guru berkata,

“Kita selaku orang Xiulian berprinsip mengikuti keadaan secara wajar, yang semestinya milik anda tidak akan hilang, yang bukan milik anda juga tidak akan dapat direbut.” (Ceramah 7, Zhuan Falun)

Saya tidak memikirkannya lagi dan saya tidak meminta uang pengganti kepada perusahaan. Saya terus membuat jumlah panggilan telepon yang sama, dan saya masih bekerja keras seperti sebelumnya.

Saya bertanggung jawab untuk mengembangkan bisnis baru. Karena saya satu-satunya yang mengenal departemen ini dengan baik, secara bertahap saya mulai merasa bahwa rekan kerja saya atau bahkan pengawas saya tidak sebaik saya. Saya mulai mengkritik pekerjaan mereka dan hubungan kami menjadi tegang.

Setelah mencari ke dalam, saya menemukan bahwa saya memiliki kegembiraan hati dan sifat iri hati. Setiap rekan kerja memiliki kelebihan dan kekurangannya. Saya hanya melihat kekurangan mereka dan tidak pernah terlalu memikirkan kelebihan atau kualitas mereka. Kemudian, saya menyadari bahwa ini adalah semacam iri hati. Setelah saya menyadarinya, saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkannya. Saya mulai aktif bekerja sama dengan rekan kerja. Jika beberapa orang bekerja kurang sempurna, saya secara proaktif membantu mereka.

Suatu kali setelah saya membeli beberapa barang dengan harga yang sangat baik, saya merasa sangat senang dengan diri sendiri dan mulai menulis laporan pasar kepada pemimpin untuk memamerkan pencapaian saya. Tiba-tiba, saya menyadari bahwa itu adalah tanggung jawab saya untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Pamer adalah apa yang dilakukan manusia biasa untuk mengejar nama dan keuntungan pribadi. Sebagai seorang praktisi, saya seharusnya tidak memiliki pikiran yang tidak murni. Setelah saya mengidentifikasi keterikatan saya, saya berhenti menulis laporan.

Mengklarifikasi Fakta kepada Sopir Taksi

Sekarang, saya banyak belajar Fa dan membaca artikel Minghui setiap kali memiliki waktu luang. Saya sering bepergian. Setiap kali bepergian, saya menggunakan kesempatan untuk mengklarifikasi fakta. Karena sering harus naik taksi, saya mengklarifikasi fakta kepada sopir taksi di setiap kota yang saya kunjungi. Beberapa senang dan menerima apa yang saya katakan tetapi beberapa tidak. Beberapa mengancam akan melaporkan saya ke pihak berwenang. Tetapi, Guru melindungi saya.

Satu artikel Minghui berbicara bahwa polisi di satu daerah akan memberi uang jika mereka melaporkan praktisi Falun Gong. Karena saya sering bepergian ke daerah itu, saya merasa takut. Saya merasa bahwa faktor-faktor negatif di daerah itu perlu dimusnahkan. Ketika pergi ke daerah itu lagi, saya hanya menjaga pikiran lurus dan mengklarifikasi fakta kapan pun saya bisa.

Suatu ketika saat pergi ke sebuah kota di Tiongkok selatan, saya mengklarifikasi fakta kepada seorang sopir taksi. Sopir itu membuka aplikasi WeChat di teleponnya dan berkata dengan keras, "Apa yang baru saja anda katakan?"

Saya mengatakan kepadanya dengan ramah, “Tolong jangan gunakan WeChat untuk merekam saya. Ini tidak baik untuk anda.”

Dia tahu bahwa saya melihat triknya dan dia mematikan aplikasi. Dia bertanya apakah dia bisa memberi tahu rekan-rekannya apa yang baru saja saya katakan kepadanya. Saya berkata, “Anda dapat memberi tahu siapa pun yang anda inginkan. Tapi, tolong jangan gunakan WeChat karena aplikasi itu dipantau."

Saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan apa pun yang mengganggu dia dan dia dengan tulus mendengarkan apa yang saya ucapkan.

Suatu kali, saya bersama dengan sopir wanita. Di persimpangan, lampu lalu lintas berubah hijau. Para pejalan kaki masih menyeberang dan dia berhenti untuk membiarkan mereka lewat, tetapi mereka berjalan sangat lambat.

Dia mulai mengeluh, “Orang-orang benar-benar sudah tidak berperasaan. Anda dengan sopan membiarkan mereka lewat tetapi mereka tidak menghargainya."

Saya berkata, "Jika pejalan kaki itu menjadi sopir, mereka akan menyadari bahwa mereka harus berjalan lebih cepat untuk membiarkan kendaraan lewat sesegera mungkin."

Kata-kata sederhana itu membuat hubungan kami lebih dekat. Dia bercerita tentang kecelakaan yang dia alami yaitu mobilnya ditabrak sepeda motor listrik. Karena pihak lain menyuap polisi lalu lintas, polisi mengatakan bahwa dia harus bertanggung jawab penuh. Kami mulai mengobrol tentang moral masyarakat yang merosot. Saya juga memberikan dia contoh bagaimana praktisi yang saya kenal menangani kecelakaan lalu lintas dan memikirkan orang lain terlebih dahulu. Saya mengklarifikasi fakta kepadanya. Meskipun saya tidak memiliki kesempatan untuk membujuknya mundur dari PKT, saya menghilangkan kesan negatifnya terhadap Dafa.

Dulu saya hanya mengklarifikasi fakta. Sekarang, saya sudah mengintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari saya. Ketika pikiran saya lurus, saya secara alami mengklarifikasi fakta kepada siapa pun yang saya ajak bicara. Sepertinya orang-orang sedang menunggu untuk diselamatkan.

Saya telah mengalami banyak jalan memutar selama delapan tahun terakhir berkultivasi. Dengan perlindungan belas kasih Guru, saya berjalan melewati semua itu. Saya berharap lebih gigih maju sehingga bisa menyelamatkan lebih banyak orang.