(Minghui.org) Praktisi Falun Gong dari seluruh Eropa mengadakan nyala lilin di Lapangan Trafalgar dan di luar Kedutaan Besar Tiongkok di London pada tanggal 20 Agustus 2019, untuk mengenang ribuan praktisi yang telah meninggal di Tiongkok sebagai akibat dari penganiayaan Partai Komunis Tiongkok ( PKT). Nyala lilin juga bertujuan membeberkan kekejaman yang telah terjadi di Tiongkok selama 20 tahun terakhir dan menyerukan kepada orang-orang di seluruh dunia untuk membantu menghentikan penganiayaan.

Nyala lilin di Trafalgar Square

“Ini Sangat Penting”

Caitlin Porter, seorang mahasiswa yang belajar bahasa Inggris dan filsafat, dan Rosie Pender, yang bekerja di sebuah perusahaan televisi London, menyaksikan nyala lilin di Trafalgar Square. Mereka menandatangani petisi untuk memprotes penganiayaan. Para wanita itu terkejut bahwa media arus utama tidak berbuat banyak untuk meliput penganiayaan. Mereka memuji praktisi Falun Gong karena mengatur kegiatan seperti itu, yang membantu masyarakat mengetahui tentang apa yang sebenarnya terjadi di Tiongkok.

Caitlin Porter dan Rosie Pender

Porter berkata, “Saya benar-benar terkejut. Sebelum hari ini, saya tidak tahu apa itu Falun Gong, dan apa yang terjadi dengannya. Sekarang, saya sangat khawatir tentang semua [penganiayaan] ini. Saya sangat khawatir. [Penganiayaan] ini tampaknya merupakan kejahatan yang dilakukan oleh pemerintah. Itu membuat saya merasa buruk sekali.”

Pender menambahkan, “Alasan utama penganiayaan terhadap Falun Gong adalah karena mereka [PKT] takut akan manfaat yang diberikan Falun Gong kepada orang-orang. Meditasi ini dapat membawa kebebasan [pikiran] kepada orang-orang. Ketika orang mengalami atau mendapatkan kebebasan seperti itu, mereka tidak bisa lagi dikendalikan oleh kediktatoran.”

“Nyala lilin ini sangat penting. Organ-organ manusia secara paksa diambil, dan orang-orang dibungkam. Ini adalah jenis perlakuan kejam terburuk.”

Pender menyimpulkan, “Ketika hal-hal tidak terjadi pada diri sendiri, orang dapat dengan mudah menutup mata. Tetapi, orang harus bertanya pada diri sendiri bagaimana jika hal seperti itu terjadi pada anggota keluarga mereka? Setiap orang harus dapat merasakan kebahagiaan dan mendapatkan kebebasan.“

“Tanda Tangan Saya Adalah Salah Satu Tetesan yang Membentuk Lautan”

Shina, seorang seniman, mengatakan dia telah mendengar tentang penganiayaan di Tiongkok karena dia sering melihat protes damai di luar kedutaan besar Tiongkok yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Shina mengatakan bahwa latihan bersama kelompok praktisi membuatnya merasa sangat damai

“Penganiayaan adalah kesalahan,” kata Shina. “Setiap orang harus memiliki keyakinannya sendiri. Mereka [praktisi Falun Gong] hanya bermeditasi untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik dan menenangkan pikiran mereka. apa yang salah dengan ini?

“Mereka tidak membahayakan siapa pun. Tidak ada yang memiliki hak untuk menghentikan mereka dari mempraktikkan kepercayaan mereka. Tindakan pemerintah Tiongkok benar-benar salah.”

Dia menyatakan bahwa pengambilan organ dari praktisi yang masih hidup tidak dapat diterima. Shina menandatangani petisi, lalu berkata, “Semakin banyak orang menandatanganinya [petisi], semakin banyak orang mengetahui tentang masalah ini. Jadi semuanya bisa berubah. Pemerintah Inggris harus mengambil tindakan untuk membantu menghentikan penganiayaan ini. Tanda tangan saya adalah salah satu tetesan yang membentuk lautan.”

“Kebebasan berkeyakinan adalah hak asasi manusia yang mendasar. Mereka harus bisa berpegang teguh pada keyakinan mereka sendiri tanpa khawatir hidup mereka diganggu [oleh PKT],” Shina menegaskan.

“Saya Mendukung Protes Seperti Ini”

Marcello, seorang profesor universitas dari São Paulo, Brasil, berada di Inggris untuk menghadiri konferensi sains penerbangan ketika ia bertemu dengan para praktisi Falun Gong di acara nyala lilin di Trafalgar Square.

Marcello mendukung protes damai para praktisi.

Marcello mengatakan dia telah mendengar tentang situasi di Tiongkok. Dia baru-baru ini melihat berita tentang penganiayaan hak asasi manusia di Tiongkok, dan dia tahu bahwa orang-orang ditahan di tempat-tempat seperti kamp kerja paksa dan diperlakukan seperti budak.

Ketika ia mengetahui tentang pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup di Tiongkok, Marcello mengatakan bahwa itu mengerikan, “Pengambilan organ dari orang yang hidup melanggar hak asasi manusia. Ini benar-benar tidak dapat diterima dan harus dihentikan.

“Saya mendukung protes seperti ini. Kegiatan seperti ini sangat penting. Orang-orang perlu bertindak dan melakukan sesuatu untuk menghentikan penganiayaan. Kegiatan yang diadakan di sini hari ini sangat penting untuk menghentikan penyiksaan. Penting untuk memberi tahu lebih banyak orang tentang apa yang terjadi di Tiongkok.”

Cahaya Nyala Lilin Di Luar Kedutaan Besar Tiongkok

Praktisi Falun Gong juga mengadakan nyala lilin di luar Kedutaan Besar Tiongkok di London pada tanggal 30 Agustus 2019, untuk memprotes 20 tahun penganiayaan oleh PKT.

Nyalakan lilin di luar Kedutaan Besar Tiongkok

Nyala lilin diadakan di lokasi yang sama di mana praktisi Falun Gong Inggris telah secara damai memprotes penganiayaan sepanjang waktu selama 19 tahun terakhir.