(Minghui.org)

Saya dan adik membutuhkan biaya untuk sekolah kami pada tahun 2008. Ayah masuk jeruji besi karena melakukan kejahatan kerah putih, sehingga beban keuangan jatuh pada ibu saya.

Ibu mulai mendengarkan ceramah Guru Li Hongzhi setiap malam. Saudari saya sangat menentang Falun Dafa karena dia telah mempercayai kebohongan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Dafa. Saya mendukung ibu dan memberi tahu saudara perempuan saya, “Belajar dan berlatih Dafa dapat membuat orang menjadi baik dan meningkatkan kesehatan mereka. Itu hal yang positif, jadi kamu harus mendukung ibu.” Dengan mendorong ibu berkultivasi, saya telah menjalin takdir pertemuan dengan Dafa.

Ketika ayah keluar dari penjara, dia melihat ibu berada dalam suasana hati yang baik. Tetapi saat dia mengetahui bahwa ibu belajar Dafa, dia tidak setuju; terlihat jelas dari perilaku ayah dan apa yang dikatakannya. Jadi, ibu mendengarkan rekaman ceramah audio Dafa hanya pada saat ayah tidak berada di rumah.

Ketika saya berada di Singapura untuk perawatan postnatal pada Oktober 2010, ibu datang dari Tiongkok untuk merawat saya. Setiap pagi, dia pergi ke tempat latihan terdekat untuk belajar Fa dan melakukan latihan Gong. Dia berkali-kali mendorong saya untuk berlatih Falun Dafa, tetapi saya dengan ramah menolaknya.

Suatu hari saya bosan menonton televisi, dan ketika meninggalkan ruangan, saya melihat buku Zhuan Falun di atas meja. Saya ingin tahu dan membawanya ke kamar.

Saya membaca dua ceramah tanpa henti, dan malam itu juga saya bermimpi di mana saya menghancurkan segala barang di rumah. Kemudian saya melihat ibu dan orang asing berdiri di samping tempat tidur saya. Orang itu menarik sesuatu keluar dari tubuh saya -- dan itu adalah makhluk jahat yang berteriak dan memancarkan cahaya hijau.

Saya terbangun ketakutan dan pergi memberi tahu keluarga tentang mimpi ini. Tapi tubuh saya terasa sangat nyaman, dan gejala fisik saya lenyap. Setelah itu, saya mengerti bahwa Guru Li yang telah memurnikan tubuh saya. Saya telah merasakan mukjizat Dafa!

Menemukan Jalan

Sebelum berkultivasi Dafa, saya tercemar dalam kolam limbah raksasa dan telah sepenuhnya kehilangan sifat sejati. Saya menyewa seorang pembantu untuk membersihkan rumah sementara saya keluar menghamburkan uang. Saya sudah terbiasa membawa beberapa karyawan untuk menemani para pelanggan untuk minum di luar.

Guru Li berkata,

“Dunia sekarang gemerlapan aneka cahaya lampu dan beragam minuman keras
Iblis yang tersesat dengan tarian kacau-balau menampilkan hal-hal yang cabul
Mengumbar sifat keiblisan semakin menjauhkan diri dari Dewa
Sekali masuk neraka tiada lagi harapan untuk keluar” (“Tanpa Pembatasan,” Hong Yin III)

Jika saya tidak berkultivasi, saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada diri saya!

Saya tahu bahwa keterikatan saya pada ketenaran, kekayaan, mentalitas pamer, nafsu birahi, sepenuhnya telah berkembang di tengah manusia biasa dan akan menjadi hambatan kultivasi. Saya harus mengingatkan diri sendiri untuk menjalankan prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam setiap perkataan, tindakan, dan pikiran saya.

Guru berkata:

“Maka tuntutan Xinxing5 terhadap praktisi juga harus tinggi. Kita yang duduk di sini datang untuk belajar Dafa, jadi anda harus benar-benar menganggap diri selaku seorang praktisi Gong, dan anda juga harus membuang keterikatan hati.” (Ceramah Satu, Zhuan Falun)

Saya mengulangi kalimat,“Falun Dafa baik, Zhen-Shan-Ren baik,” lebih sering, sekaligus memancarkan pikiran lurus yang kuat untuk membersihkan semua halangan dan gangguan. Saya bertekad untuk berasimilasi dengan Dafa, kembali ke jati diri yang asli, dan menjadi pengikut sejati Guru Li.

Ayah Saya Tergerak Hatinya

Ketika mulai berlatih Dafa, ayah khawatir bahwa saya akan mendapat kesulitan dan sering menyalahkan ibu. Saya dengan tenang berkata padanya, “Saya sering minum-minuman keras dalam bersosialisasi, dan setiap musim semi dan musim gugur, saya mengkonsumsi obat herbal Tiongkok akibat rasa lelah pada fisik dan mental. Dokter pengobatan Tiongkok memberi tahu saya bahwa saya memiliki jantung orang berusia 60 tahun, walaupun saya baru berusia 30 tahun. Lihatlah saat ini! Saya sehat secara fisik dan mental, dan pelanggan saya tahu bahwa saya menjalankan bisnis dengan integritas, sehingga mereka memperkenalkan saya kepada lebih banyak pelanggan.”

Saya juga berkata kepadanya, "Selama kamu tidak mengganggu saya dan ibu dalam melakukan apa yang harus dilakukan sebagai praktisi, saya akan membantu kamu." Tahun lalu, ayah ingin membangun sebuah rumah kecil di kebun saya. Saudara perempuan saya tidak setuju, mengatakan bahwa dia terlalu tua. Mengapa harus menghabiskan uang? Dia tidak meminta uang kepada saya setelah dia tahu bahwa saya sedang dalam proses imigrasi dan tidak punya cadangan. Setelah ibu memberi tahu tentang hal tersebut, saya mendekatinya dan berkata, "Saya akan membantu karena selama ini kamu telah membantu meningkatkan kesejahteraan dan terus mendukung Falun Dafa. Penghasilan saya di akhir tahun pastinya memadai, karena bisnis berjalan baik tahun ini. Jika tidak cukup, saya akan mengambil pinjaman."

Karena saya memberinya uang, dia merasa berlatih Dafa telah mengubah perilaku saya. Dia tergerak, dan setelah itu, dia sering mengingatkan ibu untuk latihan Gong dan memancarkan pikiran lurus. Suatu kali, ketika dia duduk di dekat ibu saat sedang mendengarkan Fa, dia berkata, "Guru Li memang bukan manusia biasa!"

Orang tua saya selalu mengunjungi saya dan keluarga di Singapura setiap tahun. Pada hari Kamis, surat kabar Epoch Times didistribusikan. Ayah akan selalu membacanya kemudian menemani saya membagikannya ke setiap toko di sekitar rumah saya.

Saya terlibat selama dua tahun dalam proyek panggilan telepon ke Tiongkok untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan dengan platform RTC. Saya menargetkan polisi, hakim, jaksa penuntut, penjaga penjara, dan pejabat Komite Urusan Politik dan Hukum.

Banyak praktisi dari Taiwan berpartisipasi dalam proyek ini. Terkadang, mereka mendapat reaksi tak terduga dari polisi dan aparat penegak hukum di Tiongkok. Saya dengan tenang membagikan pengalaman saya kepada mereka dengan harapan dapat meningkatkan keefektifan proyek mereka.

Terkadang ketika para praktisi dipotong perkataannya dan dimaki, mereka terguncang dan tidak tahu bagaimana menanganinya. Saya kemudian melanjutkan menelepon untuk mereka. Kami bekerja sama secara harmonis seperti ini, untuk mencapai tujuan bersama dan menjaga agar kami tetap berada di jalur pelurusan Fa.

Saya memperlakukan setiap panggilan telepon dengan pikiran lurus untuk menekan dan menghancurkan semua gangguan. Inilah yang harus saya lakukan untuk membuka jalan bagi praktisi lain yang ingin berupaya menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup. Terima kasih Guru!