(Minghui.org) Pada tanggal 10 Oktober 2020, praktisi Falun Gong di Swedia mengadakan kegiatan di luar Gedung Konser Stockholm untuk mengekspos penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) meskipun cuaca dingin dan hujan.

Aula konser dikunjungi oleh wisatawan karena merupakan tempat untuk Upacara Penghargaan Hadiah Nobel. Banyak orang mengetahui tentang Falun Gong dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan PKT selama acara tersebut.

Praktisi Falun Gong memperagakan latihan.

Pejalan kaki berhenti untuk membaca papan pajangan Falun Gong dan menanyakan informasi lebih rinci tentang latihan kultivasi.

Menggalang tanda tangan.

Kegiatan damai dan peragaan latihan membuat orang yang lewat terpesona. Mereka mengutuk keras pelanggaran hak asasi manusia oleh PKT, terutama kekejaman pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup.

Seorang wanita bernama Anja mengambil brosur saat dia melewati praktisi dan segera kembali setelah itu. Dia berkata, “Saya mendengar tentang hal ini sejak lama. Saya ingin melakukan sesuatu untuk membantu Anda.” Dia tersentuh oleh tekad praktisi untuk mengekspos penganiayaan meskipun hujan. “Anda di sini untuk membantu lebih banyak orang melihat sifat jahat PKT. Apa yang Anda lakukan itu benar! Saya harus mendukung Anda!”

Anja menandatangani petisi.

Setelah menandatangani petisi, Anja berkata, “Setiap orang bertanggung jawab untuk bekerja sama satu sama lain dan menghentikan kejahatan yang menghebohkan ini!”

Seorang pensiunan wanita berkata kepada seorang praktisi, “Saya sepenuhnya menyadari kekejaman ini. Saya bekerja selama bertahun-tahun di Konsulat Swedia di Hong Kong. PKT berjanji untuk tidak mengubah Hong Kong selama 50 tahun, tetapi belum separuh dari waktu itu, Hong Kong sudah hampir dikendalikan oleh PKT. Anda tidak bisa percaya satu kata pun yang diucapkan oleh mereka yang terlibat dengan PKT, mereka bohong.”

Seorang wanita dari Amerika Selatan marah dengan penganiayaan PKT. Dia berkata, “Saya tahu tentang penganiayaan PKT. Mereka sangat kejam. Mereka memang telah melakukan banyak hal jahat terhadap umat manusia dan terhadap Langit dan Bumi. Mereka sama sekali tidak menghormati orang. Saya akan berdoa untuk Anda dan memberi tahu teman-teman saya tentang hal itu.”

Seorang ibu dan putranya terkejut dengan pengambilan organ oleh PKT dari praktisi yang masih hidup. Sang ibu berkata, “Kediktatoran PKT telah memperlakukan orang-orang dengan kejam! Itu sangat jahat! Ini harus dihentikan!” Baik wanita dan putranya menandatangani petisi.

Seorang pria mendekati praktisi, memperkenalkan dirinya, dan menceritakan pengalaman pribadinya. “Saya tertarik dengan budaya Tionghoa dan mengunjungi Tiongkok berkali-kali selama 25 tahun terakhir. Saya pernah ke Tibet dan berteman dengan banyak orang. Saya melihat dengan jelas sifat jahat dari pemerintah Tiongkok yang otokratis. Mereka tidak mungkin menerima orang yang beriman. Kedutaan Besar Tiongkok telah menolak visa saya untuk masuk ke Tiongkok.” Dia mengecam keras PKT dan mengatakan bahwa dia mendukung Falun Gong dan kelompok orang Tionghoa lainnya yang menderita di bawah penindasan PKT.