(Minghui.org) Seorang warga Kota Fuzhou, Provinsi Fujian, yang sedang menjalani masa hukumannya karena keyakinannya pada Falun Gong telah dicekoki makan selama satu tahun karena dia telah melakukan mogok makan untuk protes karena dianiaya. Zhang Jing baru-baru jatuh dalam kondisi serius dan pihak berwajib tidak memperbolehkan keluarga mengunjunginya.

Falun Gong juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah latihan spritual dan metode kultivasi yang telah dianiaya oleh rejim komunnis Tiongkok sejak 1999.

Zhang, 4 tahun ditangkap pada tanggal 29 April 2018, saat sedang membagi-bagikan materi informasi Falun Gong. Polisi menggeledah seluruh tubuhnya dan menyita telepon seluler. Materi-materi Falun Gong dan beberapa ratus Yuan uang tunai. Mereka mengirimnya ke sebuah fasilitas penahanan pada malam hari dan datang sekelompok petugas lain menggeledah rumahnya pada waktu bersamaan. Baik komputer PC dan laptop miliknya disita.

Zhang mogok makan di tahanan untuk memprotes penganiayaan dan dibebaskan pada malam hari tanggal 5 Mei. Dia ditangkap lagi saat dia pergi ke Kantor Keamanan Domestik dan meminta para petugas untuk mengembalika barang-barang sitaannya. Pengadilan Distrik Cangshan menjatuhi hukuman padanya 5.5 tahun penjara di Penjara Fuqing pada tanggal 13 Desember 2018.

Zhang dipindahkan ke bangsal khusus yang menangani sesi pencucian otak pada bulan Juni 2019. Dia dipaksa untuk jongkok sepanjang waktu dan kedua kakinya menjadi bengkak. Untuk memprotes perlakuan ini, dia melakukan mogok makan.

Kedua orang tua Zhang mengunjunginya pada tanggal 25 September 2019, mereka sadari bahwa berat badannya telah turun dari 70 kg ke 40 kg. Mereka menulis ke pejabat-pejabat penjara memohon agar Zhang dipindahkan ke bangsal khusus, tetapi tidak ada yang kosong.

Para pejabat penjara memberitahu kedua orang tua mengenai perawatan Zhang pada tanggal 7 November 2019. Mereka juga berkata Zhang minta untuk bertemu dengan pengacaranya. Saat kedua orang tuanya melihat dia sore itu, korban terlihat tersisa kulit membalut tulang dan berbicara dengan nada lemah dan rendah. Mereka tidak bisa berhenti menangis melihat penderitaan putranya.

Pengacaranya berpergian dari kota lain untuk mengunjunginya pada hari berikutnya. Tetapi, pihak penjara mengurungkan niat mereka dan tidak memperbolehkan mereka bertemu seperti yang telah dijanjikan. Pengacaranya menunggu hampir dua jam tetapi tidak bisa bertemu dengan Zhang.

Zhang dikurung di dalam rumah sakit penjara setlah itu dan dicekoki makan hampir satu tahun lamanya.

Pada bulan September 2020, dia dibawa kembali ke Penjara Fuqing. Ibunya menerima sebuah panggilan telepon dari seorang petugas penjara pada awal bulan Oktober dan diberitahu bahwa Zhang tidak sehat. Petugas itu meminta agar keluarganya menuliskan surat untuk Zhang agar membujuk Zhang untuk makan. Dia juga membiarkan ibu Zhang untuk berbicara dengan Zhang. Saat ibunya bertanya mengapa Zhang mogok makan, Zhang tetap terdiam, sebenarnya tidak ingin mengatakan apapun di depan petugas. Saat ibunya meminta si petugas untuk memperlakukan Zhang dengan lebih baik, “Kami sudah sangat sangat baik padanya setiap saat.” Si petugas membalas.

Hanya dalam beberapa hari setelah itu, petugas penjara memanggil ibu Zhang pada tanggal 10 Oktober dan berkata bahwa nyawa Zhang dalam bahaya. Petugas itu berkata bahwa mereka telah mengirim Zhang ke ruma sakit untuk mencekokinya makan tetapi Zhang melawan dengan keras saat mereka mencoba memasukkan selang untuk memasukkan makanan melalui hidungnya. Dokter menyarankan agar menyuntikkanya dengan anastesi, tetapi keluarga harus menyetujuinya dulu.

Ibu Zhang bergegas ke rumah sakit. Petugas tidak memperbolehkannya untuk bertemu Zhang tetapi mencoba untuk menekannya agar menanda-tangani surat bebas tanggung jawab untuk prosedur anastesi. “Dia sangat sehat sebelum dikirim ke penjara. Kini dia menjadi seperti ini. Kalian harus bertanggung jawab. Saya tidak bisa menanda-tangani persetujuan ini.” Kata ibu Zhang kepada mereka.

Seorang petugas mengemukakan bahwa dokter bisa sukses memasukkan selang makanannya, mereka bisa membawa Zhang kembali ke penjara dan mencekokinya sana. Tetapi ibu Zhang memaksa agar Zhang tetap di rumah sakit.

Setelah berargumen selama dua jam, ibu Zhang pergi meninggalkan rumah sakit, tanpa menanda-tangani dokumen atau melihat putranya. Para petugas sangat berpengalaman dan berkata, “Kami telah menyia-nyiakan waktu kami meminta anda datang ke sini. Apa yang anda lakukan hanya mencederai dia.”