(Minghui.org) Setelah kesehatannya pulih dengan berlatih Falun Gong, Wang Fazhi menjadi sasaran penganiayaan selama dua dekade karena melanjutkan latihan. Beberapa masalah kesehatannya kambuh akibat penganiayaan dan dia meninggal pada tanggal 21 Juli 2020. Dia meninggalkan suaminya, seorang putra, dan seorang putri, yang tumbuh besar menyaksikan penganiayaan orang tua mereka.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Berlatih Falun Gong

Wang, seorang warga Kota Lianyungang, Provinsi Jiangsu, dulu menderita kesehatan yang sangat buruk ketika dia berusia 30-an tahun. Suaminya menghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk perawatan medisnya tetapi kondisinya tetap memburuk dan dia juga mengalami gangguan mental. Dia tinggal di rumah sakit jiwa selama enam bulan dan menjadi kurus. Dengan dua anak mereka yang masih kecil, pasangan itu tidak tahu bagaimana melanjutkan hidup mereka.

Nasib keluarga berubah ketika Wang diperkenalkan dengan Falun Gong pada musim semi tahun 1998. Yang mengejutkan, masalah kesehatan seriusnya sembuh segera setelah berlatih Falun Gong. Setelah melihat perubahannya, suaminya juga ikut berlatih. Keluarga itu dipenuhi dengan kegembiraan dan kebahagiaan.

Wang hidup dengan prinsip Falun Gong, Sejati-Baik-Sabar. Dia memperlakukan semua orang di sekitarnya dengan sangat baik.

Ditargetkan karena Berbicara untuk Falun Gong

Pada akhir Juni 2000, hampir satu tahun setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong, Wang dan suaminya pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Mereka ditangkap, dikirim kembali ke Lianyungang, dan ditahan selama sebulan. Masing-masing diperas 5.000 yuan oleh polisi dan uang itu tidak pernah dikembalikan.

Sejak saat itu, keluarga menjadi sasaran utama dalam penganiayaan. Polisi sering datang untuk mengganggu mereka selama acara-acara besar lokal dan hari jadi yang berkaitan dengan Falun Gong.

Wang ditangkap lagi pada tanggal 2 Desember 2000. Dia ditahan di pusat pencucian otak selama lebih dari sebulan. Dia diinterogasi sepanjang waktu, dipaksa untuk menulis laporan pemikiran, dan membuat pengakuan di TV untuk mengakui kesalahannya dalam berlatih Falun Gong.

Baik Wang dan suaminya ditangkap lagi pada musim semi tahun 2001. Mereka ditahan di pusat pencucian otak selama dua minggu.

Pada tahun 2007, Wang dilaporkan karena mendistribusikan materi informasi Falun Gong.

Baik dia dan suaminya ditangkap dan rumahnya digeledah. Mereka ditahan di pusat penahanan selama sebulan sebelum keluarga mereka bisa menjamin pembebasan mereka.

Wang ditangkap sekali lagi pada September tahun 2015 karena mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin, mantan pemimpin rezim komunis Tiongkok yang memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999. Dia ditahan di kantor polisi selama sepuluh hari dan kemudian ditolak oleh pusat penahanan karena memiliki tekanan darah tinggi yang berbahaya.

Empat tahun kemudian, pada tanggal 18 September 2019, Wang ditangkap lagi dan rumahnya digeledah. Suaminya juga ditangkap saat meminta pembebasannya di kantor polisi. Keduanya ditahan selama 37 hari dan dibebaskan dengan jaminan setelah membayar uang jaminan 10.000 yuan.

Kesehatan Menurun

Wang mulai mengalami masalah kesehatan setelah dibebaskan pada bulan Oktober 2019. Dia sangat lemah, tidak dapat berjalan dengan stabil, dan memiliki penglihatan kabur. Tidak lama setelah dia pulih dengan berlatih Falun Gong, pada tanggal 18 Juni 2020, polisi mengganggu dia dan suaminya lagi. Polisi mengancam akan mengirim mereka ke penjara jika mereka tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.

Tekanan mental membuat Wang sangat tertekan. Tidak lama kemudian, dia dalam kondisi kritis. Setelah 18 hari berjuang dan melakukan penyadaran, dia meninggal pada malam hari, tanggal 21 Juli.