(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di Jerman mengadakan kegiatan berskala besar di Wuppertal pada tanggal 28 November 2020 untuk memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa dan meningkatkan kesadaran penganiayaan di Tiongkok. Meskipun musim gugur dingin, matahari bersinar cerah dan banyak orang keluar menikmati akhir pekan.

Praktisi mendirikan stan dan spanduk di alun-alun di depan stasiun kereta.Mereka memperagakan latihan Falun Dafa, menampilkan pertunjukan genderang pinggang dan memberitahu orang-orang tentang watak asli dari Partai Komunis Tiongkok (PKT).Banyak orang berhenti untuk mempelajari informasi lebih lanjut dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya pengambilan organ dan disintegrasi PKT.

Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa selama aktivitas sepanjang hari di Wuppertal pada tanggal 28 November 2020

Praktisi wanita berpakaian putih berkabung atas rekan praktisi mereka yang kehilangan nyawa dalam penganiayaan

Tim genderang pinggang tampil meriah.

Beberapa orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya pengambilan organ dan mengecam kejahatan PKT.

Seorang pengendara sepeda yang lewat berhenti untuk berbicara dengan seorang praktisi tentang penganiayaan.

Seorang pejalan kaki mendengarkan saat seorang praktisi mengklarifikasi fakta.

Banyak orang berbelanja pada hari Sabtu. Seorang pria berkata bahwa ketika dia melihat wanita berbaju putih berdiri diam, memegang foto praktisi yang dianiaya hingga meninggal, dia bisa merasakan kesedihan mereka dan hampir menangis.

Seorang dokter berkata bahwa dia hanya mendengar tentang perdagangan organ yang dilakukan oleh orang-orang di neraka.Dia memberi tahu seorang praktisi bahwa dia akan memberi tahu orang-orang tentang kekejaman PKT.

Beberapa orang berterima kasih kepada praktisi karena telah berbagi informasi dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya pengambilan organ.

"PKT Tidak Dapat Dipercaya"

Ingo percaya bahwa PKT sama sekali bukan mitra yang dapat dipercaya

Ingo, 63, tinggal di Wuppertal. Dia berhenti di acara praktisi selama lebih dari satu jam. Dia menandatangani petisi dan kemudian berkata kepada seorang praktisi, "Saya mendengar musik segera setelah saya keluar dari stasiun kereta, jadi saya datang. Orang-orang yang bermeditasi (praktisi Falun Dafa) paling menarik perhatian saya. Saya bisa merasakan kedamaian batin mereka."

Dia berkata ketika dia membaca papan pajangan tentang pengambilan organ, reaksi pertamanya adalah bahwa hal itu sulit dipercaya. “Rezim apa yang akan menganggap orang-orang seperti itu, orang-orang yang bermeditasi dengan damai, sebagai musuh? Kemudian saya berpikir tentang penganiayaan kejam yang diderita orang Yahudi di Wuppertal (selama Perang Dunia II). Saya berkata pada diri sendiri bahwa sebagai orang yang memahami sejarah, saya tahu bahwa pengambilan organ secara hidup-hidup oleh PKT dapat terjadi."

Ketika Ingo mengetahui bahwa PKT mulai menganiaya Falun Dafa pada tahun 1999, dia segera berkata, "Itu sepuluh tahun setelah penindasan berdarah oleh PKT terhadap gerakan siswa. Rezim ini tidak pernah berubah. Saya tahu praktisi Falun Dafa tidak menyadari bahwa suatu hari mereka harus melawan PKT -- tetapi rezim ini terlalu bodoh. PKT telah mengubah segalanya menjadi musuhnya sendiri."

Berbicara tentang sikap Jerman terhadap PKT, Ingo mengatakan bahwa dia percaya bahwa orang tidak boleh hanya mempertimbangkan kepentingan ekonomi. "Jika PKT dapat memperlakukan orang-orang Tiongkok dengan sangat kejam -- pemerintah seperti itu tidak dapat dipercaya."

Orang Jerman Senang Menandatangani Petisi

Kevin sangat senang menandatangani petisi dan menyatakan dukungannya untuk Falun Dafa

Kevin mendengarkan praktisi memberikan latar belakang tentang penganiayaan PKT melalui pengeras suara. Dia berkata, “Saya tahu sejarah Jerman dengan sangat baik. Saya punya banyak teman di bekas Jerman Timur. Beberapa dari mereka dipenjarakan karena mengatakan kebenaran. Jadi ketika saya mendengar tentang penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa, saya percaya anda."

Dia berkata bahwa dia mendengar praktisi mengadakan acara di Wuppertal sebelumnya, "Saya sangat senang melihat anda di sini hari ini dan saya mengungkapkan dukungan saya dengan menandatangani petisi."

Kevin membaca selebaran pengantar tentang Falun Dafa dan berkata, “Saya seorang Katolik yang taat. Saya percaya bahwa orang dapat meningkatkan tubuh dan pikiran mereka melalui keyakinan dan meditasi. "

Pelajar Irak Bersimpati pada Praktisi Falun Dafa

Sharan adalah seorang mahasiswa dari Irak

Sharan adalah seorang mahasiswa dari Irak dan telah tinggal di Jerman selama empat tahun.Dia menemukan selebaran dalam bahasa Arab di stan dan membacanya dengan penuh perhatian.

Dia berkata bahwa dia melihat orang-orang menderita di bawah kediktatoran, dan dia bersimpati dengan praktisi Falun Dafa yang dianiaya.Dia sangat tertarik untuk belajar Falun Dafa.Dia berkata, “Saya mendapat banyak tekanan dari studi saya.Mungkin saya bisa belajar latihan Falun Dafa."

Milena, salah satu penyelenggara acara tersebut

Praktisi Falun Dafa Milena membantu mengatur acara tersebut, dan berkata, “Engels (seorang penulis sosialis yang membantu menulis Manifesto Komunis) lahir di kota ini dua ratus tahun yang lalu.Wuppertal dan beberapa kota di Tiongkok adalah kota kembar, dan beberapa perusahaan Tiongkok berlokasi di sini.Kami mengadakan kegiatan berskala besar ini untuk mengungkap watak asli PKT dan menarik dukungan untuk membantu mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Dafa."