(Minghui.org) Seorang guru sekolah dasar di Kabupaten Li, Provinsi Hebei, masih ditahan di pusat penahanan karena berlatih Falun Gong meskipun kejaksaan setempat mengembalikan kasusnya ke polisi karena kurangnya bukti pada 24 Desember 2019.

Putri sulung Zhu Surong akan segera melahirkan. Baik dia dan adik perempuannya, serta nenek mereka yang terbaring di tempat tidur, khawatir dan cemas tentang Zhu.

Zhu dibawa pergi dari rumahnya pada 11 Oktober 2019, dan telah ditahan di Pusat Penahanan Baoding sejak itu. Lebih dari 300 penduduk desa menandatangani petisi dalam beberapa hari setelah penangkapannya, menuntut agar pihak berwenang membebaskannya.

Lebih dari 300 warga desa di Kabupaten Li, Provinsi Hebei, menandatangani petisi pada Oktober 2019, menyerukan pemerintah untuk membebaskan Zhu Surong.

Guru Tercinta

Zhu dulu menderita masalah perut yang parah dan kembung. Dia mencari banyak penyembuhan, tetapi tidak ada yang berhasil. Dia berhutang untuk membayar perawatan dan sering kali dalam suasana hati yang buruk.

Segera setelah berlatih Falun Gong pada musim panas 1999, dia pulih. Beberapa minggu kemudian, penganiayaan skala nasional dimulai.

Zhu tidak berhenti berlatih dan terus hidup dengan prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan berusaha keras untuk menjadi orang baik.

Sebagai guru sekolah dasar, dia memperlakukan murid-muridnya seolah-olah mereka adalah anak-anaknya sendiri. Dia mengajarkan mereka tidak hanya pengetahuan yang ada di buku tetapi juga bagaimana menjadi orang baik.

Ketika anak-anak sesekali mengotori celana mereka, dia selalu membersihkannya sebelum orang tua mereka mengambilnya.

Sementara sebagian besar rekan gurunya menyuruh murid-muridnya untuk membersihkan ruang kelas sendiri, Zhu selalu tinggal bersama murid-muridnya dan membersihkan kelas bersama mereka.

Di luar sekolah, ia memberikan bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan, termasuk orang asing. Pada satu kesempatan, dia bertemu seorang ayah dan anak perempuan yang tidak dapat menemukan pekerjaan di kota sebagai pekerja imigran dan kehabisan uang untuk pulang. Dia membawa mereka pulang, membelikan mereka pangsit, dan memberi mereka 200 yuan untuk membeli tiket kereta.