(Minghui.org) Putri saya Yangyang berusia enam tahun dan dia sudah masuk taman kanak-kanak. Saya mengajarkan dia membaca Zhuan Falun sejak usia tiga tahun. Saya ingin membagikan beberapa pengalaman dia selaku praktisi Falun Dafa cilik.

Menjadi Belas Kasih

Saya mendengar guru Yangyang berkata kepada orang tua murid lain saat menjemput, “Anak anda selalu memukul teman-temannya. Saya sudah memindahkan bangkunya beberapa kali, tetapi tidak membantu.” Saya ingat bahwa anak ini sekarang duduk semeja dengan putri saya.

Saat dalam perjalanan pulang, saya bertanya pada Yangyang, “Pernahkah teman semeja kamu pernah memukul kamu?”

“Ya dia memukul saya setiap hari. Dia suka menarik rambut dan telinga saya. Dia juga suka mengatai saya.”

“Kenapa kamu tidak bilang,” tanya saya. Tapi saya cepat menguasai diri dan berkata, “Yangyang kamu memiliki Xinxing yang tinggi. Anak itu bukan praktisi Falun Dafa, jadi dia tidak tahu bahwa dia sedang memberikan De—saat kamu diperlakukan buruk olehnya. Kamu seorang praktisi, jadi kamu tidak dapat berperilaku seperti dia. Memang kelihatannya kamu menjadi korban, tapi kamu juga mendapatkan De. Meski begitu kamu dapat menjelaskan pada dia bahwa memukul itu tidak baik.”

Beberapa hari kemudian, Yangyang berkata bahwa bocah laki-laki itu sudah berhenti memukulnya, dan mereka menjadi teman.

Suatu waktu, Yangyang berkata kepada saya bahwa seorang temannya marah dan menangis karena terlambat masuk kelas. Dia memberikan tisu dan menghiburnya. Saya memuji Yangyang karena kebaikan hatinya.

Tidak Lagi Membuang Makanan

Di rumah, Yangyang makannya lambat dan suka memilih makanan, jadi saya khawatir kalau dia tidak dapat menghabiskan bekalnya di sekolah dan membuang sisa makanannya. Namun ternyata dia bisa menghabiskan bekalnya tepat waktu. Dia berkata bahwa banyak temannya yang tidak bisa menghabiskan makanan dan membuangnya. Sebagai praktisi cilik, Yangyang tahu bahwa dia seharusnya tidak boleh membuang makanannya.

Membedakan Benar dan Salah

Tidak terhindarkan bagi seluruh anak di Tiongkok untuk bersentuhan dengan ideologi komunis. Karena itu penting bagi praktisi untuk belajar Fa bersama anak mereka dan mengajarkan mereka untuk membedakan benar dan salah. Begitu mereka mengetahui prinsip-prinsip Fa, mereka akan menilai segala sesuatunya dengan benar.

Yangyang memberi tahu saya bahwa dia memancarkan pikiran lurus selama ikrar pagi karena lirik lagu komunis tersebut membuatnya takut.

Guru Yangyang merekomendasikan sebuah film di kelasnya. Saya terkejut dan bertanya film yang mana. Yangyang berkata bahwa film itu dibuat oleh pemerintah PKT. Pesan dari film itu mengatakan bahwa hanya Partai Komunis yang dapat menyelamatkan dunia. Yangyang percaya bahwa film itu adalah propaganda kebohongan. Saya lalu bertanya kepada dia, “Menurut kamu siapa yang menyelamatkan dunia?” Dia menjawab, “Sang Pencipta!”

Saya terkesan oleh bagaimana seorang anak berusia enam tahun dapat berpikir sendiri dan ketahanannya dari pengaruh luar. Saya menjawab, “Semua orang di Tiongkok zaman kuno percaya pada surga dan menghormati para dewa, juga memiliki standar moral yang tinggi. Orang-orang di belahan dunia lain juga percaya pada dewa mereka juga. Pemerintah Tiongkok membuat orang-orang meninggalkan dewa mereka. Hanya Sang Pencipta yang mampu menyelamatkan manusia. Komunisme bertujuan menghancurkan dunia beserta isinya.” Yangyang mengangguk-anggukkan kepalanya.

Guru Yangyang sering memuji dia, mengatakan kepada saya, “Anak anda sudah berpikir dewasa untuk usianya dan juga berperilaku baik.”

Saya membaca Zhuan Falun bersama Yangyang setiap hari sepulang sekolah. Setelah belajar Fa, dia mengerjakan pekerjaan rumahnya dan bermain alat musik. Dia juga membaca artikel di Minghui.org setiap akhir pekan.

Dafa telah memberikan kebijakan pada Yangyang, dan dia menjadi seorang anak periang dan disukai banyak orang.