(Minghui.org) Seorang wanita dengan kanker payudara stadium akhir meninggal pada 23 April 2020 ketika menjalani masa hukuman karena keyakinannya pada Falun Gong, kultivasi jiwa raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Meskipun permohonan berulang kali dari keluarga Lan Lihua untuk membebaskannya atas dasar kondisi medis, pihak berwenang di Penjara Wanita Liaoning terus menahan Lan dengan alasan bahwa ia menolak melepaskan keyakinannya.

Lan mengalami kondisi kritis pada 13 April dan dibawa ke rumah sakit. Meskipun penjara akhirnya melunak dan setuju untuk membebaskannya, namun mereka dengan sengaja memperlambat proses izinnya.

Pada Malam hari tanggal 22 April 2020, Lan jatuh koma. Petugas penjara hanya memperbolehkan tiga dari anggota keluarganya untuk melihatnya terakhir kali di rumah sakit. Ia meninggal pukul 6 pagi pada 23 April. Ia berumur 49 tahun.

Hukuman Penjara dan Penolakan Pembebasan Bersyarat Medis

Lan, dari Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, ditangkap pada 6 November 2018, karena membagikan kalender berisi informasi Falun Gong.

Ia menderita kanker payudara ketika ditahan di Pusat Penahanan No. 1 Kota Shenyang. Meskipun dengan kondisinya, ia dipaksa menghadiri sidang di Pengadilan Distrik Sujiatun pada 5 Mei 2019, dan dihukum tiga tahun dan sepuluh bulan keesokan harinya.

Setelah mendengarkan putusan, keluarga Lan berkata kepada hakim Qu Ning, “Ia sangat sakit sekarang dan tidak melanggar hukum apa pun. Mengapa anda memberikannya masa tahanan begitu lama?”

Hakim Qu menjawab, “Keadaan akan semakin buruk baginya.”

Lan dipindahkan ke Penjara Wanita Liaoning pada 26 September 2019 dan mengalami hepatitis B tidak lama kemudian.

Pihak berwenang di penjara beberapa kali menolak pembebasan bersyarat medis, mengakui bahwa alasannya karena ia menolak melepaskan Falun Gong.

Pada 17 Maret 2020, seorang petugas bernama Guo menelepon keluarganya dan meminta mereka mengirimkan 5,000 yuan untuk melakukan pemeriksaan fisik. Guo berkata bahwa Lan sangat lemah, tidak bisa berjalan sendiri, dan terus batuk. Tapi ia menekankan bahwa mereka tidak akan membebaskannya atas dasar kondisi medis.

Keluarga Lan mengirimkan uang tersebut, empat hari kemudian, Guo menginformasikan hasilnya, yang mengindikasikan kankernya telah menyebar ke paru-parunya. Menyebabkan kelebihan cairan yang terakumulasi di dada dan jantungnya, pembesaran kelenjar getah bening, juga pembengkakan di tulang leher bagian kanan dan kepalanya, yang juga adalah indikasi penyebaran kankernya.

Pada 13 April, penjara menelepon anak laki-laki Lan dan berkata bahwa ia baru saja dibawa ke rumah sakit dan dokter mengeluarkan surat kondisi kritis.

Keluarga Lan mengunjungi penjara secara berkala setiap hari selama beberapa saat untuk meminta pembebasan bersyarat medis baginya.

Meskipun penjara setuju mengeluarkan pembebasan bersyarat pada 16 April, mereka membiarkan keluarga Lan bolak-balik antara penjara, biro keadilan, dan kejaksaan, dalam rangka untuk menghambat prosesnya.

Lan meninggal sebelum pembebasan bersyarat medisnya disetujui.

Penangkapan Lan yang terakhir terjadi hanya du tahun setelah ia dibebaskan dari masa tahanan 14 bulan di penjara yang sama karena menuntut Jiang Zemin, mantan kepada rezim komunis yang memerintahkan penganiayaan Falun Gong. Penjara Wanita Liaoning, juga menolak membebaskannya atas dasar kondisi medis, meskipun faktanya memang kondisinya sangat serius setelah disiksa di sana.

Setelah Lan dibebaskan pada Agustus 2016, Polisi melecehkannya dari waktu ke waktu. Pelecehan sebelum penangkapannya yang terakhir pada 28 dan 29 Agustus 2018 ketika polisi pergi ke rumahnya, mengambil fotonya, merampas barang pribadinya dan menekannya untuk berhenti berlatih Falun Gong.

Laporan Terkait dalam Bahasa Inggris:

Cancer-Stricken Woman in Critical Condition to Be Released on Medical Parole

Imprisoned Woman with Metastatic Breast Cancer Denied Medical Parole

Cancer-stricken Woman Denied Medical Parole Because Family Refuses to Cover Her Medical Expenses That Should be Paid by Prison

Woman Gets Cancer and Hepatitis B in Custody, Prison Refuses to Provide Medical Treatment or Parole

Woman Develops Breast Cancer in Detention, Jailed Again within Four Years for Her Faith