(Minghui.org) Sepasang suami istri di Beijing sedang berada di rumah saat mendengar suara ketukan pintu dari orang-orang yang mengaku sebagai anggota gugus tugas virus korona setempat, pada 4 Maret 2020.
Chen Fengzhang mengintip dari lubang pintu dan melihat sejumlah orang menunggu di luar rumahnya, termasuk petugas polisi. Dia menolak untuk membukakan pintu, karena curiga bahwa polisi akan menangkapnya dan istrinya, Zhang Fang, seperti yang mereka lakukan berkali-kali di masa lalu karena pasangan ini memiliki keyakinan pada Falun Gong.
Falun Gong atau dikenal sebagai Falun Dafa, merupakan metode kultivasi kuno yang mengalami penganiayaan oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Setelah beberapa saat kemudian, orang-orang di luar menjadi tidak sabar dan mulai menendang pintu. Pasangan ini pun akhirnya membukakan pintu karena khawatir mereka akan mendobrak masuk, dan dalam sekejap 20 orang memenuhi apartemen kecil mereka.
Seorang petugas dengan bermarga Ma, dengan cepat menunjukkan surat perintah penggeledahan sementara polisi lainnya mulai menggeledah tempat itu. Mereka mencari setiap sudut apartemen selama tiga jam, dan menyita buku-buku Falun Gong, komputer, dan peralatan yang digunakan pasangan tersebut untuk mencetak brosur informasi Falun Gong.
Pasangan itu dibawa ke Kantor Polisi Xinyuanli pada sore hari, dan diinterogasi. Polisi mengklaim bahwa Zhang terekam oleh kamera pengintai sedang membagikan selebaran tentang Falun Gong.
Sekitar pukul delapan malam, polisi membawa pasangan berusia 60-an ini ke fasilitas penahanan lokal yang menolak menerimanya karena mereka gagal dalam tes fisik. Akhirnya mereka dibawa pulang kembali pada pukul 2 pagi.
Sejak itu, pasangan ini selalu melihat satu atau dua orang di luar apartemennya setiap hari untuk memantau mereka. Polisi dan petugas keamanan di lingkungannya juga datang setiap hari untuk mengonfirmasi bahwa mereka berada di rumah.
Penganiayaan Berlangsung Dua Dekade
Zhang Fang
Pasangan ini telah menjadi sasaran penganiayaan oleh pihak berwenang selama dua dekade terakhir, termasuk penangkapan dan penjara, karena keyakinan mereka.
Pada tahun 2001, Zhang dikirim ke pusat pencucian otak, dan ia dilarang untuk tidur serta dipaksa menonton video yang memfitnah Falun Gong. Enam belas orang mengawasinya dengan ketat sepanjang waktu. Pihak berwenang bahkan meminta saudara perempuannya untuk datang dan membujuk ia melepaskan Falun Gong.
Petugas secara diam-diam menaruh obat misterius ke dalam makanan Zhang. Suatu hari Zhang mulai mengalami muntah-muntah, ketika seorang penjaga dengan paksa mendorong kepalanya masuk ke tong sampah dan mengancam akan membunuhnya dan menetapkan kematiannya karena serangan jantung, seandainya ia menolak melepaskan keyakinannya. Penjaga itu kemudian memerintahkan seorang dokter menaruh obat misterius ke mulutnya, sehingga lidahnya mati rasa.
Zhang ditangkap lagi dan dimasukkan ke pusat pencucian otak pada April 2002. Selama 15 hari penyiksaan dan pencucian otak. Ia dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Wanita Beijing.
Pada tahun 2008, Zhang divonis 2,5 tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Provinsi Hubei.
Zhang dan Chen ditangkap kembali pada 15 Oktober 2017, dan ditahan di Pusat Penahanan Shunyi selama 30 hari.
Penganiayaan terhadap Praktisi Falun Gong di Beijing selama Epidemi
Seperti yang dilansir oleh Minghui.org, pandemi virus PKT tidak menghentikan Partai Komunis Tiongkok menganiaya praktisi Falun Gong. Di Beijing saja, lebih dari 100 praktisi telah ditangkap dan dilecehkan selama dua bulan terakhir.
Di bawah ini adalah sebagian daftar praktisi di Beijing yang menjadi sasaran penganiayaan oleh pihak berwenang selama pandemi.
Wang Yuhong [perempuan], Yang Xiulan [perempuan], Yu Shuran [perempuan], Zuo Yan [perempuan], Fan Shuqin [perempuan], Fu Yueqin [perempuan], Hao Xiufeng [perempuan], Zhang Xiuhua [perempuan], Li Guozhi [perempuan], Wang Bozhi [perempuan], Chang Shurong [perempuan], Lei Zhongfu [pria], Zhao Chunying [perempuan], Ding Jianhua [pria], Chen Lifang [perempuan], Zhang Heyu [perempuan], Li Wencai [pria], Li Sujuan [perempuan], Xu Jingzhi [perempuan], Zhou Suxia [perempuan], Liu Kuo [pria], Huang Luyong [pria], Tian Yaqin [perempuan], Wang Shurong [perempuan], Li Xiuling [perempuan], Wang Guohai [pria], Zhang Xiufang [perempuan], Wang Zongcai [pria], Wang Rulan [perempuan], Sun Xiuying [perempuan], Gui Haihua [perempuan], Liu Minying [perempuan], Liang Heping [pria], Wang Jingjing [perempuan], Wang Yanyan [perempuan], Wang Xiumei [perempuan], Wang Xiulan [perempuan], Ai Hong [perempuan], Huo Zhifang [perempuan], He Deyong [pria], Li Jinrong [perempuan], Wang Shixin [pria], Shang Sulan [perempuan], Zhao Junfeng [perempuan], Dong Wenlan [perempuan], Zhao Shuying [pria], Zhang Maolan [perempuan], Huang Miaoying [perempuan], Li Xiuzhi [perempuan], Wang Baoli [pria], Huang Ronghua [perempuan], Liu Quantao [perempuan], Yang Wanxin [perempuan], Liu Shuqin [perempuan], Shan Shujiang [perempuan], Hu Yiming [pria], Yang Yuliang [pria], Yang Dandan [perempuan], Li Yan [perempuan], Deng Chunxian [perempuan], dan Xia Ruimin [perempuan].
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org