(Minghui.org) “Usaha saya terkena dampak cukup besar dari pandemi virus korona, namun Falun Dafa memberi saya tekad, kebajikan, dan pikiran tenang, yang membantu saya melewati waktu sulit ini. Usaha saya tidak hanya selamat namun juga berkembang. Semua yang saya telah alami telah memberikan saya keyakinan yang lebih kuat akan kekuatan Sejati-Baik-Sabar,” kata Mai Pham [perempuan], seorang praktisi Falun Dafa di Melbourne, Australia, yang memiliki klinik perawatan komprehensif.

Mai Pham dan ibunya berlatih meditasi Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong).

Mai Pham, seorang imigran dari Vietnam, adalah seorang terapis pijat pengobatan. Dia membuka kliniknya sendiri lima tahun lalu, dan sudah sangat sukses. Karena pemerintah menyuruh orang-orang untuk diam di rumah selama wabah virus korona, banyak klinik seperti miliknya harus tutup. Kliniknya pada suatu titik tidak memiliki pasien, namun Mai tidak memberhentikan seorang karyawan pun.

Seiring berjalannya waktu, jumlah pasien melonjak kembali hingga 80% dari operasi normalnya. Dia menyewa seorang terapis meski usahanya tidak memenuhi syarat untuk diberikan subsidi pemilik usaha dari pemerintah Australia.

Saya berlatih Falun Dafa dan mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Saya percaya saya akan mendapatkan yang sepantasnya. Jika saya tidak pantas mendapatkannya, saya tidak akan mendapatkannya. Saya tidak pernah cemas akan uang. Pikiran saya sederhana: lanjut saja seperti biasa,” kata Mai. “Seluruh tim di perusahaan saya, tidak ada yang panik atau cemas akan pandemi ini. Mereka bahagia datang bekerja dengan saya untuk mengatasi situasi sulit ini. Kami adalah tim yang sangat kuat.”

Manajer Operasional: “Saya akan Senang Bekerja Di Sini selama Sisa Hidup Saya!”

Tina, Manajer Operasional di klinik Mai dan tangan kanan Mai, secara pribadi merasakan perubahan dalam gaya manajemen Mai setelah atasannya mulai berlatih Falun Dafa. Tina sebelumnya mengundurkan diri dari klinik di akhir tahun 2017 karena dia tidak senang dengan manajemen Mai yang berpusat pada dirinya sendiri.

Mai kehilangan manajer operasionalnya, sistem komputernya juga diretas, membuat Mai berada dalam keputusasaan selama sebulan penuh. Ketika dia ada di ambang kehancuran mental, dia teringat Falun Dafa. “Salah seorang saudara saya di Vietnam merekomendasikan Falun Dafa kepada saya. Saya membaca beberapa lembar dari buku tersebut namun tidak menganggap serius kultivasi diri,” ingat Mai.

Pada Februari 2018, Mai mulai dengan seksama membaca buku utama ajaran Falun Dafa, Zhuan Falun. Akhirnya ia menyadari mengapa ia mengalami begitu banyak masalah dalam hidup. “Falun Dafa telah benar-benar mengubah cara saya memperlakukan orang lain. Saya menjadi tenang dan sabar serta membuat peningkatan atas kekurangan saya. Kesehatan putri saya juga meningkat, dan dia belajar untuk memikirkan orang lain sejak ia mulai berlatih Dafa dengan saya.”

Mai mencari Tina dan berbicara dengan tulus kepadanya. Dia membagikan perubahan yang ia alami setelah mempelajari Falun Dafa. Tina setuju untuk kembali ke klinik dan mencobanya sekali lagi. Setelah setahun melihat betapa sabar, pengertian dan bahagianya Mai, Tina berkata, “Saya memutuskan untuk bekerja kepadamu selama sisa hidup saya!”

Mai menempatkan kesehatan pelanggannya sebagai pusat kliniknya. Dia tidak pernah ragu untuk merekomendasikan kompetitornya jika mereka mempunyai pengalaman yang lebih akan masalah kesehatan kliennya. Tina mengatakannya sebagai, “Jika siapa pun bekerja di sini karena uang, mereka datang ke tempat yang salah; namun jika anda ingin melakukan sesuatu demi komunitas, ini adalah tempat yang tepat untuk melakukannya.” Belas kasih Mai dan ketulusannya telah memberinya reputasi yang luar biasa di antara pelanggannya.

Sebuah Keputusan Menjadi Solusinya

Meski ia memiliki pelanggan yang melimpah karena terapi khususnya, satu tahun yang lalu Mai memutuskan untuk mulai menawarkan layanan terapi okupasi bagi penyandang disabilitas. Suaminya tidak mengerti keputusannya karena terapi okupasi membutuhkan peralatan yang khusus dan sulit menemukan terapis seperti itu. Butuh waktu hingga enam bulan untuk merekrut orang yang tepat.

Setelah pandemi menghadang, banyak pelanggan tinggal di rumah mereka. Mai memutuskan untuk tidak memberhentikan pegawainya sama sekali dan memutuskan untuk menanggung kerugiannya sendiri. “Ketika saya menjelajahi media sosial di suatu malam, saya menemukan sebuah video tentang bagaimana terapis Amerika membimbing sebuah terapi melalui konferensi video. Itu menyadarkan saya bahwa itu yang saya cari selama ini.”

Mai mempelajari tentang bagaimana menggunakan perangkat lunak tersebut dalam semalam. Dalam waktu empat hari, Mai dan terapisnya selesai mempersiapkan terapi jarak jauh. Semua pelanggannya diinformasikan melalui panggilan telepon dan email mengenai layanan terapi kliniknya yang baru.

Kami adalah klinik pertama yang menawarkan layanan daring, dan terapi okupasi adalah satu-satunya terapi yang berfungsi dalam layanan daring. Kini saya tahu mengapa saya memulainya satu tahun yang lalu! Pendapatan dan pengeluaran kami kini cukup seimbang.

Saya tidak berharap lebih banyak uang dalam waktu khusus ini. Saya membuat tugas pekerjaan bagi terapis saya dengan untung yang sedikit bagi saya. Saya tidak mengharuskan mereka bekerja 8 jam sehari namun membiarkan mereka memiliki waktu cukup untuk mengurus keluarga mereka, terutama mereka yang memiliki anak usia sekolah. Itu adalah situasi sama-sama menguntungkan baik bagi terapis dan perusahaan saya.”

Mai menambahkan, “Saya membaca Zhuan Falun setiap hari. Isi dari buku itu sering muncul di pikiran saya dan mengingatkan saya bagaimana memperlakukan orang lain dan bagaimana bekerja dengan efektif. Mengikuti ajaran Guru Li (pencipta Falun Dafa) adalah kunci bagi manajemen saya. Sesederhana itu.”

Dari Penentang Menjadi Kultivator

Orang tua Mai datang dari Vietnam untuk mengunjungi Mai satu bulan lalu. Terpengaruh oleh propaganda Partai Komunis Tiongkok, orang tuanya dulunya menentang kultivasi Mai. Ibunya dengan keras mengatakan pada Mai untuk berhenti berlatih. Namun, mereka secara pribadi menyaksikan peningkatan dalam hal kesehatan dan kepribadian Mai dan cucu perempuannya ketika mereka berkunjung.

Mereka melihat bagaimana saya menghadapi tantangan dalam bisnis saya dan mengatasi kesulitan dengan kebajikan, penuh pengertian dan tekad kuat. Ini adalah kualitas yang mereka tidak dapat bayangkan ada dalam diri saya sebelum saya mulai berlatih dan mengultivasi diri saya sendiri,” kata Mai.

Orang tua Mai benar-benar mengubah pandangan mereka akan Falun Dafa. Ayahnya mendorong ibunya untuk berlatih juga. Ibunya bangun di pagi hari untuk melakukan latihan dengan Mai dan berencana untuk melanjutkannya ketika ia kembali ke Vietnam.

Banyak pelanggan Mai dan kenalannya bertanya apa rahasianya tampak muda dan lebih cantik. Mereka sering berpikir bahwa Mai melakukan operasi plastik. Mai mengatakan pada mereka, “Itu karena saya berlatih Falun Dafa dan mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Hati saya menjadi murni dan sederhana.”

Sebelum wabah virus korona, Mai mengadakan seminar Falun Dafa gratis di kliniknya setiap bulan, memberikan banyak orang di komunitasnya kesempatan untuk mempelajari Dafa.

Kesimpulan

Mai berkata, “Tanpa Guru dan Dafa, saya tidak mungkin bisa pergi jauh. Jika saya tidak belajar Dafa, saya mungkin tidak akan mengubah cara saya memimpin perusahaan atau cara berpikir saya. Saya akan terpukul oleh pandemi, namun perusahaan kami justru melebarkan bisnisnya.”

Mai berkata dia bersyukur menjadi praktisi Falun Dafa. “Prinsip Sejati-Baik-Sabar mengingatkan saya bagaimana untuk hidup, bekerja, dan berurusan dengan orang. Berkat ini, saya bisa lebih tenang dan seluruh staf memiliki pikiran positif dan tidak takut akan virus. Saya harap pemilik bisnis yang memimpin perusahaan mereka dan setiap hari menghadapi banyak tantangan yang menekan karena pandemi ini dapat memperoleh manfaat dari prinsip Sejati-Baik-Sabar,” katanya.