(Minghui.org) Seorang perempuan asal Kota Suihua, Provinsi Heilongjiang, yang baru saja selesai menjalani hukuman satu setengah tahun penjara karena berlatih Falun Gong, latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999, sekarang sedang diawasi.

Pada hari pembebasan Song Hongwei yang dijadwalkan pada 9 April 2020, agen dari Kantor 610, sebuah lembagailegal yang didirikan khusus untuk menganiaya Falun Gong, membawanya dari Penjara Wanita Heilongjiang ke komite perumahan setempat, yang diperintahkan untuk memantau Song.

Polisi juga minta Song menyerahkan kartu identitasnya dan menunggu mereka membuat yang baru untuk dia. Song menduga polisi ingin memberi tanda pengenal bagi dirinya untuk pengawasan lebih lanjut. Tidak jelas apakah dia menuruti.

Song menderita masalah kesehatan serius setelah satu setengah tahun penyiksaan di penjara. Dia sangat lemah dengan rasa sakit dan timbul kudis di seluruh tubuhnya. Dia juga menderita kelainan saraf yang mengakibatkandia tidak bisa merasakan apakah telah selesai menggunakan kamar kecil atau belum. Berbagai metode penyiksaan yang digunakan saat dalam tahanan seperti pemukulan dan membiarkan korban kelaparan, telah menyebabkan masalah medisnya.

Song ditangkap pada 10 Oktober 2018, karena berusahamembebaskan suaminya, Yang Chuanhou, yang ditahan seminggu sebelumnya, bersama dengan empat praktisi Falun Gong lainnya, karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong.

Gao Jinshu, yang menemani Song ke kantor polisi, juga ditangkap.

Ketujuh praktisi tersebut disidang di Pengadilan Kota Anda pada 14 Mei 2019, dan dijatuhi hukuman penjara sepuluh hari kemudian.

Yang, Wang Fang, Bai Xia, Wang Fuhua, dan Zhao Tingting masing-masing dijatuhi hukuman dua tahun.

Song dihukum satu setengah tahun penjara dan Gao, satu tahun. Gao dibebaskan dari Penjara Wanita Harbin pada 16 Februari 2020, setelah pihak berwenang memperpanjang masa hukumannya selama empat bulan. Song dibebaskan dua bulan kemudian, meskipun dia masih di bawah pengawasan.

Lima praktisi lainnya masih menjalani hukuman pada saat penulisan.