Sementara Kota Tiongkok Melaporkan “Nol” Pasien Coronavirus, Namun Rumah Sakit Ini Sibuk Mengobati Kasus Baru dan yang Kambuh

(Minghui.org) Pada tanggal 16 Maret 2020, Shandong Chest Hospital di Kota Dezhou, Provinsi Shandong dilaporkan memulangkan "dua" pasien coronavirus terakhirnya, dan pemerintah setempat segera menyatakan kasus baru "nol" di seluruh kota.

Satu hari kemudian, tujuh belas pasien coronavirus "pulih" lainnya, yang telah dipindahkan dari Shandong Chest Hospital ke Dezhou Second People's Hospital untuk observasi lebih lanjut, namun kemudian dipindahkan ke Dezhou City People's Hospital, menurut situs web lokal, Qilu Net.

Kota Dezhou

Tenaga medis di luar Rumah Sakit Rakyat Kota Dezhou, menunggu untuk menjemput pasien

Pada tanggal 20 Maret, pemerintah setempat mengklaim bahwa sudah 33 hari berturut-turut sudah tidak ada lagi kasus yang dicurigai, dikonfirmasi atau kambuh.

Tetapi menurut staf medis yang bekerja di Rumah Sakit Rakyat Kota Dezhou, hanya tiga dari tujuh belas pasien yang disebutkan di atas yang dikeluarkan pada tanggal 20 Maret dan beberapa dari empat belas pasien yang tersisa dites positif lagi terkena virus.

Pada hari yang sama, beberapa pasien dengan demam dilaporkan dibawa dari Rumah Sakit Rakyat Kota Dezhou dalam ambulans tekanan negatif, yang biasanya digunakan untuk mengangkut pasien dengan penyakit menular. Dikatakan bahwa pasien sekarang berada di rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan coronavirus.

Pasien dengan demam diambil dari rumah sakit dalam ambulans tekanan negatif

Penduduk setempat juga memberikan foto yang menunjukkan bahwa pihak berwenang masih mengkarantina orang di hotel.

Dalam foto-foto di bawah di luar "Paibaiyun Hotel," sebuah mobil polisi sedang bertugas sepanjang waktu dan ada orang yang terlihat sesekali menyemprot pintu masuk hotel.

Mobil polisi di luar "Paibaiyun Hotel" dan staf membersihkan pintu masuk

Karena Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah diketahui menutupi kasus-kasus coronavirus, banyak yang bertanya-tanya berapa banyak kasus positif yang masih ada karena PKT mengklaim sukses mengatasi epidemi tersebut.