(Minghui.org) Setelah permintaan terus-menerus dari keluarga Lan Lihua, Penjara Wanita Liaoning akhirnya setuju untuk membebaskan Lan dalan kondisi sakit kritis, dengan pembebasan bersyarat medis paling lambat tanggal 20 April. Tidak jelas apakah dia telah dibebaskan pada saat artikel ini ditulis.

Lan, seorang warga Kota Shenyang, penduduk Provinsi Liaoning, sedang menjalani hukuman tiga tahun dan sepuluh bulan akibat usahanya dalam meningkatkan kesadaran akan penganiayaan terhadap keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin pikiran-tubuh yang dijadikan sasaran oleh Partai Komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Dia menderita kanker payudara saat ditahan di Pusat Penahanan Nomor 1 Kota Shenyang. Meskipun kondisi fisiknya lemah, dia masih dimasukkan ke penjara, di mana kondisinya dengan cepat memburuk dan dia juga tertular Hepatitis B.

Pada tanggal 17 Maret 2020, seorang penjaga penjara yang bermarga Guo menelepon keluarganya dan meminta mereka melakukan setoran 5.000 yuan untuk pemeriksaan fisik bagi Gao. Guo berkata Lan sangat lemah, tidak dapat berjalan sendiri, dan terus batuk. Namun dia menekankan bahwa permohonan pembebasan bersyarat medis ditolak karena Lan menolak untuk melepaskan Falun Gong.

Keluarga Lan melakukan setoran atas permintaan Guo. Empat hari kemudian, dia menelepon kembali untuk memberi tahu mereka tentang hasilnya, yang menunjukkan bahwa sel kankernya telah bermetastasis ke dalam kedua paru-parunya. Selain itu, dia memiliki akumulasi cairan berlebih di dada dan jantungnya, pembesaran kelenjar getah bening aksila, serta pembengkakan di sekitar tulang selangka kanan dan kulit kepala, yang juga merupakan indikator metastasisasi kanker.

Pada tanggal 13 April, penjara menelepon putra Lan dan mengatakan bahwa Lan baru saja dibawa ke rumah sakit dan seorang dokter mengeluarkan pemberitahuan tentang kondisi kritis Lan.

Keluarga Lan menghubungi penjara pada hari berikutnya dan memohon pembebasan bersyarat medis untuknya lagi. Pihak penjara bersikeras bahwa mereka tidak akan membebaskan Lan karena dia menolak melepaskan Falun Gong. Pada hari itu keluarga Lan menelepon penjara beberapa kali, namun tidak berhasil.

Pada tanggal 15 April, keluarga Lan pergi ke penjara dan menuntut agar Lan dibebaskan dengan alasan kesehatan. Dua petugas, termasuk seorang yang mengaku sebagai pimpinan rumah sakit penjara, menerima mereka. Mereka mempertahankan sikap keras mereka dan menolak permintaan keluarga. Mereka juga menolak memberi ijin kunjunganLan di rumah sakit.

Pada sore hari tanggal 15 April, pihak penjara menelepon keluarga Lan dan meminta mereka menyetor 2.600 yuan untuk pemeriksaan medis Lan.

Pada tanggal 16 April, keluarga Lan kembali ke penjara untuk lanjutmemohon pembebasan bersyarat medis bagi Lan. Karena tidak ada petugas yang datang menerima mereka, mereka menggunakan pengeras suara untuk berbicara dengan petugas di dalam gedung. Tidak lama seorang penjaga keamanan datang dan berusaha mengambil pengeras suara. Mereka menolak memberikan.

Setelah sekitar dua puluh menit, seorang petugas bermarga Yin dari kantor petisi penjara mendekati mereka. Setelah keluarga Lan menjelaskan permohonan mereka, Yin pertama-tama mengatakan bahwa dia tidak dapat membantu, namun dia kemudian mengatakan bahwa penjara baru saja menyetujui permohonan mereka dan mengirim dokumen ke kejaksaan untuk proses lebih lanjut.

Keluarga Lan bergegas ke kejaksaan, hanya untuk mengetahui bahwa pihak kejaksaan belum menerima apa pun tentang kasusnya. Keluarganya menelepon penjara untuk memverifikasi kasus tersebut, namun petugas kali ini mengatakan bahwa mereka belum mengirim dokumen ke kejaksaan.

Ketika keluarga menuntut agar penjara memberikan penjelasan tentang prosedur dan tenggat waktunya, petugas penjara menolak menjawab dan menutup telepon.

Keluarga menghubungi penjara lagi pada tanggal 17 April dan menuntut pembebasan Lan dengan segera karena kondisinya yang kritis. Kali ini, otoritas penjara menegaskan bahwa mereka sedang mengerjakan dokumen,namun mengatakan bahwa prosesnya mungkin memakan waktu lama. Mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab seandainya terjadi sesuatu pada Lan sebelum pembebasan bersyarat medis diberikan.

Penjara juga membolehkan suami Lan melakukan panggilan video dengannya. Suami mencatat bahwa kondisi Lan terlihat sangat lemah dan sulit berbicara dan bernafas. Dia berbicara dengan Lan selama sekitar lima belas menit.

Dia berbicara dengannya lagi pada tanggal 18 April dan merasa dia lebih lemah dibandingkan hari sebelumnya.

Suami lan dan anggota keluarga lainnya seringkali mengunjungi penjara, rumah sakit, dan biro pengadilan setempat, berusaha mempercepat persetujuan pembebasan bersyarat. Meskipun penjara berusaha mengalihkan tanggung jawab ke biro pengadilan, staf biro mengungkapkan kepada keluarga Lan bahwa keputusan apakah Lan akan dibebaskan atau tidak, tergantung dari pihak penjara.

Ketika keluarga Lan menghubungi penjara lagi, seorang penjaga memberi tahu mereka paling awal bahwa mereka dapat membebaskan Lan mungkin hari Senin, tanggal 20 April. Pada saat artikel ini ditulis, masih harus diselidiki apakah Lan telah dibebaskan atau belum.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Imprisoned Woman with Metastatic Breast Cancer Denied Medical Parole

Cancer-stricken Woman Denied Medical Parole Because Family Refuses to Cover Her Medical Expenses That Should be Paid by Prison

Woman Gets Cancer and Hepatitis B in Custody, Prison Refuses to Provide Medical Treatment or Parole

Woman Develops Breast Cancer in Detention, Jailed Again within Four Years for Her Faith