(Minghui.org) Ayah saya berselingkuh, akhirnya membuat ayah dan ibu bercerai,sebuah keluarga yang harmonis berakhir dengan tragis. Kisah yang terjadi di keluarga saya, di masyarakat sekarang adalah umum terjadi, banyak keluarga juga pernah mengalami hal ini. Setelah terjadi beberapa kali perubahan di keluarga kami, ibu kami membuat pilihan yang benar. Akhirnya ibu menyelamatkan keluarga kami termasuk ayah. Kebahagiaan tidak terhingga. Semua adalah berkat Falun Dafa.

Perubahan Sifat Ayah

Ketika saya di kelas2 SMP, orang tua saya bercerai. Karena ayah saya didapati mencari PSK di bar. Saya masih ingat waktu itu ibu sempat bertanya: “Kamu mau ikut siapa?” Saya tanpa ragu-ragu menjawab: “Saya ikut ibu.” Saya merasa biasa saja terhadap perceraian ini, bahkan saya berharap mereka akan lebih cepat bercerai.

Kira-kira di kelas 5-6 SD, kesan yang Ayah saya berikan semakin buruk, hubungan saya dengannya juga semakin jauh. Dia sering membawa segerombol orang untuk mabuk-mabukan di rumah, main mahjong sampai tengah malam dan membuat seisi rumah penuh dengan asap rokok. Ibu masih saja membuatkan makanan untuk mereka. Ayah juga sering pulang ke rumah tengah malam dalam kondisi mabuk, muntah dimana-mana, dan juga sering mengomel tentang orang yang tidak baik padanya. Dalam pandangan ibu waktu itu, di dunia ini tidak ada orang baik. Setiap pulang tengah malam papa pulang dalam keadaan mabuk, saya juga terbangun karenanya, tetapi saya mengumpat di dalam selimut karena takut. Oleh karena itu mendengar ibu mau bercerai, dalam hati saya gembira, karena keluarga ini lebih damai jika tidak ada ayah.

Setelah mereka bercerai, ayah saya pergi tanpa membawa apapun. Dia tenggelam dalam kehidupan malam, prostitusi dan terperosok semakin dalam. Dia tinggal bersama seorang PSK terkenal. Bisnisnya bangkrut dan mencari kerja kemana-mana. Ketika dia sedang mabuk, dia suka berkata bohong tentang kami sehingga membuat keluarga ibu sangat benci padanya. Setelah selesai ujian sekolah, ibu menjual rumah kami dan kami tinggla di rumah nenek. Suatu kali ayah datang ke rumah nenek dan berkata, jika anak-anak tidak lulus ujian ke perguruan tinggi, mereka bisa menjadi wanita panggilan yang menemani pria tua berdansa. Dia tidak peduli dengan biaya untuk masuk ke perguruan tinggi apalagi dengan kehidupan kami.

Dari kecil sampai dewasa, saya selalu menempati posisi juara 1 atau 2, dan saya selalu menjadi ketua kelas. Ketika di SMA saya adalah wakil ketua organisasi siswa, saya adalah kebanggaan guru, saya punya harapan tinggi masuk perguruan tinggi karena prestasi saya. Setelah saya lulus SMA, karena ibu tidak mau melepaskan latihan Falun Gong. Ibu dipenjara secara illegal, waktu itu nenek sangat marah. Dia juga mendengar kata-kata ayah yang tidak karuan membuatnya lebih marah lagi dan memaki ayah saya sampai dia pergi. Saya di kamar sebelah mendengar itu sangat takut. Ayah saya benar-benar orang yang tidak berguna! Setelah saya dewasa, keluarga saya mulai bercerita kepada saya mengapa ayah dan ibu bercerai. Ayah sudah berselingkuh dengan perempuan yang tidak benar, hanya saja ibu tidak tahu. Ibu baru tahu karena ada polisi yang mencari ayah ke rumah, jika tidak, mungkin dia tidak akan pernah tahu.

Ibu berkata bahwa dulu ayah adalah seorang yang sangat ramah, pekerja keras dan tahan banting. Pondasi rumah kami digali sendiri oleh ayah. Waktu itu nenek juga memuji ayah mengatakan bahwa ia adalah seorang pekerja keras. Ayah dan ibu saling menyayangi, semua gaji ayah diberikan kepada ibu dan dalam urusan keluarga sangat mendengarkan ibu. Semenjak saya lahir, ayah sangat sayang pada saya sangat sabar terhadap anak. Ketika baru masuk sekolah SD ayah sering menjemput saya pulang. Ibu berkata, dari kecil ayah benar-benar sangat baik terhadap saya, hanya saja pendidikannya tidak tinggi, dia adalah seorang yang tidak berpendidikan, tidak bisa mengajarkan anak teori seperti orang yang bersekolah tinggi. Sampai saya dikelas 4-5 SD, saya mulai mengerti, bisa ingat lebih banyak, itu adalah masa ayah mulai menjadi pemabuk, penjudi, dan bermain dengan PSK. Terkontaminasi oleh kemerosotan masyarakat, ayah menjadi orang yang sangat berbeda. Ini membuat saya membencinya. Jika bukan karena cerita ibu, saya tidak akan pernah percaya bahwa ayah dulunya adalah orang yang baik.

Perubahan Sifat Ibu

Ketika sudah bercerai selama delapan tahun, ibu berkata bahwa ayah ingin rujuk kembali. Kami semua menolak dengan keras. Karena kondisi ini, ibu sangat depresi dan kelelahan setiap hari. Dia menderita Trigeminal Neuralgia (rasa nyeri kronis akibat gangguan pada saraf trigeminal atau saraf kelima dari 12 pasang saraf yang berasal dari otak). Sangat menyakitkan sehingga dia tidak bisa makan dan harus terus berbaring. sangat menyakitkan sehingga dia tidak bisa makan dan harus berbaring terus. Dia juga menderita neurasthenia (Semacam gangguan jiwa) dan perlu minum obat tidur agar bisa tidur.Dia berpikir untuk bunuh diri beberapa kali, merasa hidup sangat tidak berarti, tetapi tidak bisa meninggalkan saya di usia yang sangat muda. Dia mencoba Buddhisme dan beberapa bentuk qigong, tetapi semua tidak ada hasil, sampai akhirnya dia menemukan Falun Dafa.

Orang mengatakan bahwa sebelum tua kaki tua lebih dahulu. Pada saat saya sedang hamil, saya bertemu dengan ibu mertua saya yang berusia lima puluhan, berjalan sudah menyeret kaki, meskipun penampilan luarnya bagus, wajahnya putih dan cerah, tetapi kondisi kakinya sudah tidak bagus. Ibu saya dua tahun lebih tua dari ibu mertua saya, dan jarang berdandan. Namun setelah berkultivasi, penampilannya menjadi sangat muda dan energik. Di musim dingin, ibu duduk di tempat tidur dengan celana katun dan membaca buku untuk waktu yang lama. Saat mau berdiri tidak perlu menggerakan-gerakan kaki, kakinya sangat kuat dan bisa berjalan lebih cepat dibanding saya yang masih muda.

Penyakit neuralgia trigeminal, sakit jantung, kista tiroid nodular dan penyakit lainnya semua sembuh setelah berlatih Falun Gong. Ibu tidak menghabiskan uang sepeser pun untuk membeli obat.Ibu saya menjalani operasi untuk kista tiroid nodular di usia tiga puluhan, dan kista tumbuh lagi setelah dua tahun. Dikatakan bahwa penyakit ini tidak dapat sembuh total dan berpotensi tinggi untuk menjadi kanker. Seorang rekannya meninggal karena penyakit kanker ini. Kemudian, ibu saya belajar Falun Dafa, dan benjolan itu tidak berkembang lagi. Kemudian, bahkan ibu saya tidak menyadari bahwa benjolan, yang lebih besar dari telur, semakin hari semakin kecil, dan akhirnya hampir tidak terlihat. Teman dan keluarga telah menyaksikan perubahan ajaib ini.

Setelah ibu berlatih Falun Gong, watak mengalami peningkatan, semua penyakit sembuh, menjadi lebih optimis dan sudah tidak begitu membenci ayah lagi. Walaupun saya tahu seorang kultivator harus toleran kepada orang lain, tetapi tidak harus menikah lagi jika sudah tidak ada rasa cinta. Ibu berpikir untuk menerima rujuk kembali dengan ayah, saya tidak bisa mengerti mengapa ia mau melakukan itu. Walaupun ayah dan ibubekerja keras pada saat saya kuliah untuk memenuhi kebutuhan uang sekolah saya, kebiasaan lamanya juga sudah banyak berubah, sangat hemat dalam memakai uang, bahkan terkadang untuk pergi bekerja saja tidak mau mengeluarkan biaya untuk naik kendaraan, bersikerasuntuk berjalan kaki. Namun saya tahu jelas di dalam hati, kebiasaan buruk tidak bisa benar-benar hilang, hanya karena terpaksa oleh keadaan miskin, dan mau membiayai saya untuk masuk perguruan tinggi, ayah mau tidak mau harus mengontrol diri.

Sewaktu ayah mengatakan ingin rujuk kembali, ibu sudah mempunyai rumah sendiri, sudah mempunyai gaji tetap, saya juga sudah hampir tamat kuliah, bekerja sendiri, ibu juga segera bisa menjalani sisa hidupnya dengan bebas. Untuk apa menikah kembali? apakah ibu masih ada rasa cinta dengan ayah? Ibu berkata menikah kembali bukan karena cinta, dia sudah tidak ada rasa cinta lagi. Pemikiran ibu sama dengan saya, tetapi apa yang dia katakan selanjutnya di luar dugaan saya.

Ibu berkata, sebenarnya ayahmu adalah orang yang baik, hanya saja dia terkontaminasi oleh kondisi masyarakat yang merosot ini. Dia sangat memerhatikan keluarga, uang yang dia dapatkan semua diberikan kepada ibu. Walaupun sering ke tempat prostitusi, tetapi tidak pernah berpikir untuk bercerai dengan ibu. Ibu yang tidak bertoleransi, sekali mendapatkannya pergi ke tempat prostitusi, tanpa berpikir ibu langsung meminta bercerai, dan sikap ibu sangatlah keras. Ayahmu bertahan dan tidak mau bercerai, tetapi karena sikap ibu, mau tidak mau harus menerima. Hal ini membuat ayah sangat menyesal karena perbuatannya.

Ibu berkata, sekali ibu tahu ayah sering menyewa PSK, ibu langsung memutuskan bercerai tanpa toleransi sedikitpun. Tetapi tidak lama setelah itu ibu berlatih Falun Gong, dan sudah menjalankan hidup sesuai prinsip Sejati-Baik-Sabar. Jadi sudah tidak bisa memikirkan diri sendiri lagi, oleh karena itu semua hal harus pelan-pelan di pikirkan kembali, dan memandang sesuatu dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Tidak lama setelah mereka bercerai, saya berhasil lulus SMA dengan nilai bagus, ibu lalu memutuskan menjual rumah, bersiap untuk pindah dan menyewa rumah yang lebih kecil. Dengan demikian kami masih ada sisa uang dari penjualan rumah, ditambah gaji setiap bulan, sehingga uang untuk masuk perguruan tinggi sudah cukup. Uang jual rumah sama sekali tidak ada hubungan dengan ayah, jika bukan karena bercerai, kami juga tidak perlu sampai menjual rumah untuk persiapan masuk perguruan tinggi. Jika pada waktu itu ibu sudah berlatih Falun Dafa, mungkin akan menyikapi hal ini dengan berbeda. Ibu berkata, meskipun ayah yang bersalah, perjanjian cerainya ayah keluar tanpa mendapatkan apapun, dalam undang-undang, uang jual rumah semua adalah milik kita. Tapi setelah berkultivasi dan menerapkan prinsip Sejati-Baik-Sabar, ibu berpikir bahwa rumah ini adalah dibangun dengan uang dan tenaga ayah. Banyak pengorbanan yang ayah curahkan ke dalam rumah ini. Jika dia tidak mendapat satu sen pun, ibu merasa ini tidak sesuai dengan prinsip “Baik.” Kemudian ibu memutuskan untuk memberikan sebagian uang hasil penjualan rumah kepada ayah, menyuruh saya yang mengantarkannya kepada ayah.

Ibu juga berkata, jika dari awal ibu bisa menahan diri, mundur selangkah dan toleran saat mengetahui ayah suka mengunjungi tempat prostitusi, keluarga ini tidak akan hancur. Jika tidak bercerai, dengan sifat ayah yang peduli kepada keluarga, kehidupan keluargasaya akan cukup baik. Tidak perlu sampai berusaha mati-matian dan kekurangan biaya untuk masuk perguruan tinggi,bahkan sampai harus meminjam uang pada kerabat. Memang terlihat ayah yang bersalah, tapi ibu juga merasa dia bersalah. Setelah berkultivasi baru menyadari sifat ibu sangat emosi, sangat egois, semua urusan rumah harus dia memutuskan, ayah terpaksa hanya menurut dan penuh tekanan. Kemudian karena tidak bisa bersabar,dengan berkeras hati bercerai, sehingga membuat kehidupan selanjutnya sangat susah, membuat saya ikut menanggung karma, setelah mendengar isi hati ibu, saya sudah tidak benci kepada ayah lagi, sudah tidak mempermasalah masa lalu, malah mengoreksi kesalahan masa lalu, mengoreksi diri karena pengaruh ibu, saya sangat tersentuh.

Jika tidak menikah kembali, kami memang bisa hidup dengan bebas dan nyaman, tetapi tidak ada yang mengurus ayah, dia akan makin terperosok semakin dalam di masyarakat. Jika menikah kembali, ibu akan bisa mengurus ayah lagi, dan keluarga kami akan utuh kembali. Paling tidak ayah akan bisa kembali ke jalan yang lurus karena lingkungan kultivasi kami, tidak sampai hancur. Ibu juga berkata saat dia mempertahankan keyakinannya pada Falun Gong saat dianiaya, ayah juga membantu dalam banyak hal.

Pikiran Lurus Ayah

Dari 20 juli 1999 sampai sekarang, karena ibu teguh berkultivasi Dafa, dia dianiaya berulang kali. Di penjara, dimasukkan ke kamp kerja paksa, total waktu di penjara 5 tahun lebih, di dalam penjara menderita berbagai penyiksaan kejam, beberapa kali hampir kehilangan jiwa.

Tapi saat ibu dipenjara, ayah tetap bertahan dan sering menjenguk ibu, kadang-kadang minum hingga mabuk dan membuat keributan di kantor polisi, menyuruh mereka melepaskan ibu. Setelah ibu pulang, demi melindungi ibu, masih menemani ibu pergi membagi brosur, ibu menaruh brosur di depan setiap rumah, ayah menunggu ibu di depan gang sambil memelototi orang yang lewat, hingga orang-orang itu buru-buru pergi.

Padahal menurut saya, melihat sifat ibu yang keras dan tidak bertele-tele, walaupun ayah telah menyesal seharusnya ibu tidak akan memaafkannya. Namun ibu berkata, meskipun moralitas ayah tidak bagus, tapi ketika penganiayaan terhadap Dafa yang merambah langit dan bumi, praktisi Dafa dianiaya dengan keji, dia tidak bersembunyi, dan selalu baik terhadap ibu, masih mendukung keyakinan ibu, karena melihat ibu berkultivasi Dafa menjadi seorang yang baik hati dan lulus, sama sekali berbeda dengan orang yang egois dan bertengkar demi keuntungan. Tidak peduli karena alasan apa dia ingin menikah kembali, ini adalah pikiran lurus yang berharga, yang berarti juga ada jodoh dengan Falun Dafa. Walaupun dalam kehidupan gagal, dan betapa banyak keburukan yang dilakukan, karena ada sedikit niat baik terhadap Dafa, dia tidak boleh diabaikan.

Meskipun saya belum bisa menerimanya secara penuh, tetapi saya tahu dengan ibu berkata demikian, berarti dia sudah melepaskan kebencian pada ayah, masih berpikir tentang ayah. Ini adalah perubahan ibu yang sangat besar. Waktu itu sampai polisi datang ke rumah untuk membawa ibu ke kantor polisi, barulah dia tahu ayah berhubungan dengan PSK. Seketika ibu langsung menangis dan langsung meminta cerai saat itu juga. Langsung membuat surat cerai. Ibu adalah orang yang sangat keras, jika bukan karena berlatih Falun Dafa, dia tidak akan bisa melepaskan kebenciannya.

Ibu memberikan dua syarat kepada ayah jika ingin menikah kembali. Satu adalah ayah tidak boleh melarang ibu berlatih Falun Dafa. Kedua adalah ayah harus memutuskan hubungan dengan PSK tersebut. Tidak boleh berselingkuh. Ayah kemudian setuju dengan syarat itu,pertama karena dia tahu jika ibu tidak berlatih Falun Dafa, ibu tidak akan mau menikah kembali. Kedua adalah karena seorang kultivator bersikap berdasarkan kebaikan, adalah supaya ayah perlahan bisa berjalan di jalan yang lurus, tidak membiarkan ayah terperosok dalam kemerosotan masyarakat. Suatu waktu ayah berbincang dengan orang-orang dia berkata bahwa ibu adalah orang terbaik di dunia. Semua dicurahkan demi keluarga, tidak berselingkuh, bahkan masih memaafkan kesalahan yang pernah dia lakukan, mau membangun kembali keluarga yang baru. Karena berlatih Falun Dafa, barulah bisa menjadi orang baik seperti ini.

Saya pernah mendengar banyak orang bercerita, termasuk orang yang saya kenal setelah berkultivasi Falun Dafa, banyak konflik keluarga semua terselesaikan. Misalnya dulu bawahan ayah di pabrik bahkan berani memukul ayahnya sendiri dan memukuli istri. Adalah orang yang kurang ajar. Hanya mau mendengarkan ayah saya. Tetapi setelah berlatih Falun Dafa, orang tersebut berubah total. Ayah melihat dengan mata kepala sendiri perubahan besar bawahannya yangkurang ajar tersebut. Ayah selalu menceritakan hal ini kepada siapapun yang ditemuinya.

Setiap kali mendengar kisah ini saya merasa sangat tersentuh, merasa Falun Dafa benar-benar bisa membuat orang menjadi baik, ini benar-benar adalah Fa Buddha yang sesungguhnya. Sekarang ini, Falun Dafa di dalam rumah kami juga memperlihatkan keajaiban, membuat kerabat yang melihat perubahan ibu, juga berubah kearah yang lebih baik. Jika lebih banyak orang berlatih Falun Dafa, lebih banyak keluarga yang menjadi rukun, dan lebih banyak anak bisa terhindar dari kehidupan keluarga yang kacau.

Perjalanan Kultivasi Ibu

Ini adalah berkah dari kembalinya perkawinan, karena kerabat keluarga semua tahu, ayah sekarang sudah berubah. Sudah tidak seperti dulu lagi. Siapapun tidak menduga ibu akan mau memaafkan ayah.

Semenjak ayah dan ibu menikah kembali, sudah sepuluh tahun lebih. Meskipun saya masih belum bisa memaafkan ayah sepenuhnya, namun saya sangat kagum dengan toleransi ibu. Ibu sangat memerhatikan kebutuhan ayah, sering menceritakan keindahan Dafa dan mengklarifikasi fakta kepadanya. Namun kebiasaan buruk yang terbentuk sejak lama tidak bisa hilang dengan sekejap. Suatu kali ketika saya sedang libur dan pulang ke rumah, saya melihat ayah tidak melakukan apapun. Semua pekerjaan dikerjakan oleh ibu dan ayah hanya mengoceh berkata ini tidak bagus dan harus seperti ini dan sebagainya. Ibu sangat kesal. Ibu berkata bahwa ayah tiap hari hanya mengoceh. Jika hal ini terjadi dulu saya pasti sudah bertengkar dengannya. Namun karena ibu sudah berlatih Falun Dafa dan harus bersikap berdasarkan Prinsip Sejati-Baik-Sabar, ibu selalu berusaha bersabar. Selalu berusaha bersabar walaupun dalam hati masih sangat kesal. Secara perlahan melalui belajar Fa dan mencari ke dalam, suasana hati menjadi lebih tenang, prosesnya adalah sangat menderita.

Ibu berkata bahwa semua ini adalah balasan karma, hubungan sebab akibat. Semua hal yang terjadi bukanlah kebetulan, kemungkinan pada masa lalu dia berhutang banyak kepada ayah, sehingga di kehidupan kali ini ayah datang untuk menyakitinya, membuatnya menderita untuk melunasi hutangnya. Menganggap kata-kata ayah sebagai ujian dalam kultivasi, dan berusaha keras memperbaiki diri.

Beberapa tahun belakangan saya melihat ibu berubah secara perlahan. Sifat kerasnya berubah menjadi baik, menjadi orang yang ramah, tutur katanya juga baik, tidak menyalahkan orang baik, toleran. Selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu, bahkan berinisiatif mencari resep makanan yang enak di internet, memasak makanan kesukaan kami, jika dulu ibu hanya masak asal jadi tidak peduli kami suka atau tidak. Perubahan sedikit demi sedikit tidak terlihat secara jelas, tetapi saya tahu dia sangat menderita, perlahan berusaha dan menahan diri. Proses ini tidaklah mudah.

Namun ibu bisa berubah seperti ini karena setelah berlatih Dafa, seluruh badannya ringan dan tanpa penyakit. Sehingga bisa memberikannya sebuah pemikiran yang baru dalam kehidupan. Setelah kultivasi dia mengerti, tujuan dari kehidupan adalah balik ke asal ke jati diri sejati, bukan bersaing tiada hentinya untuk mendapatkan keuntungan, dan membalas dendam kalau tidak senang. Dia telah mengerti karena dulu, bahkan masa-masa kehidupanlalu dia pernah mencelakai orang lain dengan demikian juga, oleh karena itu dia menderita di kehidupan ini. Menderita dan kebahgianadalah hubungan sebab akibat, bukan tanpa sebab. Dia telah mendapatkan Falun Dafa yang maha besar, mengetahui hanya melakukan sesuai dengan karakter alam semesta “Sejati-Baik-Sabar,” tingkat kehidupannya baru akan terus meningkat. Oleh karena beberapa tahun ini hidup bersama ayah, dia lebih menderita,lebih susah, lebih dibuat marah, dia mematut diri berbuat sesuai dengan standar Dafa, mengubah pandangan diri di kehidupan ini, berkultivasi keluar sifat kebaikannya, berusaha mematut diri sesuai standar Dafa, menjadi orang baik yang memikirkan orang lain terlebih dahulu.

Suatu kali saya libur dan pulang kerumah, saya dan ibu sedang berbincang-bingang di pintu dapur. Saat berbicara saya melihat mata ibu memancarkan sinar yang sangat lembut dan baik hati. Ini tidak pernah saya lihat sebelumnya. Ini bukanlah ibu saya yang dulu lagi yang keras, yang galak. Sinar matanya sudah tidak seperti dulu lagi. Sinar mata adalah cerminan sifat seseorang, ini adalah sebuah perubahan yang luar biasa. Ibu yang sekarang,tutur katanya dan perbuatannya adalah benar-benar baik. Ini adalah kebaikan yang keluar dari lubuk hati. Kultivasi bertahun-tahun benar-benar membuat ibu melepaskan kebencian dan dendam. Saya merasakan ibu adalah seperti orang yang baru, berubah total menjadi orang yang sangat baik.

Kekuatan Fa Buddha

Setelah menikah kembali, kami masih harus membayar utang ayah. Baru saja kehidupan membaik, ayah masuk rumah sakit beberapa kali karena menderita Infark Serebral (Kematian sel-sel otak karena kekurangan oksigen) kemudian juga dirawat karena Kolitis Ulserativa (Peradangan usus besar). Tidak lama setelah dipulangkan dari rumah sakit, enteritis belum sembuh, ia menderita pneumonia parah dan dirawat di rumah sakit lagi. Setelah melihat CT paru-paru, dokter menolak menerima rawat inap ayah, dan dokter berkata ayah sudah tidak tertolong lagi. Dalam rawat inap sebelumnya, semua ibu yang menjaganya, suami saya dan saya hanya bertanggung jawab untuk mengantar dan menjemput mereka, mengurus prosudur, dll. Selain itu, kami tidak mengambil cuti untuk merawat ayah, jadi pekerjaan kami tidak terganggu dan kami tetap mengurus anak-anak seperti biasa.

Ayah dirawat di rumah sakit hampir dua bulan. Ibu hanya tidur 2-3 jam setiap harinya karena ayah membutuhkan bantuan untuk buang air. Jika ayah memanggil ibu harus segera bangun karena jika terlambat ayah sudah buang air di celana. Ibu seperti tidak pernah tidur, setelah beberapa hari dirawat, baru mendapatkan kamar sendiri, akhirnya baru mempunyai waktu untuk belajar Fa dan latihan Gong di kamar dengan waktu yang minim. Di kondisi yang ekstrem ini, ibu tetap menjaga kondisi hati agar tetap baik agar bisa belajar Fa. Berkultivasi memberinya tenaga untuk menjaga ayah.

Ayah sudah bosan hidup pada waktu itu, saat muda begitu hebat, keren, sekarang menjadi seperti ini, tidak bisa melakukan apa-apa lagi dan terpuruk. Ibu sering memberi nasehat kepadanya dan dengan tulus menjaganya, memberitahu bahwa dalam Falun Dafa mengajarkan bahwa bunuh diri adalah berdosa. Bunuh diri termasuk membunuh kehidupan. Ibu terus memberi dukungan agar ayah tidak berpikir sembarangan dan harus bangkit kembali.

Kita tahu bahwa menjaga orang yang sakit parah adalah benar-benar menderita, baik mental maupun fisik. Namun ibu mendapatkan kekuatan dari Dafa, dengan teguh dan tenang menahan derita tersebut. Saya berkata pada rekan kerja saya bahwa ibu saya menjaga ayah tanpa lelah, tidak tidur dan kurang istirahat. Rekan kerja saya berkata bahwa ibu saya sangatlah kuat, jika ibunya yang melakukan hal itu, paling lama bertahan 2 hari pasti jantungnya sudah tidak tahan dan tekanan darahnya akan naik. Dalam hati saya mengerti, ini semua adalah karena ibu berlatih Falun Dafa. Jika tidak pasti tidak akan kuat. Ini adalah sebuah ujian bagi ibu.

Dulu ayah demi agar bisa kembali dengan ibu, dia mendukung ibu berkultivasi, namun tidak percaya secara penuh pada Dafa, bahkan kadangkala saat ibu menceritakan fakta kebenaran, dia masih tidak ingin dengar, semenjak menderita penyakit infark serebral, dia mulai ikut ibu berkultivasi Falun Dafa, tubuh pulih dengan sangat cepat. Pada suatu malam, ketika diruang tamu membaca Buku Dafa melihat bukunya bersinar, dia masih mengira matanya bermasalah, melihat dengan lebih teliti, buku Dafa benar-benar bersinar.Kemudian, saat terserang penyakit radang usus total dan radang paru-paru yang parah, ayah saya sekarat, berat badannya turun dari 90 kg turun ke 50kg. Sangat kurus seperti tulang membalut kulit. Rumah sakit menyarankan agar ayah dirawat di rumah. Apapun yang bisa dimakan berikan saja. Namun pada saat itu bahkan untuk minum saja ayah sudah tidak kuat. Kerabat dan teman semua sudah bersiap untuk pemakamannya.

Ibu juga merasa kali ini kondisi ayah sudah sangat parah. Kemudian seiring belajar Fa dia mengubah cara berpikirnya, dia akan sekuat tenaga berusaha menjaga ayah. Dan tidak memikirkan hal negatif. Sebagai seorang kultivator, pikiran anda adalah sangat penting. Harus menggunakan pikiran lurus untuk berpikir dan sering mendukung ayah. Menyuruh ayah dalam hati melafalkan “Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik”. Secara tidak terduga muncul keajaiban. Ayah setiap hari mulai bisa bersandar di dinding beberapa menit, perlahan bisa makan nasi dan membaik. Berat badan juga naik kembali dan bisa berjalan, wajah pun terlihat lebih merah dan segar.

Sudah diambang pintu neraka, siapapun jika tidak berpikir bagaimana ayah bisa sembuh. Teman dan kerabat yang mengunjungi berkata benar-benar tidak habis pikir bagaimana dia bisa sembuh! Mereka juga memuji keuletan ibu dalam menjaga ayah dengan baik. Namun dalam hati ayah tahu karena ayah banyak membantu hal Dafa dan menjaga ibu, melalui banyak tahun mengklarifikasi fakta, dia juga semakin percaya kepada Dafa. Rumah sakit pun sudah tidak berdaya, tetapi masih bisa sembuh. Dokter tradisional tiongkok pun tidak berdaya menyembuhkannya. Ayah mendapatkan balasan dari kebaikannya terhadap Dafa. Penyakit colitis ulserativa pada saat pemeriksaan dokter, kondisinya benar-benar parah. Saat dilihat dengan kolonoskop, seluruh usus besarnya mengalami ulserasi. Dokter kemudian memeriksa dengan menekan perutnya dan ayah berkata bahwa tidak sakit. Dokter berkata bahwa ini tidak masuk akal, rata-rata orang dengan kondisi seperti ini pasti sudah kesakitan setengah mati.Tetapi ayah tidak merasakan apapun. Para dokter ahli mengatakan bahwa ini tidak masuk akal. Dalam hati saya dan ibu mengerti bahwa ini adalah belas kasih Guru.

Kali itu setelah sembuh, ayah sungguh-sungguh belajar Falun Gong. Setiap hari bangun jam empat pagi untuk berlatih dan konsisten. Setiap sore belajar Fa satu ceramah dengan ibu. Kadangkala saat ibu sedang sibuk malah dia yang bertanya kapan kita mulai belajar Fa. Setiap bertemu orang ayah akan menceritakan apa yang dia alami. Kaki yang kebas karena infark serebral, semua sembuh total.

Ketika mulai latihan perangkat ke dua, tangan ayah tidak bisa mengangkat dengan sempurna,tangan kanannya berwarna kehitaman dan ungu karena sirkulasi darah tersumbat, bagi ayah yang menderita infark otak, mengangkat tangan ke atas sangat berbahaya, dokter melarangnya tidak boleh melakukan gerakan itu. Tapi ayah percaya jika berlatih Falun Gong tidak akan ada masalah. Dan keajaiban terjadi, secara perlahan kondisinya membaik, warna tangannya pun normal kembali. Sejak keluar dari rumah sakit setiap hari perlu menggunakan tabung oksigen sampai bisa bernafas sendiri tanpa bantuan. Awalnya membaca buku Zhuan Falun terasa sangat berat, tidak bisa mengeluarkan suara dan sangat lelah. Sekarang suaranya juga sudah lantang dan keras. Ayah mengalami keajaiban dari Falun Dafa. Teman dan kerabat sekali lagi juga melihat keajaiban Dafa.

Terkadang saya masih tidak habis pikir bahwa ayah yang sudah hampir hancur, ternyata bisa berlatih Falun Dafa. Masih bisa menggunakan kata-kata dalam Dafa untuk mendorong saya. Saya dan ibu sangat tersentuh dan kami sangat berterima kasih kepada Guru Li Hongzhi atas budi dan belas kasih penyelamatan ini.

Tidak Seperti Dulu Lagi

Sejak ibu berkultivasi sampai sekarang sudah 24 tahun lamanya. Mengenang kembali suka dan duka berlatih, bekerja, rasanya seperti mimpi. Setelah berkultivasi fisik dan mental mengalami perubahan besar. Kedamaian yang ibu bawa ke keluarga kami dan keyakinannya yang kuat terhadap Dafa sangat nyata dan jelas. Berulang kali ibu dianiaya oleh “kantor 610” oleh Divisi Keamanan Nasional, dipenjara dan tidak bisa mengurus saya, saat itu saya selalu melewati hari dengan ketakutan, dan keluarga kami hancur. Saya menjadi seorang anak kecil yang tidak punya rumah untuk pulang. Ibu tetap bersikukuh untuk teguh pada pendiriannya dan tetap mengklarifikasi fakta. Lingkungan sekitar kami semakin membaik. Sekarang saya merasa sangat bangga. Keajaiban Falun Dafa menyembuhkan penyakit dan menyehatkan tubuh bisa terlihat pada ibu. Ibu yang sangat tua terlihat seperti berumur 50-an. Sangat sehat, sehingga saya pun tidak khawatir terhadapnya. Ibu juga sangat dikagumi oleh rekan-rekan seumurannya.

Setiap awal tahun, ibu akan membantu nenek mengepel kaca dan membersihkan rumah. Suatu kali, nenek sedang duduk di dapur perapian, melihat ibu turun naik di jendela, bekerja dengan gesit, dia berkata; “Fisik kamu sangat kuat!” Ibu berkata: “Betul, masa latihan Falun Gong tubuh masih tidak kuat?” Lalu nenek bertanya: “Kamu lihat beberapa tahun ini jantung saya tidak enak, apakah karena sering memarahimu?” (setelah ibu mengalami penganiayaan, nenek tidak setuju ibu berlatih Falun Dafa, sering memarahi ibu untuk tidak berlatih), ibu berkata; “Mungkin juga. Anda berkata Jiangzemin menganiaya kita, tapi mengapa saya yang dimarahi? SeharusnyaJiang Zemin yang anda marahi.Falun Gong tidak berbuat salah apapun. Nenek berkata: “Benar juga!” ibu berkata lagi: “Kondisi anda kurang sehat, setiap hari tidak ada kerjaan, lebih baik ikut saya berlatih Falun Gong.”

Tidak peduli bagaimanapun nenek tidak setuju, ibu tetap teguh mengklarifikasi fakta kepada nenek. Kemudian nenek sadar bahwa Falun Dafa baik. Demi menghilangkan penyakit, tiap hari bangun pagi ikut latihan bersama ibu, belajar Fa, mulai mendengar ceramah video Guru. Waktu itu nenek berusia enam puluh sembilan tahun.Dia didiagnosis menderita infark miokard parah, dokter yang merawatnya adalah direktur rumah sakit setempat dan dokter medis lokal terbaik. Saat itu, dokter memberi tahu keluarganya, umur nenek tidak lebih dari tiga tahun lagi. Tidak lama kemudian, nenek mulai berlatih bersama dengan ibu, di tambah dengan perhatian ibu kepada orang rumah, nenek hidup sampai tujuh puluh Sembilan tahun. Nenek meninggal dengan posisi duduk di atas ranjang, mengenakan amulet Falun Dafa yang diberikan ibu, dan ekspresi wajahnya sangat damai. Kami semua mengerti, nenek bisa hidup sampai sekian lama. Tidak menderita. Karena kemudian berubah pandangan, mendapatkan berkah karena mulai secara tulus percaya pada Falun Dafa.

Penutup

Karena ibu dianiaya, teman dan semua kerabat juga menjadi susah karena tekanan yang berat. Waktu itu kondisi terasa sangat berat seperti terkena badai, merasa bisa meninggal kapanpun. Namun sekarang teman dan kerabat melihat kondisi ibu yang begitu baik, keluarga yang hancur pun pulih kembali. Kondisi kehidupan ayahpun membaik, masa tua pun sekarang terjamin. Keluarga kami bisa hidup tenang.

Praktisi Falun Gong telah dianiaya dan diperlakukan secara tidak rasional. Banyak yang kehilangan nyawa karena mempertahankan keyakinannya. Dalam penganiayaan yang brutal, mereka melepaskan kenyamanan hidup, bahkan dalam penjara masih juga bersikeras mengklarifikasi fakta dan memberitahu Fa Buddha kepada orang-orang. Semakin banyak orang sekarang yang sudah sadar akan kebohongan PKT, hati nuraninya bangkit. Apa yang praktisi Falun Gong lakukan lebih besar dari menghukum kejahatan dan mempromosikan kebaikan. Kegigihan mereka dalam mengklarifikasi fakta kebenaran membawa harapan bagi masyarakat yang moralitasnya sudah merosot dan dibohongi kejahatan.

13 Mei tahun ini adalah Hari Falun Dafa Sedunia ke-21 dan ulang tahun ke enam puluh sembilan dari Guru Li Hongzhi yang terhormat. Sebagai anggota keluarga dan penerima manfaat dari pengikut Falun Dafa, saya tidak memiliki kata-kata untuk diungkapkan. Saya ingin menyampaikan rasa hormat saya yang paling tulus kepada Guru Li Hongzhi dan Falun Dafa.