(Minghui.org) Liu Minghui, seorang eksekutif di sebuah perusahaan multinasional di Taiwan berkata, “Saya sangat beruntung menjadi seorang praktisi Falun Dafa, dan berharap kisah saya dapat membantu orang lain yang sedang mencari seperti saya.”
Liu dihormati di tempat kerja dan di komunitasnya. Profesionalisme dan fleksibilitasnya membuat dia dihormati oleh rekan-rekannya, sementara semangat dan kebaikannya yang murah hati telah menjadikan dia teladan di rumah dan di masyarakat.
Di balik kesuksesannya, Liu selalu mencari sisi spiritual kehidupan. Setelah kecewa dengan agama, ia akhirnya menemukan apa yang ia cari dalam Falun Dafa.
Keluarga yang bahagia: Liu Minghui dan istrinya (di tengah), putri, menantu laki-laki, dan cucu.
Berharap dari Usia Muda
Liu, berusia 61 tahun, bekerja di perusahaan Tatung, salah satu perusahaan multinasional paling pertama di Taiwan dengan sejarah 100 tahun. Perusahaan memproduksi peralatan elektronik, dan perangkat keras komputer, juga merupakan sebutan rumah tangga di Taiwan.
Selama masa kecil, nenek Liu sering membawanya ke kuil. Liu ingat melihat banyak lukisan di dinding, termasuk lukisan diptych dengan adegan surga dengan bidadari dan keindahan Dewa di satu sisi serta gambaran hukuman yang mengerikan, seperti memotong lidah seseorang di sisi lain.
Liu mengenang masa kecilnya, “Ketika saya bertanya apa artinya, nenek memberi tahu saya bahwa itu adalah contoh orang baik dan orang jahat. Mereka yang melakukan perbuatan jahat dan berbohong akan berakhir di neraka, sedangkan mereka yang melakukan perbuatan baik akan naik ke surga.”
Kata-kata nenek meninggalkan kesan mendalam di pikiran mudanya dan Liu tahu apa yang akan dia lakukan ketika dia dewasa.
Afiliasi dengan Agama dan Kekecewaan
Kata-kata neneknya masih menyertai Liu saat dia tumbuh dewasa. Setelah berada pada pekerjaan yang stabil dan memulai sebuah keluarga, ia melanjutkan perjalanan spritualnya di usia 30-an dengan mengunjungi kuil-kuil. Dia dan istrinya mempraktikkan satu agama selama enam atau tujuh tahun dan bahkan menjadi vegetarian yang ketat. Dia kemudian menemukan bahwa itu adalah tempat untuk perebutan kekuasaan, uang, dan politik. Liu berkata, “Terlepas dari kelompok agama mana yang saya coba, saya menemukan tidak ada yang fokus pada peningkatan spiritual. Saya tahu mereka telah merosot dan saya berhenti pergi ke sana.”
Yang mengejutkan, ia mendapati bahwa meninggalkan organisasi keagamaan itu tidak mudah. Setelah dia dan istrinya berhenti menjadi sukarelawan untuk sebuah organisasi, organisasi itu mengirim orang untuk membagikan materi di dekat rumah mereka yang mencemarkan nama baiknya. Liu berkata, “Kami pikir perlu menjadi orang baik, jadi kami tidak melakukan apa-apa [terhadap fitnah].”
Tetapi pengalaman ini membuatnya berhati-hati dan selama dua atau tiga tahun berikutnya Liu tidak berinteraksi dengan kelompok spiritual apa pun. Dia hanya fokus pada pekerjaan dan menjaga keluarganya dengan baik.
Suatu hari Liu sedang mendengarkan radio dalam perjalanan ke kantor ketika dia mendengar tentang penangkapan praktisi Falun Dafa di daratan Tiongkok. Liu berujar, “Pada waktu itu, saya pikir hanya terjadi di daratan, bukan Taiwan. Ditambah lagi, pengalaman saya sebelumnya masih membuat saya gugup, jadi saya tidak melihat lebih dalam.”
Buku yang Menjawab Semua Pertanyaan
Liu dulu menderita asma dan batuk. Tidak ada obat atau obat tradisional yang bisa membantunya. Suatu hari di tahun 2004, seorang teman mengunjungi rumahnya, dan Liu batuk selama temannya berkunjung. Teman Liu berkata bahwa dia mengenal seseorang yang telah meningkatkan kesehatannya dengan berlatih Falun Dafa. Temannya itu merekomendasikan pasangan ini untuk mencoba.
Istri Liu pergi ke rak buku dan mengambil sebuah buku dengan sampul emas -- Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa. Dia mengatakan buku itu diberikan kepadanya oleh seorang temannya di sebuah klub buku, tetapi dia tidak memiliki kesempatan untuk membacanya.
Kemudian pada hari itu, Liu mulai membaca buku itu. “Di dalam buku itu ada foto Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa. Beliau sangat baik dan saya sangat tersentuh,” kenangnya.
Liu menemukan isi buku itu sangat dalam. Guru menulis,
“Saya beri tahu anda sebuah prinsip sejati, proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.” (Ceramah Satu, Zhuan Falun)
Ketika Liu terus membaca, dia menyadari bahwa dia telah menemukan jawaban atas semua pertanyaan yang sebelumnya tidak dapat dia temukan.
Liu mengatakan semua sistem spiritual yang telah dia coba sebelumnya memerlukan ritual dan sumbangan, serta semakin banyak orang berkontribusi, semakin dipuji.
Liu menjelaskan, “Falun Dafa berbeda karena tidak perlu membayar uang dan yang paling penting adalah hati manusia.” Tanpa daftar keanggotaan, ritual, uang, harta benda, atau politik, ia mengatakan bahwa Falun Dafa adalah tanah suci yang ia dambakan sejak kecil.
Peningkatan Pikiran dan Tubuh
Liu berkata bahwa dia sering memikirkan tujuan hidup. Meskipun dia telah membaca banyak tulisan suci di masa lalu, pertanyaan-pertanyaan itu tetap tidak terjawab sampai dia membaca Zhuan Falun.
Dia merasa sangat senang mengetahui bahwa: “Zhen, Shan, Ren adalah Satu-satunya Kriteria Pengukur Baik Buruk Seseorang.” (Ceramah Satu, Zhuan Falun)
Liu menambahkan, “Prinsip-prinsip Fa yang diajarkan Guru sangat mendalam, namun orang dapat dengan mudah memahaminya karena Guru menjelaskannya dengan jelas dan sistematis.”
Liu pergi mencari informasi lebih lanjut tentang Falun Dafa dan menemukan tempat latihan bersama terdekat. Dia bergabung di tempat itu dan dalam waktu tiga bulan batuknya hilang.
Dia berkata, “Itu benar-benar aneh. Awalnya, saya batuk keras. Kemudian, menjadi lebih baik dan saya hanya akan batuk sekali dalam waktu yang lama. Pada akhirnya benar-benar hilang.”
Guru Li dalam ajaran telah berbicara tentang hubungan antara penyakit dan karma, Liu juga telah membaca banyak kisah seperti di Minghui -- banyak dari mereka berasal dari daratan Tiongkok - di mana orang-orang yang berada dalam kesehatan yang sangat buruk sepenuhnya disembuhkan melalui berlatih Dafa. Keyakinannya pada latihan ini terus meningkat.
Melalui membaca buku-buku, Liu menemukan bahwa Falun Dafa benar-benar menjelaskan hukum alam semesta. Terlepas dari jenis konflik apa yang muncul, pertama-tama orang harus mencari ke dalam untuk melihat apakah ia memiliki masalah, dan dalam realitas masyarakat terus berkembang. Jika seseorang menemukan konflik, tanpa prinsip Sejati-Baik-Sabar sebagai panduan, mudah jatuh ke dalam kerangka manusia biasa, mencaci maki dan mengkritik orang lain. “Dengan Fa di hati anda, anda menggunakan Fa untuk mengevaluasi diri sendiri, dan anda lebih nyaman dalam menjalani hidup.”
Watak Sejati
Setelah mengalami banyak perubahan positif secara fisik, Liu secara bertahap menemukan kesabarannya meningkat secara dramatis. Karena stres dari pekerjaan, ia sering tergesa ketika menangani sesuatu. Ini menyebabkan pertengkaran dengan rekan kerja dan anggota keluarganya. Suatu hari saat melakukan empat perangkat latihan, poin-poin kunci dari latihan adalah “perlahan, lambat, diam” dan mengikuti lantunan musik. Liu memutuskan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-harinya.
Sebagai contoh, Liu menambah kecepatan untuk melewati lampu kuning, dan hampir mengalami kecelakaan. Dia juga memiliki kebiasaan berlomba ketika lampu berubah hijau. Setelah menjadi seorang praktisi, dia menyadari bahwa mengemudi seperti itu berisiko, terutama jika seorang pengemudi berusaha menerobos lampu kuning, jadi dia berhenti melakukan itu.
Dia juga mengubah mentalitasnya ketika membeli tiket kereta api untuk mengunjungi kampung halamannya di Hualien. Tiket terjual habis dari waktu ke waktu, dan dia akan menjadi marah dan cemas serta akan mengeluh bahwa beberapa agen perjalanan atau pejabat mungkin menimbun tiket. Setelah berlatih Dafa, pola pikirnya berubah dan dia tidak lagi cemas ketika membeli tiket. Dia pikir bahkan membeli tiket berdiri tanpa kursi akan baik-baik saja. Menariknya, meskipun dia membeli tiket sebelum kereta berangkat, dia bisa mendapatkan tiket duduk karena seseorang baru saja mengembalikan satu tiket.
Perusahaannya memiliki kendaraan untuk mengangkut karyawan, dan Liu memastikan dia tiba di kendaraan lebih awal untuk mendapatkan tempat duduk yang baik. Setelah berlatih Dafa, ia menyadari ini egois.
Ada banyak contoh seperti ini dalam semua aspek kehidupannya. Liu berkata, “Saya sepenuhnya setuju dengan prinsip-prinsip Falun Dafa dan akan tetap berlatih.”
Liu mengatakan pengalaman negatifnya dengan agama seperti ujian atau hambatan yang hampir menghalangi dia mendapatkan Fa yang lurus.
Ayah yang Baik
Istri Liu adalah seorang kaligrafer. Karena pengalaman buruknya dengan beberapa kelompok agama, awalnya dia khawatir terhadap Liu berlatih Falun Dafa. Tetapi setelah menyaksikan perubahan dramatis dalam kesehatan dan temperamen Liu, dia menjadi suportif. Dia telah menghadiri acara untuk membantu mempromosikan Shen Yun melalui kaligrafinya dan memberi tahu murid-muridnya tentang pertunjukan tersebut.
Istri Liu (kedua dari kiri) di sebuah acara untuk mempromosikan Shen Yun
Kedua putri mereka juga memperhatikan bahwa ayahnya yang keras telah berubah dan menjadi sabar serta perhatian. Tidak lama setelah lulus dari perguruan tinggi, putrinya yang lebih muda menemukan pekerjaan IT. Suatu malam, dia sampai di rumah pada tengah malam setelah bekerja lembur. Kedua orang tuanya memarahi dia dan mengancam akan menguncinya jika dia kembali selarut itu lagi. Putri mereka menangis dan merasa dianiaya.
Keesokan harinya, Liu mempelajari ajaran Falun Dafa dan tahu bahwa perilakunya salah. Dia meminta maaf kepada putrinya, hal ini mengejutkannya. Putrinya berkata sambil tersenyum, “Saya tidak menduga hal itu dari ayah.”
Pemimpin yang Dihormati
Perubahan di rumah sejalan dengan perubahan dalam hubungan kerjanya, yang sekarang lebih mudah dia tangani sebagai seorang praktisi. Kejujuran dan pikirannya terbuka dengan cepat mendapatkan kepercayaan rekan-rekannya.
Sebagai eksekutif untuk sumber daya manusia di perusahaannya, Liu kadang-kadang menemukan dirinya dalam situasi yang sulit. Manajemen ingin beberapa karyawan yang lebih tua pensiun, dan bahkan memerintahkan agar ia menerapkannya. Menimbang kepentingan perusahaan dan karyawan, ia sering menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
Misalnya, setelah beberapa karyawan pensiun, mereka masih memiliki beberapa pinjaman yang harus dibayar. Liu akan membicarakan kesulitan mereka kepada manajemen tingkat atas dan membantu pensiunan mendapatkan pekerjaan sebagai konsultan untuk perusahaan, membuat sama-sama diuntungkan, karena perusahaan masih dapat mengambil manfaat dari keahlian staf senior, tetapi tanpa harus membayar gaji yang begitu tinggi.
Puluhan rekan Liu telah bergabung dengannya untuk melakukan meditasi Falun Dafa selama istirahat makan siang.
Liu berterima kasih bisa berlatih Falun Dafa. Hal itu telah membuatnya lebih berbelas kasih dan memberinya lebih banyak kebijaksanaan untuk menangani hal-hal rumit di tempat kerja dan di rumah.
Di waktu luangnya, ia juga meningkatkan kesadaran akan penganiayaan di daratan Tiongkok melalui saluran yang berbeda. Dia berharap penganiayaan akan segera berakhir dan lebih banyak orang akan memiliki kesempatan untuk berlatih Falun Dafa.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org