(Minghui.org) Satu hari setelah belajar Fa bersama, saya mendengar beberapa praktisi mengkritik saya di belakang. Mereka menggunakan bahasa yang kasar. Saya sakit hati, dan menjadi sangat marah sehingga tubuhbergemetaran. Praktisi lain mencegahniat saya untuk menghadapi mereka.

Saya pulang ke rumah, dan merasa semakinmarah. Saya tidak mengerti mengapa mereka begitu kejam, saya tidak berpikir telah mengusik mereka. Saya berencana mengunjungi mereka di rumahnyamasing-masing dan menyelesaikan masalah.

Masih kesal, saya menangis, dan membayangkan kejadian itu di dalam pikiran. Mengapa mereka begitu kritis terhadap saya. Saya ingin pergi menanyai mereka keesokan harinya, tetapi kemudian saya menyadari keesokan harinya adalah hari ulang tahun Guru. Saya memutuskan untuk pergi lusa.

Tiba-tiba Fa Guru muncul di benak,

“Namun acap kali saat konflik terjadi, jika tidak sampai menusuk lubuk hati seseorang, akan sia-sia dan tidak berguna, tidak akan mendapat peningkatan. Oleh karena itu dalam hati tidak dapat melepas hal tersebut dan merasa kesal, mungkin dapat timbul rasa penasaran, sehingga selalu ingin menoleh untuk melihat wajah kedua orang yang mempergunjingkan dirinya. Begitu menengok ke belakang, terlihat mimik wajah kedua orang itu sangat menggemaskan, bicaranya sedang seru, serta-merta dia tidak dapat menahan diri, segera naik pitam, boleh jadi segera berkelahi dengan mereka.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

“Terutama pada tahun-tahun pasca penganiayaan, di dalam hal-hal pembuktian kebenaran Fa yang kalian lakukan, walau telah mengalami masalah konkret yang bagaimanapun, saya pernah beri tahu pada kalian, semua itu adalah hal yang baik, karena ia baru muncul setelah anda menjalani Xiulian.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York Tahun 2008”, Ceramah Fa di Berbagai Tempat 8)

Saya menjadi lebih tenang dan menyadari bahwa saya perlu mencari ke dalam. Saya menemukan banyak keterikatan dan konsep manusia, seperti tidak bisa menolerir kritik, mencari nama, mentalitas pamer, menjadi ekstrem, dendam, tidak mengultivasi pembicaraan, dan banyak lagi.

Saya menyadari bahwa di masa lalu saya tidak bisa mengultivasi pembicaraan dengan baik. Saya kerap menarik kesimpulan berdasarkan konsep manusia saya. Saya mengisolasi orang lain dan menyakiti perasaan mereka. Apa yang saya hadapi sekarang adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan Xinxing (kualitas moral). Setelah saya menyadari ini, saya bisa menyingkirkan kemarahan terhadap praktisi lainnya. Saya memberi tahu Guru Li bahwa saya bersalah, dan menyesal. Pikiran saya kembali menjadi jernih dan murni.

Terima kasih Guru telah membantu saya menemukan keterikatan hati. Terima kasih rekan-rekan praktisi telah membantu saya meningkat.