(Minghui.org) Salam kepada Guru! Salam kepada rekan-rekan praktisi!

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997. Pada Maret 2015, saya mulai bekerja di kantor pusat Sound of Hope (SOH). Ketika memulainya, saya tidak yakin apa peran saya. Kemudian, saya membaca kata-kata Guru Li,

“Sekarang media yang dikelola oleh pengikut Dafa semua sangat diperhatikan oleh orang-orang di dunia, reputasinya sedang meningkat. Ini sudah zaman apa? Jika manusia biasa paham akan peluang bisnis, dia akan mengerti, ini adalah masa-masa paling baik untuk memanfaatkan peluang bisnis. Orang-orang punya kesan baik dan kepercayaan terhadap media ini, saat ini anda tidak mengukuhkan dan mengikat kelompok pelanggan, menggunakan tenaga dalam jumlah besar mengerjakan pemasaran, lalu anda mau tunggu kapan lagi?” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa San Francisco Tahun 2014”)

Karena departemen pemasaran mendatangkan penghasilan, saya menyadari itu penting, dan saya juga bisa memberi tahu pelanggan tentang fakta Falun Dafa. Walaupun tidak pernah melakukan pemasaran sebelumnya, saya percaya dengan bantuan Guru, saya bisa memenuhi keinginan saya untuk menyelamatkan orang.

Lima tahun telah berlalu dalam sekejap. Dari kontrak pertama dengan seorang dokter gigi di mana seorang rekan praktisi dan saya menandatanganinya, saya perlahan-lahan menjadi tenaga penjualan yang matang. Dua tahun yang lalu saya bahkan menjadi manajer departemen. Saya seperti anak kecil yang bergerak maju dengan Guru memegang tangan saya selama periode ini.

Menjangkau Orang Tionghoa

Saya memilih San Francisco sebagai wilayah target saya untuk memulai penjualan karena Guru memberi tahu kita, “Kita bicara tentang San Francisco, saya menemukan lingkungan di pusat kota San Francisco dan seluruh daerah teluk, masih kurang baik, di sana masih terdapat banyak unsur kejahatan.” (Ceramah Fa di San Francisco Tahun 2005)

Melalui Fa Guru, saya menyadari bahwa San Francisco merupakan wilayah yang harus kita fokuskan. Kita perlu mengembangkan market ini, membuat orang-orang mengetahui fakta tentang Dafa dan memberi kesempatan kepada mereka untuk mendukung media kita.

Saat berinteraksi dengan pelanggan, saya menemukan orang-orang di sini sangat diracuni oleh media PKT (Partai Komunis Tiongkok). Mereka memiliki pandangan bias terhadap SOH dan Epoch Times, sedikit orang memasang iklan pada kedua media ini. Kebanyakan orang di sini berbicara bahasa Kanton, menambah kesulitan bagi saya (karena saya berbicara bahasa Mandarin) untuk berkomunikasi dengan mereka.

Awalnya, tugas saya terlihat sangat sulit. Tetapi ketika membaca kata-kata Guru, saya merasa disemangati, “Mudah untuk diucapkan, sebagai orang Xiulian memang sangat sulit untuk menjalani Xiulian, Shifu juga telah melihat semua ini. Namun ada satu hal, tak peduli bagaimana, anda bangkitkan Pikiran Lurus dan Berbuat Lurus, maka anda tidak ada cobaan yang tidak dapat dilalui.” (Ceramah Fa di San Francisco Tahun 2005)

Saya percaya saran Guru dan yakin saya akan menemukan cara selama mengikuti permintaan Fa.

Saya mengunjungi beberapa toko. Saya melakukan panggilan telepon untuk mendapatkan penjualan segera setelah tiba di kantor. Kontrak pertama saya adalah sebuah toko herbal. Dengan dukungan Guru, saya menandatangani kontrak tiga bulan dengan pemilik pada kunjungan kedua saya. Saya terus berterima kasih kepada Guru.

Karena dia sibuk, pemilik meminta saya untuk mengisi cek untuknya. Saya terlalu bersemangat dan menulisnya dalam bahasa Mandarin. Ketika melihat, dia tidak bisa berhenti tertawa. Saya tahu kontrak tersebut adalah Guru sedang menyemangati saya karena ingin memperluas pasar di San Francisco.

Saya keluar setiap hari untuk menjual iklan. Ketika saya berjalan ke kantor, seorang praktisi meminta saya untuk mengambil barang bersamanya. Dalam perjalanan, dia berkata bahwa Guru tiba-tiba mengunjungi kantor SOH pada suatu hari. Dia sangat terkejut dan gugup sehingga lupa menyapa Guru serta merasa sedih sesudahnya. Dia bermimpi Guru datang kembali. Kali ini, dia memberi isyarat heshi dan menyapa Guru. Dia mengatakan Guru tahu segalanya di pikiran kita.

Saya kelelahan setelah bekerja di luar kantor setiap hari selama lebih dari dua puluh hari tanpa mendapatkan iklan. Saya merasa sangat kesal hingga memeluknya dan menangis. Saya percaya Guru tahu rasa sakit saya juga.

Saya memancarkan pikiran lurus sebelum mengunjungi pelanggan potensial pada hari berikutnya. Sebelum saya pergi, praktisi itu datang dan berkata, “Saya memberimu hadiah.” Dia memberi saya sebuah tas kecil berisi daun teh yang diberikan Guru kepada semua orang. Saya merasa sangat hangat melihat nama saya pada paket tersebut, dan menangis lagi. Saya merasakan perlindungan dan belas kasih Guru yang sangat dalam.

Dengan bantuan Guru, saya berhasil menandatangani kontrak enam bulan. Pelanggan itu tidak fasih berbahasa Mandarin, jadi kami berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan Mandarin, lalu menyelesaikan transaksi kami. Dia ragu-ragu pada momen terakhir dan mengatakan perlu berkonsultasi dengan temannya. Saya memancarkan pikiran lurus dan meminta bantuan Guru. Karena temannya tidak menjawab telepon, dia memutuskan untuk melanjutkan kontrak.

Semuanya Diatur oleh Guru

Guru mengatur orang-orang yang memiliki takdir pertemuan untuk bertemu dengan saya, dalam rangka menyemangati saya. Saya tidak membawa mobil, jadi saya selalu naik bus.

Suatu malam saya meninggalkan tempat seorang pelanggan pada pukul 20.30. Untuk menghemat uang, saya naik Uber menuju terminal bus. Ketika mobil dalam perjalanan, saya sadari berada di tempat yang salah, dan baterai ponsel saya mati.

Tempat itu berada di depan jalan satu-jalur di sebelah jalan bebas hambatan. Sisi lain adalah bukit. Saya tidak yakin di mana terminal bus itu, juga tidak tahu arah mana yang akan dituju di dalam kegelapan. Baik keluarga maupun kolega tidak tahu keberadaan saya.

Melihat mobil-mobil melaju kencang di jalan bebas hambatan di bawah, saya menenangkan diri dan mulai memancarkan pikiran lurus. Saya meminta bantuan Guru. Saya segera merasa diselimuti kehangatan, dan tahu Guru sedang membantu saya. Kepanikan dan ketakutan saya mereda.

Saya berjalan ke arah yang menurut saya menuju ke arah rumah. Tiba-tiba muncul jejak yang mengarah ke bukit. Saya tahu itu bukan arah ke rumah saya, tetapi saya merasakan kekuatan yang kuat mendorong saya ke arah itu. Beberapa toko tampak setelah beberapa saat. Toko-toko itu semuanya sudah tutup, tetapi yang terakhir masih menyalakan lampu. Saya mengetuk pintu dan meminta bantuan. Toko itu adalah toko roti. Dua pemuda Tionghoa sedang mempersiapkan untuk keesokan hari. Mereka dengan ramah mengundang saya masuk dan membantu mengisi baterai ponsel setelah saya menjelaskan situasinya.

Mereka terus terus bekerja. Saya pikir Guru mengatur saya untuk bertemu dengan mereka, jadi saya harus berusaha menyelamatkan mereka. Saya tidak tahu bagaimana untuk memulainya. Saya memikirkan brosur Dafa yang sering saya bawa di dalam tas. Saya mengeluarkan dua lembar, dan bertanya pada mereka apakah pernah mendengar tentang Falun Dafa. Mereka mengangguk tetapi mengatakan tidak mengetahui terlalu banyak.

Saya memberi tahu mereka betapa menakjubkan Falun Dafa itu, tetapi PKT menganiaya latihan ini. Mereka bersimpati dan mengajukan pertanyaan. Setelah menjelaskan, saya bertanya apakah mereka ingin mundur dari PKT dan afiliasinya. Mereka setuju. Ponsel saya terisi separuh. Seorang anak muda mengembalikan kepada saya, dan mengejutkan, dia membungkuk serta memberi isyarat heshi sebagai berterima kasih kepada saya.

Di dalam taksi menuju ke rumah, saya terus berterima kasih kepada Guru karena membantu saya dalam kesusahan, dan juga mengatur kesempatan bagi saya untuk menyelamatkan orang. Ketika tiba di rumah sekitar jam 23.00, suami mengatakan sudah memancarkan pikiran lurus untuk saya.

Untuk memperluas pelanggan, saya merasa selama kita tulus, Guru akan melakukan pengaturan yang terbaik. Salah satu sikap pelanggan potensial adalah bersikap buruk beberapa kali pada awalnya saat saya berusaha menghubunginya, apalagi membuat janji. Saya menunggu, kemudian mencoba lagi.

Setelah beberapa kali menelepon, dia akhirnya ingin berbicara. Dia mengatakan kegigihan saya menyentuh hatinya. Dia adalah seorang manajer di departemen Tionghoa di perusahaannya, dan menginginkan seorang tenaga penjual segigih seperti saya. Dia mengatakan akan membuat janji dengan saya sebagai penghargaan atas kegigihan saya. Dia kemudian menjadi pelanggan setia. Dia juga menceritakan pengalaman manajemen dan penjualannya selama beberapa dekade serta ingin membantu saya. Saya berterima kasih kepada Guru atas pengaturan ini.

Saya telah bekerja untuk SOH selama lima tahun. Saya sering mengingatkan diri sendiri atas janji saya kepada Guru ketika pertama kali bergabung di media: Mengultivasi diri dengan baik, berusaha sebaik mungkin dalam membantu menyelamatkan orang, tidak malas dan belajar Fa setiap hari. Ketika belajar Fa dengan baik, saya merasa solid dan percaya diri.

Suami dan saya sama-sama bekerja di SOH dan karena kami tidak ada tunjangan untuk anggota keluarga lain, mudah bagi kami berkonsentrasi di pekerjaan ini. Guru terus membawa orang-orang yang memiliki takdir pertemuan kepada kami. Mereka bukan hanya sebagai pelanggan kami, mereka juga menjadi teman terpercaya.

Masyarakat di San Francisco lebih terpengaruh oleh kebohongan PKT dan tidak mudah menerima fakta tentang Falun Dafa. Kami perlu perlahan-pelan mendapatkan kepercayaan mereka dan membangun persahabatan. Saya mengingatkan diri sendiri jangan terpengaruh oleh sikap negatif mereka. Saya tahu sisi mengerti mereka sedang menunggu diselamatkan, walaupun sisi manusia mereka masih dihalangi oleh konsep manusia. Tidak bisa membedakan antara PKT dan Tiongkok, kefanatikan patriotik mereka yang menyimpang sering menyebabkan mereka menolak kebenaran.

Guru berkata,

“Anda harus ingat, Pikiran Lurus anda dapat mengubah manusia biasa, bukan manusia biasa yang menggerakkan anda. Manusia biasa mengatakan sesuatu, atau mengganggu anda, anda jangan menjadikan beban dalam hati, anda lakukan saja hal-hal yang ingin anda lakukan. Sumber pikiran manusia sangat rumit, lagi pula ada banyak orang adalah konsepnya yang berbicara, bukan pikiran sejatinya, bukan dia orang yang sebenarnya yang sedang berbicara. Maka kata-kata yang diucapkan acapkali terdengar benar namun salah, berbicara lain di mulut lain di hati, apa yang telah dikatakan segera sudah dilupakan oleh dia sendiri. Dia sendiri tidak memerhatikan kata-kata yang diucapkan, mengapa anda mau memerhatikan? Tak usah peduli apa yang dia katakan, perkataan anda bagi dia setiap kalimat juga berupa ledakan petir yang berbunyi nyaring.” (Ceramah Fa di San Francisco Tahun 2005)

Saya berterima kasih kepada Guru atas dukungan dan ajarannya. Dalam dua puluh tahun berkultivasi ini, Guru memperbarui hidup saya dari dalam ke luar. Dua puluh tiga tahun yang lalu saya didiagnosis menderita kanker ginekologi stadium akhir saat hamil tujuh bulan. Guru menyelamatkan saya, dan saya menjadi orang yang sehat serta terbebas dari kanker.

Rabun saya hilang setelah beberapa tahun berkultivasi. Saya dulu lemah, sensitif, dan sentimental. Sekarang saya kuat, optimis, dan ceria. Guru membangun kembali tubuh dan jiwa saya. Saya tahu Guru telah memberi begitu banyak dalam dua puluh tahun kultivasi saya. Saya tidak mampu mengungkapkan rasa terima kasih. Saya akan rajin berkultivasi dan menyelamatkan orang pada momen akhir ini.

Saya ingin mengutip kata-kata Guru sebagai penyemangat:

“Makin menjelang akhir semakin tidak boleh mengendurkan diri, makin menjelang akhir semakin harus belajar Fa dengan baik, makin menjelang akhir pikiran lurus harus semakin kuat.” (“Kepada Konferensi Fa di Kanada”)

Terima kasih Guru. Terima kasih rekan-rekan praktisi.

(Dibacakan di Konferensi Berbagi Pengalaman Sound of Hope 2020)