(Minghui.org) Lima orang guru dari sekolah yang sama di Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang ditangkap karena keyakinan mereka pada Falun Gong, disiplin meditasi dan spiritual kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Dua dari mereka, Wang Fengcheng dan istrinya, dihukum penjara.

Hampir dua tahun dipenjara, Wang mengalami tumor otak dan berada dalam kondisi kritis. Ia dibawa ke Rumah Sakit Tumor Reklamasi Harbin pada 30 Juni 2020 dan masih berada di sana pada saat berita ini ditulis. Penjara Hulan menolak membebaskannya dengan syarat medis dan meminta keluarganya membayar biaya medis.

Kebrutalan Polisi selama Penangkapan

Wang bekerja sebagai guru geografi di Sekolah Menengah Pertama Wilayah Lindian sebelum ia ditangkap. Ia sangat dipuji karena sangat baik dalam mengajar. Istrinya, Leng Xiuxia, juga adalah guru di sekolah yang sama.

Polisi mencurigai pasangan ini dan 3 praktisi lain memasang spanduk memuat informasi Falun Gong. Mereka mengikuti dan mengawasi kelima praktisi selama 6 bulan sebelum menangkap mereka pada siang hari 18 Januari 2017.

Rumah pasangan ini digeledah dan telepon serta kunci mereka dirampas. Sebuah tas berisi ranting-ranting pohon yang biasa digunakan untuk kayu bakar juga dirampas untuk digunakan sebagai bahan bukti dakwaan. Kendaraan pribadi mereka disita.

Tiga praktisi lain, Ai Jiaojie [Laki-laki], guru musik, Wang Kun, guru matematika, dan suaminya, Li Liansheng, guru olahraga, semuanya berasal dari sekolah Wang.

Polisi mengancam wang, yang tinggal di sebelah Wang dan Leng, untuk memborgolnya jika ia tidak mau bekerja sama. Ibu Wang terkena serangan jantung setelah dibuat trauma oleh polisi. Ia terus menangis selama beberapa hari. Anak perempuan Wang yang berumur 17 tahun juga ketakutan setelah melihat ibunya diseret ke bawah dari lantai enam. Remaja ini mengurung diri di lemari selama seminggu dan menolak pergi ke sekolah setelah polisi pergi.

Ai, Berumur 47, ditangkap di studio musiknya ketika sedang mengajar les privat. Polisi berusaha memaksa keluarganya untuk menghina pencipta Falun Gong secara verbal. Mereka merampas komputer, sebuah telepon genggam, dan bahkan beberapa kantong plastik. Anak perempuannya juga ketakutan dan tidak bisa makan hingga beberapa hari. Istrinya kehilangan berat badan 9 kg dalam waktu sangat singkat karena tekanan mental.

Ketika menginterogasi Li, polisi menaruh pulpen di antara jari-jari tangan kirinya dan kemudian meremasnya. Tangannya menjadi bengkak dan kulit-kulit di sendi jarinya terkelupas. Di bawah tekanan ini, dia dipaksa mengaku bersalah.

Wang dan Ai juga disiksa selama interogasi.

Tiga praktisi laki-laki kemudian ditahan di Pusat Penahanan Wilayah Lindian. Leng ditahan di Pusat Penahanan Kota Daqing. Wang dibebaskan di hari berikutnya.

Penuntutan

Pengacara Li dan Ai keduanya pergi ke pusat penahanan untuk mengunjungi klien mereka pada 21 Februari 2017. Penjaga tidak memberikan izin secara langsung, tapi harus meminta persetujuan Zhang Jinghua, direktur Kantor Keamanan Domestik. Penjaga memonitor kunjungan dan menghentikan pengacara Ai segera setelah ia bertanya penyiksaan apa yang dialami kliennya.

Kejaksaan menyetujui penangkapan praktisi pada 25 Februari 2017. Wang, Ai, dan Li dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Daqing di hari yang sama.

Ai, Li, Wang, dan Leng disidang di Pengadilan Wilayah Lindian pada 11 Oktober 2017. Wang dan Leng dihukum masing-masing di penjara Hulan dan Penjara Wanita Heilongjiang, dan dikenakan denda 30,000 yuan per orang. Lama masa tahanan mereka masih tidak diketahui. Tidak jelas apakah Ai dan Li telah dijatuhi hukuman atau belum.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

49 Falun Gong Practitioners Arrested Before Chinese New Year in Harbin

Four Teachers to Face Trial for Their Faith

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:

大庆林甸县一中五位教师被绑架迫害经过