(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996 dan mulai menghafal Zhuan Falun, buku utama dari Falun Dafa, dua tahun kemudian.

Ketika melafalkan, saya merasakan tubuh dibersihkan dan membuat saya mendapat lebih banyak pemahaman di dalam Fa. Hal tersebutjuga membantu saya dalam melewati banyak cobaan dan kesengsaraan dalam perjalanan kultivasi.

Awal Penganiayaan

Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya praktisi Falun Dafa pada tanggal 20 Juli 1999. Pagi itu, sayadan putra saya pergi ke tempat latihan seperti biasanya, untuk berlatih. Banyak petugas dan mobil polisi mulai mengepung tempat latihan. Mereka tidak menghalangi dan kami lanjutberlatih. Ketika kami melakukan latihan perangkat kedua, saya membuka mata dan melihat seorang polisi menatap putra saya dengan senyum lebar di wajahnya.

Ketika kami mengetahui bahwa praktisi dari tempat latihan lain ditangkap, lebih dari 20 praktisi memutuskan untuk memohon di luar kompleks pemerintah provinsi pada tanggal 22 Juli.

Kami menyewa bus dan menyiapkan segalanya.

Malam sebelum berangkat, saya bertanya pada suami apakah kami perlu membawa putra kami yang berusia enam tahun. Dia berkata bahwa kita harus membawanya, karena dia adalah pengikut cilik Guru, dan lagi pula tidak ada yang bisa menjaganya jika kami meninggalkannya sendirian di rumah. Dia mengatakan kepada saya untuk tidak takut karena Guru akan melindunginya.

Saya masih khawatir dan tidak bisa tidur, jadi saya mulai bermeditasi. Saya merasakan tubuh melayang dari atas tanah dan terus naik lebih tinggi. Saya menjadi takut dan meminta Guru untuk menurunkan saya. Saya turun dan berhenti bermeditasi. Karena kurangnya belajar Fa, saya tidak menyadari bahwa Guru sebenarnya memberi petunjukagar saya melepaskan rasa takut.

Kami berangkat pagi-pagi keesokan harinya. Ketika melewati tempat latihan, kami melihat para praktisi berlatih seperti biasanya, namun lebih banyak petugas dan mobil polisi di sana.

Bus kami dihentikan oleh seorang polisi, dan dia bertanya ke mana kami akan pergi. Sopir memberi tahu dia bahwa kami sedang jalan-jalan. Putra saya melambai dan tersenyum, dan petugas tersebut membiarkan kami pergi.

Menyelundupkan buku Zhuan Falun ke sebuah Pusat Penahanan

Seorang praktisi ditahan di pusat penahanan kota lain, dan ingin membaca buku-buku Dafa. Saya ditanya apakah dapat membantu.

Awalnya saya agak takut, namun berpikir bahwa praktisi ini sangat ingin mendapatkan buku-buku Dafa.Saya memutuskan untuk mengirimkan sebuah buku Zhuan Falun. Beberapa praktisi ikut bersama saya untuk menjenguknya. Kami meminta penguatan dari Guru, dan melafalkan puisi Guru dalam perjalanan ke pusat penahanan.

“Dafa tidak meninggalkan tubuh,
Hati mengandung Zhen Shan Ren,
Arhat besar di dunia,
Dewa dan hantu paling takut.”
(“Keagungan De.” Hong Yin)

Kami bertemu dengan praktisi tersebut dan memberikan makanan yang kami bawa. Saya kemudian berhasilmenyelipkanbuku Zhuan Falun ke dalam pakaiannya. Seorang penjaga menatap kami dengan curiga. Kami memancarkan pikiran lurus dan meninggalkan pusat penahanan dengan aman.

Kami melakukan hal yang paling sakral. Praktisi perlu belajar Fa dan tidak ada yang bisa menghentikan kami dalam melakukan hal tersebut.

Ditahan

Saya ditangkap selama Olimpiade Beijing tahun 2008, dan dibawa ke sebuh pusat penahanan. Seorang penjaga mencoba memaksa saya untuk menulis pernyataan jaminan melepaskan keyakinan, namun saya menolaknya.

Mereka memborgol tangan saya ke jeruji jendela. Direktur pusat penahanan masuk, dan saya berkata, "Tidak salah untuk berlatih Falun Dafa." Dia melepaskan borgol saya dan membawa saya kembali ke sel saya.

Seorang tahanan yang merupakan pengedar narkoba, tidak makan dan menangis sepanjang hari. Direktur memberi tahu kami agar para praktisi memberitahunya tentang Falun Dafa. Setelah berbicara dengan narapidana di sel, banyak dari mereka mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi kepemudaannya.

Saya merasa Fa lebih berharga, dan belajar Fa sangat penting di pusat penahanan. Di dalam hati, saya meminta Guru agar mengatur praktisi untuk membawakan artikel Guru kepada saya. Beberapa hari berturut-turut saya membaca artikel Guru di dalam mimpi.

Suatu hari ketua tim memberi saya salah satu artikel Guru, dan mengatakan itu dibawa oleh praktisi lain.

Ada tiga praktisi di sel kami. Kami belajar Fa di malam hari saat para tahanan menonton TV. Kami membaca "Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York Tahun 2008" secara bergantian, dan seiring waktu saya dapat menghafal keseluruhan artikel.

Dipenjara

Saya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan dipindahkan ke Penjara Wanita Shenyang di Provinsi Liaoning. Saya dimasukkan ke dalam sel isolasi, dengan dua narapidana ditugaskan untuk mengawasi saya. Saya tidak diperbolehkan berbicara dan dipaksa menonton program televisi yang memfitnah Falun Dafa. Saya dilarang tidur dan tidak diperbolehkanmandi. Mereka memukuli dan memaki saya. Saya dikurung di sana selama lima bulan.

Saya hampir patah semangat dan ingin bunuh diri. Namun saya memikirkan Guru dan tahu bahwa saya seharusnya tidak mati. Guru memberi saya kehidupan kedua, jadi bagaimana saya bisa begitu egois dan ingin mengakhirinya. Saya menenangkan diri dan tahu bahwa saya harus menentang penganiayaan.

Mereka tidak membolehkan saya berbicara, jadi saya menyanyi. Saya menyanyikan lagu-lagu yang digubahpraktisi. Beberapa narapidana menangis ketika mendengarkannya. Mereka meminta saya menuliskan liriknya, dan belajar bernyanyi bersama saya. Beberapa orang mundur dari PKT setelah mengetahui fakta kebenaran tentang Dafa, dan bahkan berusaha membantu praktisi lainnya.

Suatu hari seorang tahanan memberi saya pekerjaan untuk dilakukan. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak akan melakukannya karena orang-orang baik seharusnya tidak berada di penjara. Dia mulai memaki dan memukuli saya. Saya bertanya kepadanya, "Mengapa kamu menganiaya orang baik."

Dia berkata, "Tujuan dari penjara yang dikelola negara adalah untuk mengubah orang baik menjadi orang jahat."

Saya memberi tahu ketua tim tentang apa yang dia katakan. "Jangan dengarkan dia," jawab ketua tim. “Saya telah melakukan kontak dengan banyak praktisi Falun Dafa. Mereka semua adalah orang baik. Kami mengagumi kegigihan para praktisi. Saya tidak ingin "mengubah" praktisi, namun ini adalah perintah dari atasan."

Saya melihat kesedihan dan ketidakberdayaan di matanya. Betapa menyedihkannya dia! Namun hal ini membantu saya melenyapkan beberapa kebencian saya terhadap mereka yang memperlakukan para praktisi dengan buruk.

Saya mulai mengklarifikasi fakta kepada para narapidana dan penjaga.

Seorang ketua tim meminta saya menandatangani sebuah formulir, tetapi saya menolaknya. Dia marah dan mengancam akan memasukkan saya ke sel kurungan. Saya menatap matanya dan mengatakan bahwa saya bertekad untuk berlatih Falun Dafa, dan keyakinan saya tidak tergoyahkan. Dia sangat takut hingga menjatuhkan formulir tersebut dan pergi.

Guru berkata, "... dengan satu kelurusan menaklukkan seratus kejahatan." (Ceramah 3, Zhuan Falun) Unsur kekuatan lama takut pada praktisi Dafa. Bukan sebaliknya.

Satu praktisi telah dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dan disiksa. Dia tidak diperbolehkan berbicara dengan siapa pun dan tidak diperbolehkan menerima kunjungan keluarga. Pihak berwenang bahkan mendesak suaminya untuk menceraikan. Anggota keluarganya juga tidak diperbolehkan mengirimkan uang kepadanya, jadi dia tidak bisa membeli kebutuhan sehari-hari.

Saya merasa sangat kasihan padanya. Saya duduk di sampingnya dan melafalkan Fa serta menyanyikan lagu-lagu Dafa untuknya. Dia tersenyum dan merasa gembira. Namun kami dilaporkan dan diancam oleh penjaga.

Saya dipanggil ke kantor pada keesokan harinya. Kepala seksi bertanya kepada saya apa yang saya katakan kepada praktisi tersebut. Saya mengatakan bahwa kami berbicara tentang Falun Dafa dan saya melafalkan puisi Guru dan menyanyikan lagu-lagu Dafa.

Dia berkata bahwa dia ingin mendengarkannya juga, jadi saya membacakan salah satu puisi dan menyanyikan sebuah lagu praktisi. "Puisi yang bagus dan lagu yang indah!" serunya. "Silahkan datang lagi. Saya ingin mendengarkan lebih banyak.”

Guru berkata:

“Anda mempunyai rasa takut, dia segera menangkap
Begitu pikiran anda lurus, kejahatan langsung roboh
Orang Xiulian, terisi dengan Fa
Memancarkan pikiran lurus, setan busuk hancur lebur
Dewa berada di dunia, membuktikan kebenaran Fa”
(“Apa yang Ditakuti?,” Hongyin II)

Saya memahami bahwa rasa takut telah menghalangi saya dalam membantu Guru meluruskan Fa selama bertahun-tahun. Saya takut nama, kepentingan pribadi, dan ikatan perasaan saya akan rusak. Saya takut mati, kesulitan, penganiayaan, dan banyak lagi.

Guru berkata:

“Xiulian memang adalah Xiulian, Xiulian justru adalah menyingkirkan keterikatan,menyingkirkan kelakuan buruk manusia dan berbagai rasa takut, termasuk sifat hati manusiayang takut ini dan takut itu.” (“Melangkah ke Luar dari Lintasan Maut.” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju III)

“Rasa takut akan membuat orang berbuat salah, rasa takut juga akan membuat orangkehilangan kesempatan takdir, rasa takut merupakan lintasan maut bagi manusia melangkahmenjadi Dewa.” (“Melangkah ke Luar dari Lintasan Maut.” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju III)

Ketika menemukan akar penyebab ketakutan, saya menjadi mengerti dan kemudian tidak lagi peduli dengan hidup atau mati. Saya adalah seorang pengikut Dafa. Saya mendengarkan Guru dan melakukan apa yang Guru minta kita lakukan. Segalanya menjadi lebih sederhana sejak saat itu.

Guru+ berkata:

“Bila seorang praktisi Xiulian dalam kondisi apapun dapat melepaskan pikiran perihal hidup dan mati, kejahatan pasti akan takut, bila semua praktisi dapat berbuat demikian, dengan sendirinya kejahatan akan lenyap. Kalian sudah tahu tentang prinsip Fa saling menghidupi dan saling membatasi, bila sudah tidak ada lagi rasa takut, maka faktor yang membuat anda takut juga sudah tidak eksis lagi.” (“Menyingkirkan Keterikatan Terakhir,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)

“... dengan satu hati anda yang tidak tergoyah, akan dapat mengatasi puluhan ribu yang berkecamuk.” (“Menyingkirkan Keterikatan Terakhir,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)

Memberitahu Orang-orang tentang Dafa

Pengikut Dafa mempunyai misi membangkitkan hati nurani makhluk hidup. Orang-orang tertipu oleh propaganda PKT. Pikiran mereka dipenuhi dengan pikiran negatif tentang Dafa. Mereka menentang Dafa yang menciptakan mereka dan berada dalam bahaya kehilangan nyawa mereka.

Delapan praktisi berjalan ke desa yang jauh. Kami dibagi menjadi dua kelompok dan menghabiskan tujuh jam untuk mendistribusikan materi Dafa ke setiap rumah tangga di sana.

Adalah harapan besar kami bahwa hati nurani makhluk hidup dapat dibangkitkan oleh materi yang kami tinggalkan bersama mereka.

Tidak ada praktisi Dafa di enam desa dan kota-kota di wilayah tersebut, jadi dua praktisi menyewa sebuah rumah di salah satu desa dan tinggal di sana selama enam bulan. Mereka mengunjungi setiap rumah tangga, membagikan brosur, dan berbicara kepada orang-orang tentang Falun Dafa.

Praktisi lain sering pergi ke sana untuk membantu mereka. Pada suatu hari, saya pergi ke sana bersama beberapa praktisi lain. Membutuhkan dua jam perjalanan dari kota. Kami melaju di daerah pegunungan dan mulai turun hujan lebat dan ada badai. Hari menjadi sangat gelap ketika hujan lebat mengguyur.

Kami tahu bahwa kekuatan lama berusaha menghentikan kami, jadi kami memancarkan pikiran lurus, dan melafalkan Fa. Kami tetap tenang. Tidak lama kemudian hujan berhenti, dan hari menjadi cerah kembali. Kami tiba di tempat tujuan pada waktu yang disepakati.

Pada kesempatan lain, kami pergi ke sebuah desa namun merasakan sesuatu menekan kami. Kami menjadi cemas dan memancarkan pikiran lurus, meminta bantuan Guru. Berangsur-angsur kami dapat merasakan beban diangkat dan ruang dimensi kami terbuka.

Kami mengklarifikasi fakta kebenaran kepada banyak orang di sana dan membagikan banyak brosur Dafa. Seorang kader desa berusaha membuat kami pergi, dan tidak mengizinkan kami berbicara kepada orang-orang atau membagikan brosur. Dia mengancam akan melaporkan kami ke polisi. Kami tidak tergerak dan memancarkan pikiran lurus untuk menghentikannya melakukan hal buruk terhadap praktisi Dafa, agar masih ada harapan baginya untuk diselamatkan.