(Minghui.org) Seorang guru sekolah menengah yang menjalani masa hukuman karena keyakinannya pada Falun Gong berada dalam kondisi kritis, tetapi pihak berwenang penjara menolak pembebasan bersyarat medisnya. Istri Wang Fengcheng, Leng Xiuxia, juga ditahan karena keyakinan yang sama.

Falun Gong, dikenal juga sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Penjara Hulan memberi tahu keluarga Wang pada 31 Mei 2020, bahwa ia telah menderita batuk selama 2 bulan dan juga sering mengalami pusing. Dengan permintaan keluarganya, penjaga membawa Wang ke klinik penjara malam itu. Dokter berkata bahwa ia menderita pneumonia dan memberikannya beberapa antibiotik.

Pada 18 Juni, klinik penjara meminta untuk membawa Wang ke rumah sakit yang lebih besar di bawah administrasi penjara dan meminta deposit 10,000 yuan dari keluarganya. Ditekan oleh keluarganya, dokter klinik mengungkapkan bahwa Wang menderita infeksi paru-paru serius.

Setelah melihat kondisi Wang yang tidak membaik setelah menerima perawatan dari rumah sakit penjara, keluarganya meminta agar ia dipindahkan ke rumah sakit di luar untuk pemeriksaan lebih menyeluruh dan perawatan yang lebih baik.

Sebelum menyetujui permintaan keluarganya, pihak berwenang penjara memaksa mereka untuk menandatangani surat pengabaian tanggung jawab pada 26 Juni, mengklaim bahwa penjara tidak akan bertanggung jawab jika Wang meninggal di penjara dan bahwa ia harus kembali ke penjara setelah pemeriksaan.

Keluarga Wang membawanya ke rumah sakit kanker, tetapi ia terus memuntahkan darah selama pemeriksaan, membuatnya tidak bisa menyelesaikan seluruh pemeriksaan, termasuk bronkoskopi. Karena epidemi virus corona, rumah sakit tidak bisa menerima Wang, tetapi memintanya kembali pada 2 Juli untuk menyelesaikan pemeriksaan. Wang dibawa ke rumah sakit lagi di hari itu.

Wang jatuh pada kondisi kritis pada 30 Juni dan dibawa ke rumah sakit kanker untuk disadarkan.

Sekitar pukul 8 malam pada 1 Juli, penjara memberi tahu keluarganya bahwa ia mengalami kesulitan bernapas dan dibawa ke rumah sakit. Penjaga meminta keluarga Wang membayar biaya medisnya. Keluarganya bergegas ke rumah sakit dan melihat darah di seluruh mulut dan hidung Wang. Dokter berkata ia bisa meninggal kapan saja.

Keluarga Wang mengajukan pembebasan bersyarat medis pada 2 Juli, tetapi ditolak oleh petugas, dengan alasan mereka tidak mempunyai diagnosis yang menyeluruh tentangnya dan bahwa rumah sakit kanker tidak memenuhi syarat untuk menerbitkan laporan diagnosis seperti itu. Petugas penjara berkata kepada keluarga Wang bahwa ia harus menyelesaikan sisa tahanan 6 bulan, bahkan jika ia meninggal di penjara sebelum masa tahanannya berakhir.

Empat hari kemudian, Wang memuntahkan darah lagi dan tidak bisa bernapas. Rumah sakit kanker menyatakan kondisinya kritis.

Keluarganya pergi lagi ke penjara untuk meminta pembebasannya pada 8 Juli, tetapi ditolak lagi.

Penangkapan dan Hukuman

Wang, berumur 50an, bekerja sebagai guru geografi di Sekolah Menengah Pertama Wilayah Lindian sebelum penangkapannya. Istrinya, Leng Liuxia, 52, juga adalah guru di sekolah yang sama.

Polisi mencurigai pasangan ini dan tiga praktisi lain memasang spanduk yang berisi informasi tentang Falun Gong. Mereka mengikuti dan mengawasi kelima praktisi selama 6 bulan sebelum menangkap mereka pada 18 Januari 2017.

Wang dan Leng hadir di Pengadilan Wilayah Lindian pada 11 Oktober 2017. Wang kemudian dihukum 4 tahun di Penjara Hulan dan Leng di Penjara Wanita Heilongjiang dengan masa tahanan tidak diketahui. Mereka masing-masing didenda 30,000 yuan.

Penganiayaan Sebelumnya

Karena memegang keyakinannya, Wang dan Leng telah ditangkap dan ditahan berulang kali selama 21 tahun belakangan ini.

Leng ditangkap pada Desember 1999 dan ditahan selama 12 hari karena menandatangani spanduk yang bertuliskan “Falun Dafa baik” dan sebuah surat terbuka untuk perdana menteri waktu itu Zhu Rongji untuk mengajukan permohonan hak berlatih Falun Gong. Polisi dan anggota staf dari tempatnya bekerja melecehkannya secara berkala sejak saat itu.

Pasangan ini ditangkap pada Juni 2000 setelah dilaporkan membuat salinan ajaran Falun Gong. Di Pusat Penahanan Lindian, penjaga memaksa Leng berjalan di bawah terik matahari antara pukul 10 pagi hingga 3 sore setiap hari, dengan diborgol dan dirantai. Ia merasa haus, pusing, dan banyak bekas luka melepuh di pergelangan kakinya. Penjaga akan memukulinya dan menyiksanya secara verbal jika ia berhenti berjalan karena kelelahan. Pihak berwenang merampas 3,000 yuan darinya sebelum membebaskannya tiga bulan kemudian.

Leng ditangkap lagi pada 1 Oktober 2000, ketika ia pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Ketika Wang masih berada di tahanan, ibu Leng harus menjaga anak perempuannya yang berumur 7 tahun.

Leng ditahan selama 14 bulan dan petugas merampas 1,000 yuan darinya sebelum dibebaskan. Pihak berwenang terus mengawasinya setelah itu. Sekolah tempat mereka bekerja juga menunda membayar gaji mereka dan pangkatnya diturunkan selama penahanan mereka.

Pasangan ini ditangkap sekali lagi dua bulan setelah bebas. Leng diberikan tiga tahun kerja paksa di Pusat Rehab Narkoba Wanita Harbin. Ia disiksa dan dipaksa melakukan pekerjaan tanpa dibayar.

Pasangan ini mengajukan tuntutan kriminal terhadap Jiang Zemin pada 2015, mantan kepala Partai Komunis Tiongkok yang memerintahkan penganiayaan Falun Gong di tahun 1999. Mereka ditangkap lagi, rumah mereka digeledah dan mereka ditahan dalam waktu singkat.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Five Teachers Arrested for Putting Up Falun Gong Banners, One in Critical Condition While Imprisoned

49 Falun Gong Practitioners Arrested Before Chinese New Year in Harbin

Four Teachers to Face Trial for Their Faith