(Minghui.org) Seorang warga Kota Jingmen, Provinsi Hubei telah ditahan hampir satu tahun karena keyakinannya pada Falun Gong, latihan jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh rejim komunis Tiongkok sejak 1999.

Zhang Jinzhou dan Shao Lian, 76, ditangkap pada tanggal 27 Agustus 2019 oleh puluhan petugas di sebuah tempat yang mereka sewa untuk mencetak materi informasi mengenai Falun Gong. Karena ketatnya penyensoran informasi di Tiongkok, banyak praktisi Falun Gong yang mengoperasikan percetakan rumahan untuk memproduksi materi-materi yang memberikan informasi kepada masyarakat akan situasi penganiayaan. Polisi menyita lebih dari dua puluh kardus kertas cetak, lima mesin printer, dua buah komputer, dan sebuah mesin pemotong kertas.

Dua orang praktisi kemduian dibawa ke Pusat Penahanan No.1 Jingzhou dan diinterogasi. Shao diikat di sebuah kursi untuk lebih dari 30 jam, mengakitbakan sakit di seluruh badannya. Dia secara resmi ditangkap pada tanggal 8 Oktober. Tidak jelas apakah dia masih ditahan pada waktu penulisan artikel ini.

Zhang tetap dalam tahanan sejak itu. Saat pengacaranya mengunjunginya pada tanggal 18 Desember 2019, dia memberitahu pengacara bahwa polisi memborgolnya selama hampir delapan jam setelah dia ditangkap dan lengan kanannya hampir kehilangan rasa saat borgolnya dilepas. Suatu hari pada akhir September 2019, para petugas pusat penahanan tidak memberinya makan dan minum selama lebih dari 9 jam, saat mengurungnya di sebuah kursi interogasi dan secara verbal menghinanya. Dia melayangkan sebuah keberatan mengenai perlakukan ini ke kejaksaan pada tanggal 30 September, tetapi tidak pernah menerima respon apa pun.

Sebelum penangkapan terakhirnya, Zhang telah ditangkap banyak kali. Dia menjalani dua masa hukuman kerja paksa dengan total 3,5 tahun dan masa penjara 5,5 tahun. Istrinya menceraikannya pada tahun 2000 karena tekanan dari penganiayaan.