Setelah Beberapa Kali Ditangkap dan Ditahan, Pensiunan Insinyur Ditangkap Lagi karena Keyakinannya

Beranda > Penganiayaan > Laporan Penganiayaan

3 Agu 2020 | Oleh koresponden Minghui di Beijing, Tiongkok

(Minghui.org) Seorang pensiunan insinyur senior di Beijing telah ditahan selama lebih dari sembilan bulan karena keyakinannya pada Falun Gong. Pusat Penahanan Distrik Haidian setempat tidak mengizinkan keluarganya untuk mengunjungi atau meneleponnya, dan hanya menerima pakaian dan uang tunai yang dikirim oleh keluarganya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Li Zhanjin [Wanita], 72, adalah mantan insinyur senior di Perusahaan Qingniao yang berafiliasi dengan Universitas Beijing. Dia ditangkap pada 29 September 2019. Para petugas menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong dan komputernya, dengan seluruh insiden direkam dalam video.

Li berlatih Falun Gong pada tahun 1996. Dia hidup dengan prinsip-prinsip Falun Gong "Sejati, Baik, Sabar" dan kesehatannya sangat baik sejak itu.

Setelah rezim komunis meluncurkan penganiayaan pada 20 Juli 1999, Li ditangkap dua hari kemudian, saat dalam perjalanan untuk memohon kepada pemerintah untuk hak mempraktikkan keyakinannya. Dia ditahan sampai siang hari berikutnya. Dalam 12 bulan berikutnya, dia ditangkap empat kali masing-masing pada tanggal 26 Desember, 13 April, 17 April dan 19 Juli. Setiap kali dia hanya ditahan sebentar.

Li ditangkap sekali lagi pada Januari 2001 karena mengunjungi seorang praktisi. Dia dikirim ke Kamp Kerja Paksa Kabupaten Daxing pada 26 Maret dan menjalani cuci otak selama sebulan. Dia melarikan diri dan bersembunyi, dan dibawa kembali ke tahanan sekitar Oktober 2001 dan kemudian diberikan 1,5 tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Kota Beijing.

Li ditangkap lagi pada 29 Desember 2009. Dia dikirim ke Pusat Penahanan Distrik Haidian malam itu dan ditahan di sana selama hampir 14 bulan. Para penjaga tidak mengizinkan keluarganya untuk mengunjunginya dan memaksanya untuk duduk di bangku kecil tanpa bergerak selama berjam-jam setiap hari. Pikirannya menjadi mati rasa, penglihatannya menurun, dan giginya rontok karena penyiksaan.

Setelah sidang pada Juli 2010, Pengadilan Distrik Haidian menjatuhkan hukuman tiga tahun kepada Li. Dia dikirim ke Penjara Wanita Beijing pada 14 Maret 2011 dan dibebaskan pada 28 Desember 2012.