(Minghui.org) Saya belum pernah melihat kakak perempuan saya (yang berusia hampir 80 tahun) selama setahun. Setiap kali saya meneleponnya, dia mengeluh saya tidak pernah mengunjunginya. Dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan bergantung pada putranya. Suaminya memiliki temperamen yang buruk dan selalu marah. Situasinya cukup menyedihkan.

Baru-baru ini saya mengunjungi kakak perempuan, dan kemudian mengunjungi kakak ipar perempuan saya yang berusia 80 tahun. Dia tinggal sendiri setelah abang saya meninggal. Ketika melihatnya, dia mengatakan putranya bercerai. Cucunya tidak pernah pulang setelah dia ditipu sejumlah besar uang. Keponakannya ditipu 300.000 yuan dan sekarang berutang.

Ketika mengunjungi keponakan saya keesokan harinya, menantu laki-lakinya dengan marah mengeluh karena ibunya bertengkar dengannya.

Saya teringat salah satu puisi Guru,

" Orang yang demi ketenaran seumur hidup dipenuhi kebencian,
Orang yang demi kepentingan tidak mengenal sanak saudara;
Orang yang demi Qing mencari risau sendiri,
Susah payah saling bertengkar membuat karma seumur hidup."
("Menjadi Orang,"Hong Yin)

Terseret dalam perjuangan sengit untuk nama, uang, dan emosi, kebanyakan manusia tidak pernah bahagia.

Saya bertanya-tanya mengapa Guru menunjukkan semua penderitaan dan perselisihan kerabat saya. Bukankah itu membantu saya untuk tersadarkan?

Selama 20 tahun berkultivasi, keterikatan saya digerakkan oleh emosi (sentimentalitas) telah memberi saya masalah terbesar. Semua perselisihan dan masalah yang dialami orang dalam hidup mereka berasal dari pembalasan karma. Tidak ada yang bisa melarikan diri dari membayar karma yang mereka ciptakan. Sebagai seorang kultivator, bagaimana saya bisa terusik oleh sentimentalitas? Meskipun kakak perempuan saya menderita kesulitan, dia juga menyingkirkan karma melalui proses tersebut. Menyingkirkan karma benar-benar hal yang baik. Saya selalu berpikir dia sangat menyedihkan dan mengkhawatirkannya, tetapi bukankah itu keterikatan dan mentalitas manusia? Kultivator tidak boleh terusik oleh emosi.

Selain itu, tidak ada kejadian yang merupakan kebetulan. Ada hubungan karma di balik segala sesuatu yang terjadi pada orang -- tidak peduli betapa tragis kelihatannya. Utang harus dibayar, dan hal-hal yang harus terjadi akan terjadi. Tetap terikat secara emosional pada hal-hal ini menyeret anda mundur dari kultivasi yang teguh.

Keterikatan terbesar yang pernah saya perjuangkan selama 20 tahun berkultivasi adalah sentimentalitas. Bahkan sampai hari ini, masih mengkhawatirkan anak dan cucu saya.

Setelah mengunjungi kerabat, saya menyadari bahwa terjebak dalam kekhawatiran dan emosi tidak ada habisnya. Itu menghalangi saya untuk kembali ke langit. Saya harus berkultivasi dengan rajin dan menyingkirkan sentimentalitas . Saya akan memenuhi tanggung jawab sebagai pengikut Dafa.