(Minghui.org) Saya hampir berusia 80 tahun dan telah berkultivasi Falun Dafa selama 20 tahun. Saya penuh energik dan selalu positif sejak menjadi seorang praktisi Dafa. Guru mengajarkan saya agar selalu mempertimbangkan kepentingan orang lain terlebih dahulu, agar dapat menyingkirkan sifat agresif dan keegoisan saya.

Saya memiliki dua putra dan istri mereka memiliki seorang bayi. Yang satu lahir pada tahun 2001, satu lagi pada 2002. Beda usia bayi tersebut satu tahun tetapi memiliki tanggal lahir yang sama. Saya merasa mereka memiliki takdir pertemuan. Sejak mereka lahir dalam keluarga kami, saya tahu bahwa saya memiliki tanggung jawab untuk membimbing mereka berkultivasi. Ketika putra pertama saya bekerja di luar kota, cucu saya juga ikut pindah bersama orang tuanya.

Saya merawat cucu perempuan saya. Suatu hari kami bersama menonton video ceramah Guru. Dia duduk di atas sofa dan menonton ceramah selama satu jam. Dia menunjuk ke arah televisi dan berkata pada saya bahwa dia melihat pepohonan dan paviliun yang indah. Dia menggambar apa yang dia lihat dan menjelaskannya kepada saya.

Kemudian, dia memegang amulet dengan gambar seorang anak perempuan duduk di dalam bunga teratai dan memberi tahu saya bahwa gadis itu sedang bergerak dan awan putih di dekatnya sedang berlalu. Saya berkata bahwa saya tidak dapat melihat hal-hal ini. Dia menyuruh saya menatap gambar itu tanpa memikirkan hal lain. Saya sangat senang dan mengatakan kepadanya: “Kamu anak perempuan yang baik. Kamu memiliki takdir pertemuan yang baik dengan Dafa. Guru membuka mata ketiga kamu dan membiarkan kamu melihat pemandangan yang begitu indah." Dia tersenyum.

Suatu hari, saya mengajarinya menggambar. Dia berdiri di depan foto Fa Guru dan berkata: "Nenek, saya ingin berkultivasi Dafa. Saya akan lebih rajin dari nenek."

Mendengar dia berkata, "Saya ingin berkultivasi Dafa," sungguh sangat berharga. Saya menjawab: “Bagus. Kita harus belajar Dafa dengan teguh.”

Selamat dari Sebuah Kecelakaan

Saya mengajak cucu saya bermain di trotoar pada suatu pagi di akhir pekan. Seorang wanita, sekitar 40 tahun, mengendarai sepeda motor di trotoar, menabrak cucu perempuan saya, dan melindas tubuh dan kedua lengannya. Saya berteriak dan berlari ke arahnya. Wanita itu juga ketakutan dan berkata, “Ayo bawa dia ke rumah sakit. Apakah dia baik-baik saja?”

Cucu perempuan saya berteriak: "Nenek, saya tidak ingin pergi ke rumah sakit, saya baik-baik saja." Saya sangat heran ketika mendengar, "Saya baik-baik saja." Dia punya pemahaman yang benar. Wanita itu beratnya sekitar 72 kg, ditambah bobot sepeda motor. Keduanya melewati tubuh gadis kecil. Saya tidak bisa membayangkan betapa parah luka yang dialami. Apa yang akan saya katakan kepada putra saya dan istrinya jika sesuatu terjadi padanya? Saya merasa sangat takut.

Saya masih membawanya ke rumah sakit untuk memeriksakannya. Dia berkata dia baik-baik saja. Hanya beberapa lecet di lengannya, dan sembuh dalam tiga hari. Pikiran saya tidak lurus seperti dirinya.

Setiap kali saya memikirkan kecelakaan itu, saya merasa takut. Jika cucu saya manusia biasa, saya tidak dapat membayangkan tragedi yang terjadi. Guru melindungi cucu perempuan saya dan menyelamatkannya. Saya sangat menghargai perlindungan Guru.

Selama liburan musim panas, cucu saya kembali ke kota kami. Anak-anak menonton film "Kisah Banjir Besar" dan "Rusa Sembilan Warna.”

Suatu hari, kami membaca artikel tentang Guru yang membantu orang-orang menyingkirkan penyakit. Tiba-tiba, cucu saya bersujud kepada Guru. Cucu perempuan saya melihat sepupunya ikut melakukan hal yang sama. Cucu saya berkata, "Guru sangat luar biasa." Dia melakukan itu setelah membaca kisah tentang Guru menyembuhkan seorang anak yang sakit dari jarak jauh di Prancis. Kedua cucu saya begitu mengagumi Guru dari lubuk hati mereka yang paling dalam.

Ketika cucu perempuan saya masuk sekolah menengah, dia kadang-kadang datang ke rumah saya untuk makan siang. Di sana, saya membacakan artikel Minghui tentang pengalaman kultivasi praktisi muda kepadanya. Kemudian, kami membaca beberapa halaman Zhuan Falun.

Suatu hari, dia memberi tahu saya bahwa dia sakit perut saat di sekolah. Dia berkata ketika dia melafalkan "Sejati-Baik-Sabar baik" dan "Falun Dafa Baik" dan rasa sakitnya segera lenyap.

Penjelasan Sebuah Mimpi

Dia juga menceritakan sebuah mimpi pada saya. Suatu hari, dia mendengar suara keras dan semua rumah runtuh. Seseorang melindungi dia dan seorang teman sekelasnya dengan panci besar agar mereka tidak terluka oleh batu bata yang jatuh. Saat mereka berdiri, orang itu sudah pergi. Mereka lalu berjalan ke barat dan menemukan sebuah gua. Mereka pergi ke dalam gua dan menemukan bahwa gua itu terbuka ke dataran yang luas ... Lalu dia terbangun.

Saya berbagi pemahaman saya tentang mimpinya. Saya katakan itu mungkin menunjukkan bahwa akan ada bencana, seperti banjir atau gempa bumi. Guru mungkin memberi tahu cucu saya bahwa dia dan temannya dilindungi dan mengirim dia ke dataran luas untuk memulai masa depan yang indah. Sementara itu, teman sekelasnya pasti memiliki takdir pertemuan dengan Dafa. Dia harus mengklarifikasi fakta kepadanya dan menyelamatkannya.

Suatu hari, cucu perempuan saya datang ke rumah saya untuk makan siang. Saya berkata, “Di sana ada materi informasi Falun Dafa. Kamu dapat mengambilnya dan menaruhnya di pegangan pintu tetangga kamu.” Selama tahun baru, cucu perempuan saya dan sepupunya membantu saya memasang poster informasi.

Ketika cucu perempuan saya masuk sekolah menengah, dia memberi tahu saya bahwa beban mata pelajarannya sangat berat dan itu membuatnya sangat lelah. Saya mencetak beberapa artikel dari Minghui seperti "Falun Dafa Mengubah Saya Menjadi Orang yang Lebih Baik," dan membawakan kepadanya saat saya berkunjung ke rumahnya setiap minggu. Saya menunggu dia di depan sekolahnya. Dia berkata bahwa dia terlalu sibuk dan hanya punya waktu untuk melafalkan "Lunyu." Saya memberi dia semangat untuk tetap mempertahankan pikiran lurusnya dan melafalkan "Sejati-Baik-Sabar baik."

Dia menyelesaikan sekolah menengah dengan lancar. Matematikanya lemah tetapi dia mendapat nilai tertinggi di kelasnya pada tingkat akhir sekolah menengah. Dafa memberikan dia kebijaksanaan. Dia diterima di universitas ternama.

Terima kasih, Guru.