(Minghui.org) Seorang pria dari Kabupaten Nong’an, Provinsi Jilin meninggal dunia pada tanggal 26 Agustus 2020, kira-kira satu setengah bulan setelah ditangkap dalam penyisiran polisi. Istrinya yang ditangkap bersamanya, masih ditahan pada waktu artikel ini ditulis.

Falun Gong, juga dikenal Falun Dafa, adalah latihan meditasi dan spiritual kuno yang telah ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Jiang Quande

Jiang Quande dan istrinya, Sun Xiuying, ditangkap di rumah pada tanggal 15 Juli 2020. Kondisi kesehatan Jiang buruk dan kurus pada waktu itu, namun polisi tetap menahannya.

Setelah dibebaskan kira-kira dua minggu kemudian, Jiang tetap diinfus setiap hari untuk mempertahankan hidupnya. Polisi menolak membebaskan Sun sehingga tidak bisa merawat suaminya.

Jiang meninggal dunia di usia 66 tahun pada tanggal 26 Agustus 2020, empat hari setelah Kejaksaan Kabupaten Nong’an menyetujui penangkapan Sun.

Penganiayaan di Masa Lalu

Jiang, pria yang bekerja di biro penyimpanan biji-bijian Kabupaten Nong’an. Dia kecanduan rokok dan minuman keras. Setelah berlatih Falun Gong pada tahun 1997, dia menghentikan kebiasaan buruknya dan menjadi orang yang lebih perhatian. Kondisi jantung dan penyakit kulitnya juga sembuh.

Setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999, Jiang ditahan di kamp kerja paksa selama satu setengah tahun, kemudian dihukum 11 tahun penjara. Dia menjadi sasaran penyiksaan yang mengerikan dan lengan kananya menjadi.

Kamp Kerja Paksa

Jiang pertama kali ditangkap pada bulan September 1999 dan ditahan selama 60 hari. Penjaga memaksanya duduk di bangku kecil selama berjam-jam tanpa bergerak. Ketika mengizinkannya berdiri, mereka memerintahkannya untuk melakukan kerja berat, seperti membawa kantong kacang yang beratnya melebihi 90 kg.

Tidak lama setelah dibebaskan, dia ditangkap lagi pada awal tahun 2000 dan ditahan selama 30 hari.

Setelah bebas, dia pergi ke Beijing untuk memohon hak berlatih Falun Gong pada Februari 2000, dan ditangkap lagi. Setelah ditahan tiga minggu, dia dijatuhi satu tahun kerja paksa, yang kemudian diperpanjang enam bulan karena menolak melepaskan keyakinannya.

Selama pertemuan seluruh kamp kerja paksa pada 28 April 2001, Jiang menghentikan seorang sipir yang memfitnah Falun Gong di depan narapidana lainnya dan dipukuli dengan kejam serta dimasukkan ke dalam sel isolasi selama sebulan.

Pada Juli 2001, penjaga kamp kerja paksa memaksa Jiang dan 20 praktisi lainnya yang tetap teguh pada keyakinan untuk duduk di papan kayu dengan menyilangkan kaki mereka di malam hari tanpa tidur. Ruangan penuh sesak hingga kaki mereka saling bertumpukan. Seorang penjaga mengawasi dan memukuli mereka jika bergerak. Ruangan tidak memiliki jendela dan sangat lembab. Semua praktisi berkeringat dan kesulitan bernapas. Penjaga menyebut penyiksaan ini “roti kukus.”

Dihukum 11 Tahun

Sekitar setahun setelah dibebaskan, Jiang ditangkap lagi pada 8 November 2002, karena membuat materi informasi Falun Gong. Polisi mendudukkan dia di salah satu ujung bangku panjang dengan kakinya diikat pada bangku. Mereka memasukkan kepalanya ke dalam kantong plastik dan menusuk jari-jari serta putingnya dengan batang bambu runcing.

Polisi juga memborgol tangannya ke belakang punggung dan menarik tangannya melewati kepala ke depan. Mereka mengulangi ini lebih dari sepuluh kali. Mereka juga memborgol dan kemudian mengguncang pergelangan tangannya. Lengan kanannya patah dan menjadi cacat.

Jiang kemudian dihukum 11 tahun dan dikirim ke Penjara Shiling pada 17 Januari 2004. Karena melawan, dia dimasukkan ke sel isolasi selama dua bulan dan hampir seluruh giginya copot setelah pemukulan yang berulang-ulang. Penjaga juga memaksanya berbaring di tempat tidur dengan keempat anggota tubuh diikat dalam posisi elang merentang.

Pada 4 November 2005, Jiang dipindahkan ke Penjara Gongzhuling. Dia dimasukkan ke dalam sel isolasi dan kembali dibaringkan di tempat tidur dengan keempat anggota badan diikat dalam posisi seperti elang. Penjaga menolak untuk melepaskan dirinya bahkan ketika dia harus membuang air. Mereka melepaskan pakaiannya dan menyetrum dirinya dengan beberapa tongkat listrik. Kepalanya mengalami lepuh besar. Ketika mereka menyetrum pusarnya, rasa sakit dan keterkejutannya begitu hebat hingga membuatnya tersentak tegak.

Setelah 11 tahun menjalani hari-hari yang mengerikan di penjara, Jiang kembali ke rumah pada 11 November 2013.

Dua Lagi Penangkapan

Jiang kemudian ditangkap pada 3 September 2015, setelah dilaporkan karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di atas bus. Dia didenda 1.000 yuan dan ditahan selama 15 hari.

Hanya beberapa bulan kemudian, dia dan istrinya ditangkap bersama pada 25 Januari 2016.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Fourteen Falun Gong Practitioners Targeted in Group Arrests in Jilin Province Remain in Custody

Snapshot of Falun Gong Practitioners Whose Copies of Lawsuits Against Jiang Zemin Were Received by Minghui on August 8, 2015

Mr. Jiang Quande Barely Escapes Arrest After Being Incarcerated and Tortured for 11 Years

Urgent Rescue Needed for Practitioner Jiang Quande from Changchun City

Falun Dafa Practitioner Jiang Quande from Nongan County, Jilin Province Had One of His Arms Broken by the Police and Was Sentenced to Eleven Years