(Minghui.org) Satu kalimat mengenai saya saat saya membaca Zhuan Falun. Guru (Li Hongzhi) berkata, “Justru karena pikiran sendiri tidak tulus, baru mengundang benda yang buruk.” (Ceramah 3, Zhuan Falun)

Saya teringat sebuah kejadian lima tahun lalu, dan menyadari mengapa ibu saya tidak mengikuti prinsip Fa.

Saya akan memasuki tahun terakhir saya di sekolah menengah atas. Wei (alias), seorang rekan praktisi Falun Dafa, menelepon ibu saya dan menanyakan tanggal lahir saya. Dia meramal saya, dan mengatakan bahwa saya berbakat dalam seni lukis dan musik. Dia menyarankan agar ibu mendaftarkan saya ke kelas seni atau instrumen musik, karena menurutnya akan lebih mudah bagi saya untuk masuk perguruan tinggi sebagai mahasiswa seni.

Kami mendengar bahwa Wei dulunya menggunakanramalan untukmencari keuntungan di pasar saham. Ibu dan saya percaya bahwa jalan kami diatur oleh Guru, dan apa yang dilakukan Wei tidak berdasarkan pada Fa.

Namun, ketika Wei menelepon lagi, ibu tergerak oleh kata-katanya. Saya sangat kesal bahwa ibu saya, seorang praktisi Dafa, percaya pada peramal. Wei mencoba meyakinkan saya untuk belajar melukis atau musik. Dia mengatakan ada not musik di bulan kelahiran saya, dan seni itu sangat cocok untuk saya. Jadi ibu menyarankan agar saya belajar melukis.

Saya mengatakan kepadanya bahwa peramal tidak bisa meramal masa depan seorang praktisi, seperti yang Guru ajarkan kepada kami di Zhuan Falun.

Saya tiba-tiba menyadari bahwa baik ibu maupun saya tidak mencari ke dalam diri kami saat itu. Meskipun kami tahu bahwa apa yang Wei lakukan adalah salah, mengapa ibu saya masih tergerak oleh kata-katanya? Bagaimana ibu bisa melupakan kata-kata Guru?

Saya menyadari bahwa ibu saya memiliki keterikatan - dia khawatir saya tidak akan bisa masuk perguruan tinggi.

Ketika saya masih di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, saya mengalami banyak godaan, dan memperoleh nilai yang buruk. Ibu diberitahu dalam pertemuan orang tua-guru bahwa saya hampir tidak mungkin bisa masuk perguruan tinggi. Dia tidak bisa tidur malam itu. Dia merasa ada harapan ketika mendengar dari Wei bahwa lebih mudah bagi saya untuk masuk perguruan tinggi sebagai mahasiswa seni. Dia tidak menyadari bahwa kehidupan praktisi Dafa diatur oleh Guru.

Sudah setahun sejak saya berbicara dengan ibu saya tentang kejadian itu. Dia mengatakan bahwa dia tidak menyadari betapa besar keterikatannya pada saat saya masuk perguruan tinggi. Dia mengatakan dia pernah melihat seorang pria tua memperbaiki pot untuk orang-orang di jalan. "Kakek" itu tersenyum dan fokus, terlihat menikmati pekerjaannya. Kemudian ibutiba-tiba melepas keterikatan keinginannya untuk memasukkan saya ke perguruan tinggi.

Guru Li berkata,“Perihal Xiulian, apa yang disebut tanpa kebocoran? Tidak ada hal yang sepele.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Barat Tahun 2015)

Melalui artikel ini saya ingin mengingatkan diri saya agar memperhatikan setiap keterikatan kecil, dan menggunakan Fa untuk mengukur perkataan dan perbuatan saya.