(Minghui.org) Penduduk Kota Fuzhou, Provinsi Fujian ditangkap pada Juli 2020 karena meningkatkan kesadaran tentang Falun Gong sekarang diadili karena keyakinannya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Lin Guichen berbicara kepada penjual sayuran tentang Falun Gong pada 12 Juli 2020, ketika seseorang di dekatnya mengambil materi Falun Gongnya dan membuangnya ke tanah. Polisi segera datang setelah menerima petunjuk dari orang itu. Mereka membawa Lin kembali ke rumah dan merampas buku-buku Falun Gong dan beberapa materi informasi. Petugas yang menggeledah rumahnya menolak memberikan tanda pengenal mereka.

Di siang hari, polisi membawa beberapa kotak buku-buku Falun Gong kembali ke rumah Lin dan mengambil foto. Mereka menolak permintaan dari keluarga Lin untuk memastikan apakah buku itu memang miliknya.

Di hari berikutnya, Zhang Quangui, petugas dari Kantor Polisi Chayuna, menipu keluarga Lin untuk menandatangani surat izin menggeledah dan mendaftarkan barang-barang sitaan yang telah mereka siapkan setelah menggeledah rumah. Keluarganya diberi tahu bahwa Lin akan dibebaskan jika mereka menandatangani dokumen itu.

Lin dibawa ke Pusat Penahanan Minqing pada 14 Juli dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan No. 2 Kota Fuzhou 2 minggu kemudian. Keluarganya tidak diberi tahu perihal pemindahan itu.

Lin kemudian menyewa pengacara untuk membelanya. Pengacara pergi ke Kantor Polisi Chayuan pada 12 Agustus untuk mempelajari lebih lanjut tentang kasusnya, tapi resepsionis menolak mengungkapkan nama petugas yang menangani.

Pengacara kemudian mengambil foto daftar nama petugas di dinding di kantor polisi dan berencana bertanya kepada keluarga Lin untuk membantu mengenali petugas yang telah menggeledah rumahnya. Ketika ia mengambil foto, beberapa petinggi datang dan menghentikannya. Dengan permintaan pengacara yang kuat, ia akhirnya bisa bertemu dengan petugas yang menangani kasus Lin.

Setelah mengunjungi kantor polisi, pengacara pergi ke Kejaksaan Distrik Jin’an untuk memberikan pendapat legalnya, mendesak jaksa penuntut untuk tidak menerima penangkapan Lin.

Pengacara menulis bahwa tidak ada hukum yang memidana Falun Gong dan bahwa biro publikasi Tiongkok telah mencabut larangan buku-buku Falun Gong pada tahun 2011. Dia menambahkan bahwa adalah ilegal bagi polisi untuk menggeledah rumah kliennya tanpa surat perintah penggeledahan dan kemudian memalsukan foto dengan barang-barang yang bahkan mungkin bukan milik kliennya

Namun jaksa penuntut menyetujui penangkapan Lin pada 14 Agustus. Ketika polisi meminta keluarganya untuk menandatangani formulir persetujuan, mereka juga mencoba untuk membuat mereka menandatangani daftar baru barang-barang yang disita. Keluarganya menolak untuk patuh.