(Minghui.org) Empat warga dari Kota Jilin, Provinsi Jilin ditangkap pada tanggal 6 Juni 2021 karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual juga dikenal sebagai Falun Dafa yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Mereka telah ditahan di Pusat Penahanan Kota Jilin sejak itu.

Pada tanggal 6 Juni 2021, Zhang Yuhua 67 tahun, dan adik perempuannya, Zhang Yufeng, 65 tahun pergi keluar memberitahu orang-orang mengenai fakta tentang Falun Gong di Pasar Fengjiatun di Distrik Chuanying. Zhang Yuhua ditangkap di pasar dan semua materi Falun Gong yang dia miliki disita.

Setelah pulang dari pasar, Zhang Yufeng ditangkap di rumah oleh beberapa petugas dari Kantor Polisi Beishan. Rumahnya digeledah. Polisi tidak segera pergi, tetapi tetap di luar gedung apartemennya, dalam upaya untuk menangkap lebih banyak praktisi yang mungkin datang untuk mengujunginya.

Sekitar jam 6.30 sore, praktisi ketiga, Zhang Hongjie (tidak ada hubungan dengan kedua saudari itu), ditangkap saat mengunjungi Zhang Yufeng. Karena Zhang Hongjie belum pulang ke rumah setelah jam 8 malam, bibinya, Liu Xiuying, juga seorang praktisi Falun Gong, pergi mencarinya, dia juga ditangkap.

Putra Liu, yang bukan seorang praktisi, juga ditangkap saat mencari ibunya. Polisi menggeledah rumah Liu dan membebaskan putranya sekitar jam 10.30 malam. Setengah jam kemudian, polisi menggeledah rumah ibu Liu dan menyita tanda mata Falun Gong.

Saat keluarga Zhang Hongjie dan Liu Xiuying pergi ke Kantor Polisi Beishan pada hari berikutnya untuk menuntut pembebasan mereka, mereka diberitahu bahwa mereka berdua sudah tidak ada lagi di sana. Mereka kemudian mengkonfirmasi bahwa para praktisi telah dibawa ke Pusat Penahanan Kota Jilin.

Penganiayaan Sebelumnya Terhadap Zhang Yuhua

Sebelum berlatih Falun Gong, Zhang Yuhuan menderita berbagai penyakit. Penderitaan fisik dan tingginya biaya pengobatan telah membuat tekanan finansial dan mental yang besar bagi dia dan keluarganya.

Setelah dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996, semua penyakitnya dengan cepat hilang. Pandangannya terhadap kehidupan dan dunia telah berubah. Dia berjuang hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar dari Falun Gong dan menjadi lebih toleransi pada orang lain.

Dengan dimulainya penganiaayaan, Zhang pergi ke Beijing pada tanggal 16 Januari 2002, memohon untuk berlatih Falun Gong. Karena Kantor Banding Nasional menolak menerimanya, dia pergi ke Lapangan Tiananmen untuk demonstrasi.

Dia dibawa ke Pusat Penahanan Shijingshan setelah ditangkap di Lapangan Tiananmen. Dia pergi melakukan mogok makan untuk memprotes penangkapan dan dicekok paksa makan. Polisi menjambak rambutnya dan menariknya ke ruang isolasi. Mereka lalu mendorongnya ke lantai dan memasukkan selang makanan ke dalam hidungnya. Dia muntah dan hampir mati lemas.

Peragaan penyiksaan: diseret di atas lantai

Dua petugas dari Departemen Kepolisian Distrik Shijingshan datang untuk menginterogasi Zhang. Mereka menjatuhkannya ke lantai dan menarik rambutnya ke ruang mereka. Saat Zhang menolak memberikan alamat rumahnya, dua petugas mengancam akan membunuhnya dan memperlakukan jasadnya bagikan jenasah tak dikenal. Mereka meludahi wajahnya dan menendangnya di kepala dan kaki dengan sepatu kulit mereka.

Pada akhirnya, polisi mengikatnya ke bangku harimau dan menampar wajahnya. Wajahnya menjadi bengkak dan kedua kakinya memar. Polisi juga menghinannya.

Pada tanggal 6 November 2019, Zhang ditangkap lagi saat dia membagikan kalender dengan informasi mengenai Falun Gong di pasar petani. Dia ditahan selama 13 hari.

Informasi kontak pelaku:Zhu Baolin (朱宝林), direktur Pusat Penahanan Kota Jilin: +86-13804417779

Zhu Huaxuan (朱化轩), wakil kepala Kantor Polisi Cabang Distrik Chuanying: +86-432-64826903

Liu Jianhua (刘建华), instruktur Brigade Keamanan Nasional Distrik Chuanying: +86-13844614822

Wang Hongjia (王宏家), direktur Kantor 610 Distrik Chuanying +86-13944677270