(Minghui.org) Hari ini ketika memancarkan pikiran lurus dan dalam hati melafalkan ayat “memusnahkan semua kejahatan yang merusak Dafa” (“Minghui Editorial”), saya terkejut. Ternyata titik utama dalam pemancaran pikiran lurus adalah untuk “memusnahkan semua kejahatan yang merusak Dafa,” dan di balik kata” Dafa” tidak ada kata “pengikut.”

Membaca isi dari titik utama pemancaran pikiran lurus lagi, saya melihat bahwa tidak ada kata-kata tentang perlindungan diri! Ini mengejutkan saya. Setelah bertahun-tahun memancarkan pikiran lurus, titik dasar saya semuanya mengarah pada perlindungan diri. Di waktu yang sama, saya memikirkan ajaran Fa berikut ini:

“Jika umat manusia dapat menunjukkan ketulusan dan penghormatan yang sepatutnya terhadap manifestasi Dafa di dunia, maka itu akan menghantarkan kebahagiaan atau kemuliaan bagi manusia, bagi bangsa atau negara.” (“Lunyu”)

Ini mengingatkan saya pada artikel berbagi pengalaman yang baru-baru ini diterbitkan di situs web Minghui. Ketika seorang praktisi dimaki oleh seorang petugas polisi, ia berkata itu adalah sebuah penghinaan baginya dan ia dipukuli. Praktisi lain dimaki dan berkata itu adalah penghinaan bagi Dafa, dan ia tidak dianiaya lebih lanjut.

Menjaga Buku Dafa yang Berharga

Ketika saya menuliskan ini, saya mengingat peristiwa 17 tahun lalu. Seorang rekan praktisi di wilayah kami dibawa ke pusat pencucian otak. Malam itu ia diperbolehkan menghubungi suaminya yang bukan praktisi, dan ia memberi petunjuk kepadanya bahwa ada buku Dafa di rumah dan memintanya untuk menyembunyikan buku itu.

Ketika ia dibebaskan dari pusat pencucian otak, suaminya menceritakan tentang keberadaan buku Dafa itu. Ternyata ia begitu ketakutan sehingga ketika ia menemukan buku Dafa ia memutuskan menaruhnya di sebuah bangku di sebuah taman perumahan.

Ia berkata kepada buku Dafa, “Mohon jangan menyalahkan saya. Saya meninggalkanmu di sini jadi seseorang yang mempunyai takdir pertemuan bisa mengambilmu.” Beberapa tahun kemudian, rekan praktisi ini pindah ke kelompok belajar Fa lain dan terkejut mendapati bahwa buku Dafa yang dibuang oleh suaminya ada di rumah praktisi lain dalam kelompok belajar ini.

Ternyata bukunya diambil oleh praktisi itu. Dan Suaminya, meskipun ia melepaskan buku Dafa, tidak melupakan rasa hormatnya pada buku di tengah bahaya, dan akhirnya membuat pencapaiannya sendiri.

Hari ini, ia adalah seorang wiraswasta yang mempunyai aset jutaan dolar. Ketika seorang manusia biasa melepaskan Buku Dafa di bawah tekanan, dia menunjukkan sikap hormat dan meminta dewa untuk tidak menyalahkannya.

Di sisi lain, banyak dari kita yang menganggap diri sebagai praktisi Falun Dafa jarang meminta kembali buku-buku Dafa ketika rumah kita digeledah atau dirampok oleh polisi. Kita tidak bisa begitu saja mencetak buku Dafa lagi. Buku-buku Dafa adalah manifestasi konkret Dafa di dunia, jadi bagaimana kita bisa membiarkan kejahatan mencuri dan tidak menghormati dengan seenaknya?

Belum lagi hal pertama yang harus dilakukan seorang praktisi setelah dibebaskan dari penahanan ilegal selama beberapa hari adalah meminta kembali buku-buku Dafa. Bahkan jika seseorang telah dipenjara selama beberapa tahun, hal pertama yang harus dilakukan setelah keluar dari sarang hitam adalah meminta kembali buku-buku Dafa. Kita para praktisi harus melakukan bagian kita.

Banyak praktisi yang telah berulang kali buku-buku Dafanya dirampok, berulang kali ditahan, dan berulang kali dihukum secara ilegal. Mungkin tidak meminta kembali buku-buku Dafa dan melepaskan buku Dafa adalah salah satu alasan utamanya? Bagaimana Dafa bisa melindungi anda jika anda bahkan tidak menginginkan Fa?

Berikut adalah sebuah contoh lain: Seorang praktisi di wilayah kami yang disebut “tokoh kunci.” Falun Dafa. Praktisi itu tinggal satu lingkungan dengan polisi dan direktur komunitas.

Direktur komunitas diberi penghargaan karena secara ketat menjalankan perintah Partai Komunis Tiongkok (PKT). Direktur komunitas suatu kali berbicara, “Tidak ada satu pun (praktisi) Falun Dafa di komunitas saya yang berani untuk memprotes dan pergi ke Beijing!” Jadi, praktisi ini pergi ke Beijing untuk memprotes hak bagi Dafa dan kembali lagi. Seperti yang bisa dibayangkan, praktisi tersebut kemudian ditangkap berulang kali.

Tapi, kejahatan tidak berani menggeledah rumah praktisi ini, juga tidak berani menghukum secara ilegal praktisi ini. Ketika ditanya bagaimana ini bisa terjadi, praktisi menjawab, “Jika saya berada di sini, buku-buku Dafa berada di sini. Jika saya tidak di sini, buku-buku Dafa juga harus berada bersama saya. Praktisi Dafa harus hidup dengan Dafa.”

Ternyata ini karena kesetiaan praktisi dan rasa hormat pada buku-buku Dafa yang membuat kejahatan tidak berani mengganggunya. Mengapa kita memancarkan pikiran lurus untuk “memusnahkan semua kejahatan yang merusak Dafa”? Jika Dafa tidak dirusak, praktisi Dafa tidak akan dianiaya.

Jika buku-buku Dafa aman, praktisi Dafa akan aman; dan hanya ketika Dafa dihormati dengan baik, barulah praktisi Dafa bisa dihormati.

Beberapa praktisi memiliki kekhawatiran ketika ingin meminta kembali buku-buku Dafa, takut bahwa mereka akan menjadi korban kejahatan lagi. Di sisi lain, fakta bahwa buku-buku Dafa berada di tangan kejahatan dan tidak berusaha mendapatkan mereka kembali adalah alasan yang cukup bagi kekuatan lama untuk mencelakakan praktisi.

Saya berharap bahwa praktisi yang berulang kali ditangkap, rumahnya digeledah, dan secara ilegal dipenjara tidak hanya mencari kekurangannya seperti mentalitas bersaing, kegembiraan hati, iri hati, dll. Juga merupakan kelalaian besar untuk tidak meminta buku-buku Dafa yang dicuri.

Khususnya, mereka yang ditahan uang pensiunnya seharusnya tidak hanya ingin mendapatkan kembali uang pensiun mereka. Mungkin fakta bahwa anda tidak meminta kembali buku-buku Dafa adalah salah satu alasan fundamental dari kekuatan lama untuk menghentikan uang pensiun anda.

Ada laporan di situs web Minghui tentang praktisi yang sukses mendapatkan kembali buku-buku Dafa mereka yang dicuri.

Catatan redaksi: Artikel ini hanyalah pemahaman penulis saat ini yang ditujukan untuk berbagi dengan sesama praktisi jadi kita dapat “Banding belajar banding kultivasi.” (Berkultivasi Nyata,” Hong Yin I)