(Minghui.org) Saya tumbuh besar di sebuah kota kecil, di sebuah keluarga biasa. Orang tua saya sering berkata bahwa saya seperti Lin Daiyu di novel klasik Dream of the Red Chamber: tenang, teduh, mulia, tapi berpikiran sempit dan mudah marah karena hal-hal sepele.

Saya selalu mempunyai pertanyaan ini: Mengapa orang hidup? Untuk apa saya hidup?

Saya menderita penyakit serius ketika saya berusia 18 tahun. Orang tua saya telah kehilangan harapan, tapi yang mengejutkan mereka, saya berhasil selamat.

Ketika orang-orang di kota melihat saya, mereka berkata, “Orang akan mendapatkan keberuntungan setelah berhasil selamat dari malapetaka besar.” Sekarang saya tahu bahwa berkat Dewa yang luar biasa dicurahkan kepada saya ketika saya menemukan Falun Dafa!

Saya pindah untuk kuliah di usia 20 dan kemudian menikah serta mempunyai anak. Ketika saya pertama kali datang ke kota asing ini, saya harus mulai dari awal.

Keluarga suami saya memperlakukan saya seperti anak bungsu mereka dan memperbolehkan saya menyelesaikan kuliah. Saya beruntung mereka sangat terpelajar, sangat santai dalam kata-kata dan perbuatan, dan menjaga saya dengan sebaik mungkin.

Ketika ibu mertua memberi tahu saya tentang Falun Dafa, saya menerimanya. Tetapi, karena saya telah tumbuh besar di keluarga ateis, saya menganggap apa yang ia katakan sebagai sebuah cerita.

Setelah saya melahirkan anak, ia menjaga saya beserta bayi saya selama saya cuti hamil. Dan membaca buku Zhuan Falun bersama saya. Tapi saya kesulitan untuk memahami apa yang dibicarakan dalam buku tersebut.

Ketika anak saya berusia tiga tahun, ibu mertua mengundang saya ke sebuah kelompok latihan. Saya bergabung dengan mereka atas dasar kesopanan.

Saya merasa lelah ketika melakukan latihan, khususnya latihan kedua. Saya menjadi sangat kelelahan setelah menahan lengan di atas selama beberapa waktu hingga saya ingin menurunkan lengan.

Tentu saja, saya tidak mengetahui mengapa saya harus menaikkan lengan saya seperti itu. Saya menyerah setelah beberapa hari karena pekerjaan dan tanggung jawab saya yang lain.

Tetapi, setiap hari dalam perjalanan ke tempat kerja, saya suka melafalkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik!” Saya juga mendengarkan musik Dafa “Pudu” dan “Jishi” dalam perjalanan pulang ke rumah karena musik itu terdengar merdu!

Suatu malam, saya bermimpi sedang duduk di atas sebuah bus yang terbuka. Ketika melewati jalanan yang sibuk, ada banyak peri beterbangan di langit tepat di depan saya. Ia terasa begitu nyata dan saya begitu gembira hingga pemandangan itu begitu jelas terukir dalam pikiran saya. Karena itu hanya mimpi, ia terlupakan seiring berjalannya waktu.

Satu penderitaan setelah yang lain, membawa saya kembali kepada Dafa. Suatu hari, saya tiba-tiba tidak bisa menggerakkan leher saya. Di hari lain, saya tersandung hingga membentur pintu kaca tanpa alasan apapun dan membuat wajah saya terluka. Setelah itu saya tidak ingin bertemu dengan siapa pun karena jahitan di wajah saya.

Tapi hal ini masih tidak menyadarkan saya, dan saya terus menenggelamkan diri saya dalam urusan duniawi.

Hal-hal seperti ini terus bermunculan hingga tahun 2017, ketika putri saya mengalami demam tinggi yang tidak kunjung sembuh. Rumah sakit terbesar di provinsi tidak bisa berbuat apapun. Mereka berkata tidak ada pengobatan untuk kondisinya, jadi putri saya harus menahannya sendiri.

Saya berlari ke sana kemari setiap hari menemani putri saya ke rumah sakit, dan saya menangis setiap kali kami menerima hasil tes. Melihat putri saya disiksa seperti ini, satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah menderita dalam hati.

Ketika ibu mertua saya mengetahui tentang kondisi putri saya, ia mengundang saya untuk bergabung dengannya membaca Zhuan Falun dan melakukan latihan. Saya menerima sarannya, karena benar-benar tidak ada jalan keluar lain.

Setelah melihat putri saya yang perlahan membaik, saya percaya ini adalah hasil dari pengobatan tradisional dokter Tiongkok. Tapi kemudian putri saya demam lagi, jadi saya membawanya kembali ke dokter itu.

Ketika saya dalam setengah perjalanan ke sana, saya mengingat bahwa dokternya tidak praktek hari itu. Tiba-tiba sebuah pikiran muncul: Pulang dan belajar Fa!

Saya langsung mulai membaca Zhuan Falun ketika tiba di rumah, dan ketika saya selesai, demam putri saya hilang. Sebuah keajaiban!

Setelah itu, setiap kali ia demam, ia meminta saya membacakan buku, bukannya pergi ke dokter atau rumah sakit, dan setiap kali juga, ia sembuh.

Apa yang terjadi membuat kami melihat keajaiban dan lagi, yang membawa kami mendekat pada Dafa selangkah demi selangkah. Meskipun pada awalnya, saya tidak benar-benar memahami apa yang dibicarakan dalam buku, saya terus membaca Zhuan Falun setiap kali saya tiba di rumah.

Mungkin Guru Li melihat bahwa saya tulus, jadi ia mengizinkan saya mengerti lebih banyak tentang Dafa sedikit demi sedikit. Saya menemukan diri saya ingin membaca setiap hari dan saya mengerti sedikit lebih banyak tentang isinya yang mendalam.

Saya merasa seperti ada Buddha, Tao, dan Dewa di balik setiap kata-kata dalam buku.

Setelah putri saya masuk sekolah berasrama untuk SMP, saya menghabiskan banyak waktu mendengarkan ceramah Guru setiap hari. Semakin saya mendengarkan, semakin saya menyukainya.

Selama waktu ini, unit kerja saya digabungkan, dan pekerjaan baru saya adalah menjawab telepon di customer service. Setiap hari, saya menerima telepon dari orang berbeda. Ketika saya menerima telepon dari orang yang kasar dan keterlaluan, Guru menaruh kata “belas kasih” dalam pikiran saya, jadi saya tidak menjadi marah, dan tidak berdebat dengan mereka.

Saya awalnya bingung mengapa saya tidak marah sama sekali. Tidak hanya itu, saya bisa menyelesaikan masalah pelanggan dengan kesabaran dan ketulusan, dan membuat mereka tenang.

Dulu, saya dengan mudah tergerak karena nada bicara yang tidak bersahabat, dan saya akan membuat komentar kurang ajar sebagai balasannya. Sekarang saya sadar bahwa apapun yang saya hadapi adalah hal yang baik; ini membantu saya meningkatkan xinxing saya.

Dengan cara pikir ini, tidak peduli bagaimana kasarnya orang yang saya hadapi, ia seperti tidak ada apapun yang terjadi.

Saya sering mengunjungi situs web Radio Minghui untuk mendengarkan artikel berbagi pengalaman tentang bagaimana untuk keluar dan memberi tahu orang-orang tentang kebaikan Dafa. Saya tidak mengetahui bagaimana melakukan hal ini tetapi ingin melakukannya.

Sebuah pikiran muncul: bukankah pekerjaan saya yang sekarang, menjawab telepon adalah kesempatan untuk menyebarkan nilai-nilai Sejati-Baik-Sabar kepada orang lain? Guru mengatur hal ini bagi saya untuk menyampaikan keindahan Dafa. Terima kasih banyak, Guru!

Saya kemudian memancarkan pikiran: Saya teguh untuk berkultivasi Dafa dan kembali ke rumah bersama Guru. Faktanya, waktu itu, saya tidak memiliki pemahaman jelas tentang arti sebenarnya dari “kembali ke diri sejati” dan mengapa saya harus melakukan tiga hal yang diminta. Saya hanya mengetahui bahwa ini adalah apa yang harus saya lakukan.

Saya telah mendengarkan ajaran Guru tak terhitung banyaknya, tapi saya tidak pernah merasakan rasa sesak di dahi ketika ia berbicara tentang membuka tianmu (mata ketiga). Tetapi, tidak lama setelahnya, ketika saya mendengarkan tentang topik ini lagi, dahi saya terasa tidak nyaman. Saya menyentuhnya dua kali tapi tidak menemukan apapun yang salah.

Selama jam makan siang, saya ingin beristirahat. Tapi setelah menutup mata, saya melihat sebuah mata besar indah dengan bulu mata panjang di depan saya.

Ketika saya ingin melihat lebih dekat, ia memudar. Ini seperti apa yang Guru gambarkan di ceramah Fa. Saya gembira. Guru membuka tianmu saya hanya karena saya suka mendengarkan ajarannya!

Di suatu akhir pekan, saya terlalu mengantuk untuk bangun. Dalam mimpi, saya melihat Guru duduk dalam posisi meditasi tapi matanya tertutup.

Reaksi pertama saya adalah, “Guru meminta saya bangun, dan saya harus bangun untuk membaca dan melakukan latihan.” Tapi saya tidak bisa bangun dan tertidur lagi. Saya kemudian melihat Guru dalam posisi meditasi lagi dalam gambaran Buddha tapi matanya tertutup. Kemudian saya berkata, “Guru, saya akan langsung bangun!”

Setelah perjuangan keras, saya bangun mengetahui bahwa ini adalah cara Guru mendorong saya untuk memakai waktu sebaik mungkin untuk berkultivasi!

Anggota keluarga saya memberi tahu saya bahwa saya menjadi lebih ceria dan berenergi. Teman-teman masa kecil yang sudah lama tidak bertemu dengan saya juga berkata saya berubah menjadi orang yang ceria, dan tidak lagi seperti dulu.

Orang-orang terkadang berkata bahwa saya pasti memiliki hidup yang sangat bahagia karena saya penuh senyum dan tawa. Tapi mereka tidak tahu bahwa adalah Dafa yang telah mengubah saya!

Saya berkata kepada ibu saya, “Sekarang saya tahu mengapa saya datang ke dunia ini… untuk mendapatkan Dafa.” Ia mengangguk setuju.

Terima kasih, Guru, karena memberikan Dafa luar biasa ini kepada saya! Saya harus lebih tekun, belajar Fa dengan baik, mengultivasikan diri sendiri dengan sungguh-sungguh dan kembali ke rumah bersama anda!