(Minghui.org) Di saat Zhao Guizhi (wanita), berusia 70-an, masih dalam pemulihan dari cedera kaki setelah kecelakaan mobil, penduduk Kota Fushun, Provinsi Liaoning ini,terpaksa tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan karena keyakinannya pada Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Ini adalah kedua kalinya sejak Agustus 2020 Zhao dipaksa tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan.

Zhao ditangkap pada 24 Agustus 2020, saat mengunjungi praktisi Falun Gong lainnya, Chen Yan. Polisi telah menangkap putri Chen, Cao Yueling, pada hari sebelumnya di Bandara Taoxian di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning. Mereka kemudian pergi untuk menggeledah rumah Chen di Kota Fushun. Zhao pergi ke rumah Chen tanpa mengetahui apa yang terjadi dan ditangkap.

Meskipun Zhao dibebaskan malam itu, polisi terus kembali mengganggunya. Suatu hari, empat petugas pergi untuk mengganggunya tak lama setelah dia keluar dari pintu. Mereka memaksanya untuk kembali ke dalam dan membiarkan mereka masuk untuk mencari. Mereka tidak menemukan materi Falun Gong tetapi masih membawanya ke kantor polisi untuk menginterogasinya dan mengambil sampel darahnya.

Zhao kemudian pergi ke Shanghai (sekitar 1.100 mil dari Fushun) untuk membantu putranya merawat cucunya. Polisi mengejarnya ke Shanghai dan berusaha memaksa tuan tanah putranya untuk mengusir keluarganya.

Setelah Zhao kembali ke Fushun, polisi tetap berada di luar apartemennya untuk mengawasi, memaksanya untuk tinggal jauh dari rumah untuk bersembunyi dari polisi. Polisi dua kali masuk ke rumahnya pada September 2021 untuk mencarinya.

Saat dia tinggal di tempat lain, Zhao ditabrak mobil dan tidak bisa menggerakkan kakinya. Dia tinggal di tempat saudara perempuannya dan dapat bergerak setelah terbaring di tempat tidur selama kurang dari tiga minggu.

Setelah polisi menemukan di mana dia berada, mereka menangkap Zhao di rumah saudara perempuannya pada malam 8 November 2021. Mereka membawanya ke Pusat Penahanan Nangou, tetapi penjaga menolak untuk menerimanya, karena tekanan darahnya yang sangat tinggi. Polisi kemudian membawanya ke rumah sakit, tetapi tekanan darahnya tetap pada tingkat yang sama. Mereka memerintahkannya untuk tinggal di rumah sakit dan dirawat, tetapi Zhao menolak untuk mematuhinya.

Polisi membawanya kembali ke tempat saudara perempuannya pada pagi hari tanggal 9 November dan memerintahkan saudara perempuannya untuk mengawasinya.

Zhao dipaksa untuk tinggal jauh dari rumah lagi untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut.

Informasi kontak pelaku:

Jiang Qunda (姜群大), sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Fushun: +86-13704934966

Peng Yue (彭越), kepala Kantor Keamanan Domestik Kota Fushun: +86-13841334590

Wei Zhenxing (魏振兴), petugas, Kantor Keamanan Domestik Kota Fushun: +86-13841301212

(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin.)