(Minghui.org) Zhang Yuhong menjadi lumpuh setelah menderita strok di Penjara Wanita Liaoning. Pihak berwenang menolak membebaskannya dengan jaminan medis, tapi meminta 200,000 yuan dari keluarganya sebagai pertukaran untuk pembebasannya. Tidak bisa membayarnya, Zhang masih dipenjara ketika berita ini ditulis.

Zhang, penduduk Kota Fuxin, Provinsi Liaoning berusia 50an, ditangkap pada 7 November 2018 karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Ia dihukum empat tahun penjara di Pengadilan Distrik Taiping pada Juli 2019 dan dibawa ke Penjara Wanita Liaoning bangsal No.5 pada 24 September 2019. Seorang petugas bernama Niu Jingjing berusaha memaksanya melepaskan Falun Gong. Ketika ia menolak untuk patuh, Niu memerintahkan narapidana Zhang Xiaomeng untuk memukul kepalanya dengan sebuah sepatu.

Zhang menderita strok di akhir Juni 2020 dan koma selama sebulan. Ketika keluarganya pergi ke ICU untuk menjenguknya, petugas tidak memperbolehkan mereka mendekat dan menolak menjawab pertanyaan apapun. Seorang dokter berkata kepada keluarganya bahwa ia mengalami cedera di punggungnya, tapi petugas mencegah keluarganya menjenguk dan tidak memperbolehkan dokter memberi tahu rincian kondisinya.

Petugas juga memaksa keluarganya untuk menandatangani beberapa dokumen yang membebaskan penjara dari tanggung jawab terkait kondisi Zhang. Sementara petugas tidak memperbolehkan keluarga Zhang untuk menjenguknya, mereka menyalahkan keluarganya karena tidak mengunjunginya secara berkala, menuduh bahwa ini adalah apa yang “menyebabkannya menjadi jatuh sakit.”

Dokter kemudian melakukan operasi dua kali. Petugas mencegah dokter berbicara dengan keluarganya, tapi memberi tahu mereka untuk membayar 100,000 yuan untuk menutupi biaya pengobatan Zhang.

Keluarga Zhang mengadakan pertemuan lewat video dengannya di awal Februari 2021. Ia tidak lagi memakai ventilator dan bisa berbicara, tapi tidak jelas. Ia juga mengalami kesulitan menggerakkan bagian kanan tubuhnya.

Ia kemudian dipindahkan dari bangsal lima ke bangsal sebelas untuk lansia dan narapidana penyandang disabilitas. Pejabat penjara mencegah keluarganya untuk mengunjunginya secara pribadi sementara masih meminta mereka membayar biaya pengobatan.

Ketika keluarganya akhirnya diperbolehkan mengunjunginya lagi pada November 2021, mereka putus asa melihatnya duduk di kursi roda dan sebagian besar dari satu sisi kepalanya menjadi cekung ke dalam.

Petugas menyalahkan Zhang karena tidak bersikap baik (menolak melepaskan Falun Gong) dan mereka hanya memperbolehkannya mengeluarkan biaya 200 yuan untuk keperluan sehari-hari setiap bulan.

Keluarganya berkata bagaimana petugas bisa terus menganiayanya, ketika ia sudah berada dalam kondisi seperti ini. Zhang terus menangis sepanjang kunjungan. Petugas mengakhiri pertemuan itu sebelum waktu yang dijadwalkan habis, takut ia menjadi terlalu emosional.

Sebagai tambahan penyiksaan fisik yang ia alami di penjara, biro keamanan sosial setempat juga menahan uang pensiun Zhang dan meminta keluarga mengembalikan uang pensiun yang telah ia terima selama dua tahun pertama setelah penangkapannya, menyebutkan peraturan praktisi Falun Gong yang menjalani masa tahanan tidak berhak mendapatkan manfaat pensiun apapun.

Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:

Liaoning Woman Recovering from Stroke Denied Medical Parole and Transferred to the Elderly Ward

Imprisoned Woman in Coma, Given No Further Treatment