(Minghui.org) Guru telah memberi tahu kita,

“Tanggung jawab pengikut Dafa adalah membantu Shifu menyelamatkan makhluk hidup, oleh sebab itu demi dapat memenuhi misi kalian dengan baik, kalian harus terlebih dahulu mengultivasikan diri sendiri dengan baik. Hanya dengan adanya Fa baru dapat mengetahui bagaimana melakukannya dengan lebih baik, hanya dengan adanya Fa baru tidak akan salah jalan, bersamaan itu Fa juga membuat kalian sendiri mencapai keberhasilan.” (“Kepada Konferensi Fa di Jerman”)

Mengikuti ajaran Guru, saya belajar Fa secara intensif, mencari ke dalam, dan mengidentifikasi banyak keterikatan, termasuk kebencian, mentalitas bertarung, iri hati, keterikatan pamer dan keterikatan membuktikan diri sendiri. Saya heran dan frustrasi karena memiliki begitu banyak keterikatan setelah berkultivasi sekian lama. Saya merasa bahwa saya telah gagal memenuhi penyelamatan Guru yang belas kasih.

Menyingkirkan Kebencian

Saya membenci para sipir yang menyiksa saya di kamp kerja paksa. Menyimpan pikiran mengeluh adalah tidak baik saya tahu itu, jadi saya berusaha melenyapkan pikiran itu dengan memancarkan pikiran lurus. Tapi saya tidak bisa menekan mereka. Pikiran negatif terus bermunculan. Bahkan dalam mimpi saya sampai berkelahi dengan orang-orang. Saya sangat terganggu.

Suatu pagi, saat memancarkan pikiran lurus, saya memohon kepada Guru: “Guru, saya berkultivasi belas kasih menurut Falun Dafa. Bagaimana saya bisa menyimpan dendam? Itu tidak baik. Saya telah melihat dengan jelas bahwa itu bukan bagian dari diri saya, dan saya tidak menginginkannya. Guru, tolong bantu saya menyingkirkannya.”

Setelah mengatakan ini, saya melihat seorang wanita jangkung, hitam dari ujung kepala sampai ujung kaki, keluar dari tubuh saya. Dia mengenakan gaun hitam. Kepalanya ditutupi kerudung kain hitam. Tangannya yang terkepal gemetar di depan dadanya. Wajahnya terlihat garang dan mengerikan. Saya panik dan menangis, “Guru, tolong selamatkan saya.”

Saya terus memancarkan pikiran lurus meskipun tangan dan tubuh saya gemetar. Wanita itu berjalan ke depan dengan enggan. Guru datang dan mengusir wanita itu. Saya berterima kasih kepada Guru sambil menangis. Dalam sekejap saya merasa bahwa saya telah benar-benar berubah menjadi orang lain. Saya sekarang bahagia dan tanpa beban! Benci saya hilang! Semua orang tampak menyenangkan di mata saya!

Sekitar delapan tahun berlalu, dan saya tidak bisa mengerti bagaimana kebencian itu bisa kembali. Dan itu lebih buruk dari sebelumnya. Saya marah pada semua orang dan tidak bisa menarik diri dari keadaan ini.

Saya akhirnya berlutut di depan foto Guru dan berkata sambil menangis: “Guru, saya belum berkultivasi dengan baik. Tolong selamatkan saya! Jangan campakkan pada saya. Saya ingin mengultivasi diri saya sendiri. Saya sedang mencoba. Semua keterikatan ini bukanlah diri saya yang sebenarnya. Mereka diperoleh atau dipaksakan pada saya. Saya hanya menginginkan diri saya yang murni seperti saat lahir. Saya ingin menyingkirkan substansi yang tidak baik yang menghalangi jalan kultivasi saya. Saya harus menyingkirkan kebencian. Tolong bantu saya. Saya akan mengikuti Anda untuk kembali ke asal saya yang sebenarnya.”

Ketika saya akhirnya berdiri untuk belajar Fa, hati saya terasa ringan. Saya merasa sangat nyaman! Saya ingin tersenyum, tetapi air mata malah keluar, karena saya tahu bahwa Guru telah membantu saya melenyapkan substansi-substansi buruk lagi. Terima kasih Guru.

Guru memberi tahu kita,

“...Langit dan bumi sulit menghalangi jalan pelurusan Fa

Yang berperan menghadang hanyalah hati manusia dari para pengikut” (“Kerunyaman,” Hong Yin III)

Saya melepaskan keterikatan saya, dan hal-hal dalam hidup saya berubah ke arah yang baik. Semua orang dalam hidup saya menjadi baik dan damai di mata saya.

Meningkatkan Xinxing adalah Prasyarat untuk Mengklarifikasi Fakta

Saya berpartisipasi dalam menetelepon ke kantor keamanan publik di Tiongkok. Saya memperhatikan bahwa ketika saya mengultivasi diri dengan baik, saya memiliki pikiran lurus yang lebih kuat dan mampu menyampaikan fakta kebenaran kepada lebih banyak orang.

Saya menerima sejumlah nomor telepon penganiaya di Kota Songyuan, Provinsi Jilin beberapa hari yang lalu. Sebelum melakukan panggilan telepon, saya memancarkan pikiran lurus untuk menghancurkan faktor-faktor jahat yang menghalangi orang-orang ini untuk memahami kebenaran dan faktor-faktor jahat yang menyabot klarifikasi fakta kami.

Pria yang menjawab telepon saya mendengarkan saya selama hampir empat menit. Saya mengatakan kepadanya: “Ini adalah telepon dari Amerika Serikat. Saya berasal dari Provinsi Liaoning. Saya ingin memberi tahu anda bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) bukanlah Tiongkok, dan mencintai negara tidak berarti mencintai Partai. Saya benar-benar peduli dengan keselamatan anda.” Pria itu berterima kasih pada saya.

Saya lanjut mengatakan: “Saya ingin memberi tahu anda tentang tiga hal yang dapat anda lakukan untuk keselamatan anda sendiri. Pertama, jangan menganiaya praktisi Falun Dafa manapun. Menurut hukum Tiongkok, berlatih Falun Dafa adalah sah. Penganiayaan adalah bertentangan dengan hukum.

“Kedua, mundur dari semua organisasi PKT, karena di masa depan PKT akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya. Anda bersumpah untuk memberikan hidup anda kepada Partai, jadi anda harus menolak Partai demi masa depan yang aman.”

“Ketiga, ingatlah, 'Falun Dafa baik' dan 'Sejati-Baik-Sabar baik.' Virus corona takut pada energi positif yang terkait dengan kata-kata ini. PKT memerintahkan anda untuk menganiaya Falun Dafa, tetapi siapa pun yang melakukan hal-hal buruk akan dimintai pertanggungjawaban.”

Dia bilang dia mengerti.

Saya bertanya apakah dia ingin mundur dari semua organisasi PKT. Dia menjawab, "Ya, terima kasih!"

Saya berkata: “Selamat! Anda telah membuat pilihan yang bagus."

Saya juga memadukan klarifikasi fakta ke dalam kehidupan saya sehari-hari. Saya membagikan brosur dan mengumpulkan tanda tangan petisi setiap hari. Guru telah berkorban sangat besar sebagai imbalan atas waktu ini bagi kita untuk menyelamatkan lebih banyak orang. Saya bertekad untuk tidak mengecewakan Guru.