(Minghui.org) Seorang wanita berusia 52 tahun di Kota Changsha, Provinsi Hunan telah ditahan selama lebih dari tiga bulan karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Zhang Lingge ditangkap di rumah ibunya sekitar pukul 11 malam pada 27 Oktober 2020. Polisi memborgolnya segera setelah mereka mendobrak masuk. Mereka menyita ponsel Zhang dan ponsel ibunya, dan menahan ibu Zhang, Chen Lanzhen, di kamar tidurnya, sebelum menggeledah tempatnya. Beberapa buku Falun Gong milik Zhang disita.

Sekitar pukul 2 pagi, polisi membawa Zhang ke rumahnya sendiri untuk digeledah. Mereka pergi dengan tergesa-gesa dan bahkan tidak mengizinkannya mengganti sandalnya.

Sejak itu Zhang ditahan di Pusat Penahanan No. 4 Kota Changsha. Ibunya kemudian menerima pemberitahuan penahanan kriminal, menuduh Zhang "merusak penegakan hukum dengan organisasi sekte," dalih standar yang digunakan untuk menjebak dan memenjarakan praktisi Falun Gong.

11 Tahun Terakhir Penahanan

Dalam 22 tahun penganiayaan terhadap Falun Gong, Zhang telah ditangkap beberapa kali dan menjalani hukuman total 11 tahun, termasuk 1,5 tahun di kamp kerja paksa dan dua hukuman penjara dengan total 9,5 tahun. Suaminya menceraikannya karena tekanan dari penganiayaan dan putranya dipisahkan darinya sejak dia masih sangat muda.

Zhang pertama kali dijatuhi hukuman enam tahun pada tahun 2002. Dia menghabiskan satu tahun di pusat penahanan dan lima tahun sisanya di Penjara Wanita Provinsi Hunan.

Hanya 13 bulan setelah dibebaskan, dia ditangkap lagi pada 27 April 2009 dan dihukum 1,5 tahun di Kamp Kerja Paksa Baimalong.

Zhang ditangkap lagi dalam razia polisi pada Maret 2014 dan dijatuhi hukuman 3,5 tahun ke Penjara Wanita Provinsi Hunan.

Setelah dia dibebaskan pada 2017, polisi terus melecehkannya dan terkadang menahannya di pusat pencucian otak selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Zhang pernah ditangkap setelah petugas berpakaian preman melihatnya melepas spanduk yang memfitnah Falun Gong. Dia diikat ke pohon semalaman dan ditolong oleh keluarganya keesokan paginya.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Changsha City, Hunan Province: 17 Falun Gong Practitioners and One Family Member Arrested, Two Harassed for Their Faith

Falun Gong Practitioners Persecuted in Brainwashing Center in Changsha City, Hunan Province

Eight Hunan Residents Charged with Intercepting TV Signals

Changsha City, Hunan Province: Ten Falun Gong Practitioners Unlawfully Detained

Changsha City: Eight Practitioners Face Possible Trials after Police Orchestrate Wave of Arrests