(Minghui.org) Seorang ayah dari dua orang anak yang masih kecil, baru-baru ini dijatuhi hukuman dua tahun karena berlatih Falun Gong, sebuah metode kultivasi dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Gao Xiaoxiong

Gao Xiaoxiong, warga dari Kabupaten Yi, Provinsi Hebei ditangkap pada tanggal 7 Agustus 2020, di rumahnya di Kota Zuiyi, Provinsi Guizhou.

Kepolisian Hebei berkendara sejauh 600 km dari Kabupaten Yi ke Zunyi untuk menangkap Gao, setelah praktisi lain, Gan Yuefeng, yang ditangkap sebelumnya, terpaksa melaporkannya setelah diinterogasi.

Pada tanggal 27 November, setelah tiga bulan penahanan, Gao disidang melalui sebuah persidangan melalui video oleh Pengadilan Zhuozhou di Pusat Penahanan Kabupaten Yi.

Dalam tahun-tahun terakhir ini, Kejaksaan Kota Zhuozhou dan Pengadilan Kota Zhuozhou keduanya telah ditugaskan untuk menangani semua kasus Falun Gong di sepuluh kabupaten di Kota Baoding utara, yang memiliki yurisdiksi atas Kabupaten Yi.

Ibu Gao diperbolehkan untuk menghadiri separuh persidangan, sebelum diusir keluar oleh hakim saat persidangan dengan alasan dia dulu adalah saksi dari kasus penuntutannya. Ibunya berkata Gao terlihat takut dan cemas. Dia mencurigai bahwa Gao telah diancam dan diintimidasi sebelum persidangan dimulai.

Pengacara Gao membacakan pembelaan tidak bersalah bagi Gao, Pengacara mengutarakan bahwa tidak ada hukum yang mengkriminalisasi Falun Gong di Tiongkok dan pembuatan materi informasi Falun Gong untuk membangkitkan kesadaran mengenai penganiaayaan tidak merugikan siapapun juga, apalagi “mengabaikan penegakan hukum,” seperti yang diklaim oleh jaksa dalam dakwaan terhadap Gao.

Gao juga memberikan kesaksian untuk pembelaan diri sendiri dan menyangkal semua tuduhan yang didakwakan.

Pada awal Desember, kedua orang tua Gao diberitahu oleh pengadilan bahwa putra mereka telah dijatuhi hukuman dua tahun penjara dengan denda sebesar 10.000 yuan.

Ayah Gao 69 tahun bersama istrinya, 54 tahun, berkata bahwa hukuman penjara dan denda terhadap Gao merupakan pukulan berat bagi mereka. Anak Gao sendiri baru berusia 3 dan 7 tahun dan mereka kini hidup dengan ibu mereka di Zunyi. Seluruh keluarga, termasuk kedua orang tua Gao, tidak memiliki penghasilan stabil, dan telah lama bergantung pada Gao sebagai pemberi nafkah. Kini mereka semua dalam kondisi sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sebelum penganiayaan terakhir Gao, dia bersama istrinya pernah ditangkap di rumah mereka di Zunyi sekitar jam 11 malam pada tanggal 8 September 2019. Laptop, printer, dan telepon genggamnya disita. Sementara istrinya segera dibebaskan, Gao ditahan di Pusat Penahanan No. 2 Kota Zunyi selama beberapa hari sebelum diperbolehkan pulang ke rumah.