(Minghui.org) Selama dua dekade terakhir, penduduk Kota Holingol, Mongolia Dalam telah ditangkap dua kali, diberikan masa kerja paksa dua setengah tahun, ditahan di pusat pencucian otak dua kali, rumahnya digerebek dua kali, dan dilecehkan berulang kali—semuanya karena ia menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Mengikuti penangkapannya yang terakhir pada 13 Agustus 2014, Li Ping dihukum lima tahun penjara dan disiksa untuk memaksanya melepaskan Falun Gong. Di bawah adalah rincian penganiayaannya yang terbaru.

Penangkapan dan Penahanan

Li, 57, dihentikan oleh polisi dan ditangkap di pintu masuk gedung apartemennya pada pagi hari 13 Agustus 2014. Polisi menginterogasinya di ruangan kecil dan gelap di ruang bawah tanah departemen kepolisian lokal, tapi ia menolak bekerja sama.

Polisi menggeledah rumahnya di siang hari itu. Mereka menyita buku-buku Falun Gong, sebuah komputer, dua printer, lebih dari 7,000 yuan uang tunai, dan barang pribadi lainnya.

Ia kemudian dibawa ke pusat penahanan lokal di hari itu dan ditahan di sana melewati musim dingin. Ia diinterogasi berkali-kali. Tapi tidak pernah menyerah. Ia mogok makan selama lima hari untuk memprotes penganiayaan, petugas menghukumnya dengan meninggalkannya di ruangan dingin. Seorang tahanan lain ditugaskan untuk mengawasinya.

Li Bu, kepala Divisi Keamanan Domestik, berusaha memaksa Li untuk bekerja sama dengannya untuk sebuah program TV untuk memfitnah Falun Gong. Ia menolaknya.

Hukuman dan Pemenjaraan

Li hadir di Pengadilan Kota Holingol delapan kali antara Desember 2014 dan Mei 2015 sebelum dihukum lima tahun penjara. Sebelum ia dibawa ke penjara, ia mogok makan selama sembilan hari. Direktur pusat penahanan memerintahkan penjaga untuk mengikatnya ke “ranjang kematian” selama satu hari.

Li dipindahkan ke Penjara Wanita Hohhot dengan tangan dan kakinya dirantai bersamaan pada 19 Oktober 2015. Ia pertama-tama ditempatkan di kelompok praktisi Falun Gong yang teguh yang diperlakukan dengan sangat kasar untuk memaksa mereka melepaskan keyakinan mereka. Seorang tahanan ditugaskan untuk mengikuti dan mengawasinya. Hal ini berlangsung selama setahun. Meskipun begitu, Li tidak berkompromi dan ia juga menolak melakukan kerja apapun karena ia tidak melanggar hukum apapun dan bukan seorang kriminal. Ia kemudian menemukan bahwa petugas telah memerintahkan tahanan untuk mencampurkan obat yang tidak dikenal ke makanannya.

Dalam satu waktu, ketika Li dan praktisi Falun Gong lain yang ditahan berbicara di lorong, seorang petugas melihat mereka dan memarahi mereka. Kemudian, petugas menggeledah tas Li dan mengambil catatan yang ia tulis untuk mendokumentasikan penganiayaannya.

Dua hari sebelum ia dibebaskan, seorang petugas melihatnya melakukan latihan Falun Gong dan menghukumnya dengan membuatnya duduk di kursi kecil di lorong selama sembilan jam.

Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:

A Trial That Should Never Have Taken Place

Lawyers Object to Illegal Proceedings, Court Adjourns

Third Trial in Same Court Ends Up with Same Outcome