(Minghui.org) Pasangan suami istri di Kota Jinzhou, Provinsi Liaoning, Zhou Yonglin dan Sun Jiping, ditangkap pada 20 Januari 2021, karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Lima orang penduduk lokal lainnya, juga praktisi Falun Gong, ditangkap bersama dengan pasangan ini. Di waktu penulisan laporan ini, pasangan ini masih berada di tahanan polisi dan keluarga mereka khawatir akan kesehatan Sun karena wanita 67 tahun ini menderita anemia parah.

Ditangkap dan Diinterogasi

Zhou dan Sun,bersama dengan kelima praktisi lain, berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong ketika mereka ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Kota Yanjia. Pasangan ini dibawa ke kantor polisi sebelum dipindahkan ke Kantor Keamanan Domestik Kota Linghai di hari berikutnya. Praktisi lain dibebaskan dengan jaminan di hari penangkapan mereka.

Rumah pasangan ini digeledah dan banyak barang-barang mereka, termasuk foto pencipta Falun Gong, materi Falun Gong, printer, komputer dan kertas cetak disita. Jumlah pasti barang yang disita masih tidak diketahui karena tidak ada seorang pun di rumah saat itu. Kartu upah mereka juga hilang. Hingga saat ini, kantor polisi belum memberikan daftar barang yang disita.

Pasangan ini di interogasi di hari berikutnya. Setelah interogasi, Sun dipindahkan ke Pusat Penahanan Wanita Kota Jinzhou sedangkan Zhou ditahan di Pusat Penahanan Kota Jinzhou. Karena pandemi, mereka di karantina selama 21 hari.

Selama satu hari Sun ditahan di Kantor Polisi Kota Yanjia itu, ia mulai mengalami nyeri perut dan pergi ke kamar kecil beberapa kali. Polisi yang menemaninya bersikeras bahwa ia berpura-pura.

Pada 2 Februari, polisi menelepon putra pasangan ini dan berkata kepadanya bahwa penangkapan orang tuanya telah disetujui dan mereka akan menghadapi hukuman penjara. Polisi juga berkata bahwa pasangan ini bisa dipindahkan ke Kota Lingyuan, sekitar 120 mil dari Jinzhou.

Karena putra mereka bekerja di Kota Shenyang (sekitar 140 mil dari Jinzhou), ia tidak bisa kembali ke rumah karena pandemi. Ketika pasangan ini dikarantina, polisi tidak mengizinkan keluarga mereka untuk memberikan uang deposit dan pakaian; pengacara mereka juga dilarang bertemu.

Penangkapan Sebelumnya

Sun tinggal dengan kakak perempuan dan kakak ipar perempuan setelah kehilangan orang tua saat kecil. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik bagi kakak dan keluarganya, Sun mulai bekerja keras dari sejak masih muda dan jatuh sakit. Penyakitnya, termasuk anemia parah, sembuh setelah berlatih Falun Gong.

Ketika Partai Komunis Tiongkok mulai menganiaya Falun Gong tahun 1999, Sun dan Zhou pergi ke Beijing pada 12 Februari 2000, untuk memohon dan mereka ditangkap. Mereka disiksa dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Linghai. Pasangan ini dipukuli hingga mereka tidak bisa berjalan.

Kemudian, pasangan ini dikirim ke Kamp Kerja Paksa Masanjia dan ditahan di sana selama dua tahun.

Pada 6 September 2004, Sun berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di Kota Linghai ketika ia dilaporkan ke polisi dan ditangkap. Ia sekali lagi ditahan di Pusat Penahanan Linghai dan dipukuli. Ia mogok makan untuk menentang penganiayaan. Polisi kemudian berkata bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab jika ia meninggal karena mogok makan.

Sun sangat lemah, polisi secara paksa menyuntikkan obat tidak dikenal untuk menopang hidupnya. Setelah ia pulih sedikit, ia dikirim ke Kamp Kerja Paksa Masanjia lagi untuk dianiaya.

Di kamp kerja paksa, Sun yang masih dalam kondisi setengah sadar dan mempunyai anemia parah. Ia tidak bisa duduk. Ia akhirnya dibebaskan pada 27 Juli 2005, karena kamp kerja paksa takut ia akan meninggal di sana.

Baru Sembuh dari Anemia Parah, Keluarga Khawatir akan Kesehatannya

Sun tiba-tiba merasa sesak nafas pada Oktober 2016 dan kondisinya makin memburuk. Wajah dan kakinya menjadi bengkak dan kulit di kakinya akan membentuk cekungan ketika ditekan; perutnya juga menjadi kembung. Ia tidak mempunyai nafsu makan.

Pada awal 2017, seluruh tubuh Sun, termasuk bola matanya, membengkak. Ia tidak bisa memakai kaos kaki, sepatu atau baju. Ia secara konstan merasakan ada bongkahan besar batu bara yang terbakar di depan dadanya. Panas dan sakitnya meningkat ketika ia bergerak. Ia merasa sesak nafas dan akan jatuh tertidur secara tidak sadar.

Sekitar tiga bulan kemudian, Sun tidak mempunyai kekuatan untuk mengganti bajunya atau bangun dari ranjang. Ia harus bersender pada dinding ketika duduk. Ia merasa senang jika ia bisa tidur sambil duduk. Tetapi, ia akan terbangun kaget karena kesulitan bernafas.

Putra Sun membawanya ke rumah sakit lokal. Setelah berbagai macam pemeriksaan, ia didiagnosa anemia. Hemoglobinnya hanya 1.8 gram. Kekurangan oksigen dan oksigen darah; cairan terkumpul di abdomen dan jantungnya. Jantungnya berubah bentuk dengan satu sisi lebih besar dari yang lain. Dokter skeptis bahwa Sun bisa hidup.

Sun diberikan transfusi darah 2000 ml. Ia menjadi lebih baik setelah minum obat dan diberikan oksigen selama tiga hari. Tetapi, indeks darahnya terus menurun setiap minggu ketika pemeriksaan dan ia harus mendapatkan transfusi darah lagi.

Kemudian, Sun dipindahkan ke Rumah Sakit Afiliasi Jinzhou Medical University untuk pengobatan di mana ia didiagnosa dengan sindrom hiperplasia maligna tulang, hipoproteinemia, dan kerusakan miokard. Semua ahli medis memberi tahu putranya bahwa dia harus bergantung pada transfusi darah untuk hidup.

Sun mendapatkan setidaknya delapan transfusi darah antara Mei 2017 hingga September 2018 dengan setiap kali transfusi 400 hingga 800 ml.

Setelah kembali ke rumah dari rumah sakit, Sun melanjutkan berlatih Falun Gong dan kesehatannya mulai membaik. Tetapi, sebelum ia sembuh sepenuhnya, ia dan suaminya ditangkap dan ditahan lagi.

Pada 5 Februari 2021, kakak perempuan Sun membawa rekaman medis ke departemen kepolisian, tapi tidak berhasil menemui Zhang Ronghui, kepala Kantor Keamanan Domestik yang bertanggung jawab atas kasus Sun.

Ketika ia pergi kedua kalinya, petugas keamanan menghubungkannya dengan Zhang. Setelah mendengar bahwa Sun menderita anemia parah, Zhang berkata kepadanya untuk mengirimkan rekam medis dan juga rekam jejak ia dirawat di rumah sakit.

Ketika ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kesehatan Sun akan menurun karena penahanan, Zhang menjawab bahwa tidak akan ada masalah karena mereka melakukan pemeriksaan fisik yang ketat dengan biaya 500 yuan per orang, sementara sepenuhnya mengabaikan penyiksaan yang mungkin dihadapi Sun di pusat penahanan.

Pihak yang terlibat dalam penganiayaan:

Zhang Ronghui (张荣辉), kapten departemen kepolisian Kota Linghai: + 86-416-191035, + 86-416-8191070, + 86-416-8191067

Zhang Chunlei (张春雷), direktur Kantor Polisi Kotapraja Yanjia : + 86-13840633555, + 86-17641601759

Chen Ruirui (陈睿蕊), direktur Pusat Penahanan Wanita Kota Jinzhou: + 86-416-3708086

(Lebih banyak informasi kontak pihak-pihak yang terlibat dalam penganiayaan tersedia di artikel asli dalam bahasa Mandarin.)