(Minghui.org) Seorang warga Kota Xiangtan, Provinsi Hunan, telah ditahan selama lebih dari sebulan karena keyakinannya pada Falun Gong. Sekarang, dia ditahan di sel isolasi karena memprotes penganiayaan.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Mo Liqiong ditangkap saat membagikan materi informasi tentang Falun Gong pada tanggal 5 Februari 2021. Keluarganya pergi ke Kantor Polisi Kota Yangjiaqiao dan Penjara Wujiaxiang untuk menuntut pembebasannya pada tanggal 8 Februari namun tidak berhasil. Ketika keluarganya mengunjunginya di penjara pada tanggal 10 Februari, dia memiliki tiga bekas luka di dahinya.

Polisi berbohong kepada keluarganya bahwa mereka akan membebaskannya sepuluh hari kemudian. Ketika keluarganya pergi menjemputnya pada tanggal 16 Februari, mereka terkejut bahwa Mo telah dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Xiangtan. Penangkapannya disetujui pada tanggal 23 Februari.

Karena dia meneriakkan “Falun Dafa baik” untuk memprotes penahanan sewenang-wenang, penjaga pusat penahanan memasukkannya ke dalam sel isolasi. Dia tetap di sel isolasi pada saat penulisan.

Penganiayaan di Masa Lalu

Mo, seorang mantan akuntan berusia 51 tahun, mulai berlatih Falun Gong ketika dia bekerja di Tianjin pada Mei 1997. Dia menjadi lebih berpikiran luas dan kesehatannya juga meningkat. Dia dipenuhi dengan energi setiap hari.

Setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan, dia ditangkap karena pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong pada tanggal 1 Februari 2000. Polisi menahannya selama 15 hari.

Mo kembali ke Beijing pada akhir tahun 2000 untuk mengajukan permohonan namun dia ditangkap lagi. Polisi menelanjangi pakaiannya, meninggalkannya di luar, dan menyiraminya dengan air dingin selama empat jam ketika suhu hanya 7 ° F.

Dia secara resmi ditangkap pada tanggal 10 Maret 2001. Uang tunai hampir 3.000 yuan yang dia miliki disita oleh polisi. Selama interogasi, petugas memukul dan memborgol tangannya ke belakang.

Selama persidangan oleh Pengadilan Distrik Yuetang di Xiangtan pada tanggal 17 Agustus 2001, dia melarikan diri. Polisi menggeledah rumah orang tua dan saudara perempuannya untuk mencarinya.

Mo ditangkap sekali lagi di Kota Changsha, Provinsi Hunan, pada tanggal 25 Agustus 2003. Dia melarikan diri dari kantor polisi lagi dan dimasukkan dalam daftar orang yang dicari.

Pada November 2002, dia ditangkap di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, saat membagikan materi informasi Falun Gong. Dia ditahan di Pusat Penahanan Luohu di Shenzhen selama lebih dari tujuh bulan dan dicekok makan selama 15 hari selama waktu itu.

Kemudian, dia dipindahkan kembali ke Changsha dan dipaksa memakai borgol dan belenggu selama sebulan karena meneriakkan “Falun Dafa baik.”

Kejaksaan Distrik Yuetang mendakwa dia pada tanggal 24 November 2003 dan Pengadilan Distrik Yuetang menjatuhkan hukuman sembilan tahun pada tanggal 19 Desember 2003.

Pabrik Pencetakan dan Pencelupan Tekstil Xiangtan memecatnya karena berlatih Falun Gong pada tanggal 24 Februari 2004.

Saat menjalani hukuman di Penjara Wanita Kota Changsha, dia menjalani lebih dari 20 jam cuci otak setiap hari selama tiga bulan. Para penjaga pernah memaksanya untuk berdiri atau jongkok selama lebih dari sepuluh hari dan duduk di bangku seukuran telapak tangan selama tiga hari. Dia tidak diizinkan dikunjungi oleh keluarganya dan terus diawasi oleh narapidana. Selain penyiksaan fisik, dia dipaksa melakukan kerja intensif tanpa gaji.

Ketika dia akhirnya kembali ke rumah pada tanggal 12 Maret 2012, putranya yang baru berusia satu tahun saat ditangkap, tidak dapat lagi mengenalinya sebagai ibunya. Suaminya juga menceraikannya karena tekanan.

Kedua orang tuanya hidup dalam ketakutan dan tekanan mental mempengaruhi kesehatan mereka. Ayahnya menderita diabetes dan menjadi kurus. Rambut ibunya menjadi abu-abu dan dia juga menderita radang sendi parah dan herniasi lumbal.

Polisi terus memantau kehidupan sehari-hari Mo dan mengganggu dia dan keluarganya dari waktu ke waktu.

Karena dia berlatih Falun Gong, banyak majikan tidak berani mempekerjakannya. Hal ini memaksanya untuk terus mencari pekerjaan.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Mo Liqiong dari Kota Xiangtan, Provinsi Hunan, Dihukum Sembilan Tahun Penjara Secara Ilegal

Laporan terkait dalam bahasa Mandarin:

十年冤狱 - 湖南湘潭会计师控告元凶江泽民