(Minghui.org) Delapan penduduk Kota Kunming, Provinsi Yunnan dijatuhi hukuman 3 hingga 5 tahun penjara oleh dua pengadilan pada akhir tahun 2020 karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual dan meditasi kuno yang mengalami penganiayaan kejam oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Tujuh praktisi, termasuk seorang ibu dan putrinya, ditangkap antara April dan September 2019. Praktisi kedelapan ditangkap pada Mei 2020. Kebanyakan dari mereka menjadi sasaran karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong.


Di bawah ini rincian kasus untuk masing-masing praktisi

Xiao Yuxia

Xiao Yuxia ditangkap di rumahnya oleh tujuh polisi pada 6 September 2019. Mereka juga menyita buku-buku Falun Gong miliknya. Penangkapannya disetujui pada 30 September 2019.

Selama persidangan Xiao di Pengadilan Distrik Wuhua pada 18 November 2020, pengacaranya meminta hakim ketua, Qin Xiaoying, menunjukkan dokumen yang memverifikasi keaslian bukti penuntutan. Hakim menolak untuk melakukannya dan mengatakan dokumen itu rahasia. Ketika hakim memberi sinyal mempercepat persidangan, pengacara memprotes dengan menarik diri dari kasus Xiao. Hakim menunda persidangan.

Saat keluarga Xiao masih menunggu di lobi gedung pengadilan, hakim diam-diam melanjutkan sidang dan menyelesaikan sesi setengah jam kemudian.

Tidak mengetahui akan hal itu, keluarga Xiao menghubungi hakim dalam beberapa hari berikutnya dan menanyakan tanggal pengadilan yang baru. Hakim tidak mengangkat telepon atau meminta sekretarisnya untuk memberi tahu keluarga bahwa mereka belum menjadwalkan sidang. Hanya ketika keluarga Xiao mengunjunginya di pusat penahanan kemudian, mereka baru mengetahui bahwa hakim telah mengeluarkan vonis terhadap kasus Xiao.

Masih belum terungkap kapan hakim menghukum Xiao empat tahun dengan denda 6000 yuan.

Qiu An

Qiu An, pemilik toko elektronik, ditangkap di tokonya pada 11 Mei 2020, setelah dilaporkan karena berbicara dengan pelanggannya tentang Falun Gong.

Dalam persidangan pada 18 November 2020, polisi dan kejaksaan meminta hukuman yang berat terhadapnya. Mereka menuduhnya mempromosikan Falun Gong di tokonya dan mendistribusikan buku kecil. Bukti penuntutan yang digunakan terhadapnya termasuk sebuah buku Falun Gong, sembilan buklet dan kenang-kenangan lainnya yang disita selama penangkapannya.

Jaksa menyalahkan Qiu karena berulang kali melakukan pelanggaran, mengatakan bahwa penangkapan terakhirnya masih dalam pengawasan administratif selama dua tahun. Pengacara Qiu menjawab bahwa Qiu tidak pernah diberi pemberitahuan resmi tentang pengawasan administratif setelah penangkapannya sebelumnya pada 11 Desember 2018. Akibatnya, tuduhan "pelanggar berulang" tidak eksis.

Apa yang terjadi pada tahun 2018 adalah Qiu ditolak masuk oleh pusat penahanan karena menderita patah tulang di panggul dan tulang rusuknya setelah dipukuli oleh polisi. Meskipun polisi mengklaim bahwa mereka mengeluarkan keputusan pengawasan administratif saat Qiu menerima perawatan di rumah sakit, Qiu tidak pernah diberitahu tentang klaim hukuman tersebut. Dengan demikian, apa yang disebut "pengawasan administratif" yang tidak eksis - seharusnya tidak pernah digunakan sebagai alasan untuk memberi hukuman yang lebih berat terhadapnya, kata pengacaranya dalam sidang pengadilan terakhirnya.

Pengacara Qiu menambahkan bahwa polisi melanggar prosedur hukum dalam menginterogasi kliennya dan menggeledah tempatnya. Kedua saksi yang melaporkannya juga tidak hadir di pengadilan untuk menerima pemeriksaan silang. Semua ini hanya menunjukkan bahwa kliennya tidak bersalah.

Qiu menyangkal melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa ia memiliki kebebasan berkeyakinan dan berlatih Falun Gong.

Hakim He Xuefen tetap memvonisnya dengan tiga tahun penjara dan denda 5.000 yuan.

Chai Maorong

Chai Maorong ditangkap di sebuah pasar grosir pada 12 April 2019. Jaksa Kejaksaan Wuhua menuduhnya menggunakan uang kertas dengan mencantumkan informasi tentang Falun Gong dan memiliki materi informasi Falun Gong di rumah.

Chai diadili oleh Pengadilan Wuhua pada 19 November 2020. Dia membantah melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa dia menggunakan uang kertas itu untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan, mengingat sensor informasi yang ketat di Tiongkok. Pengacaranya menunjukkan bahwa jaksa tidak memberikan bukti tentang bagaimana kliennya mengganggu penegakan hukum seperti yang ditunjukkan dalam dakwaan.

Hakim Li Zhongyuan kemudian menghukumnya 3,5 tahun penjara dengan denda 6.000 yuan.

Wang Meiling

Wang Meiling, seorang penduduk Kota Chuxiong, ditangkap pada 8 Juni 2019, oleh polisi Kunming, yang menuduhnya menyebarkan materi informasi Falun Gong dan berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di dekat kafe internet di Kunming sepuluh hari sebelumnya. Polisi menggeledah kediamannya di Chuxiong dan menyita semua materi Falun Gong-nya. Ketika Wang mencoba mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong dan mendesak polisi berhenti berpartisipasi dalam penganiayaan, polisi menuduhnya mempromosikan Falun Gong.

Selama pertemuan pra-persidangan pada 13 Januari dan 6 Agustus 2020, pengacara Wang dua kali mendesak jaksa penuntut untuk membatalkan kasusnya, tetapi tidak berhasil.

Putri Wang mengajukan beberapa permintaan untuk mewakilinya selama persidangan pada 19 November tetapi berulang kali ditolak oleh hakim Qin Xiaoying.

Pengacara Wang juga menunjukkan bahwa kliennya telah ditahan selama 13 bulan sebelum sidang pada 19 November, yang melebihi masa tiga bulan yang diizinkan secara hukum. Dia mengajukan permohonan agar Wang dibebaskan dengan jaminan tiga kali, tetapi tidak berhasil.

Hakim juga melarang pengacara membuat salinan dokumen kasus Wang.

Hakim Qin kemudian menghukum Wang 3,5 tahun penjara dengan denda 5.000 yuan.

Lin Haiying dan Ibunya Li Ruihua

Lin Haiying, 54 tahun, dan ibunya, Li Ruihua, 78 tahun, ditangkap pada 13 Mei 2019. Polisi menuduh mereka menyebarkan materi informasi Falun Gong di jalan. Sejumlah besar materi disita dari mereka selama penggerebekan rumah.

Jaksa penuntut mendakwa mereka dengan "mengganggu penegakan hukum," dalih standar yang digunakan oleh pengadilan Tiongkok untuk menyudutkan praktisi Falun Gong.

Baik anak dan ibu membantah melakukan kesalahan selama persidangan mereka pada 20 November 2020. Pengacara juga mengajukan pembelaan tidak bersalah untuk mereka dan menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan hukum mana yang telah dilanggar oleh mereka.

Hakim Qian Hongmei kemudian menghukum Lin tiga tahun dengan denda 5.000 yuan dan Li tiga tahun dengan empat tahun masa percobaan dan denda 5.000 yuan.

Kuang Deying

Kuang Deying ditangkap di apartemennya pada 24 September 2019. Buku-buku Falun Gong dan materi terkait miliknya disita.

Menuduhnya memiliki materi Falun Gong, polisi menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Xishan. Jaksa juga mendakwanya dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Xishan.

Selama persidangan pada 20 November 2020, pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya dan memprotes kurangnya dasar hukum untuk penganiayaan. Tetapi hakim Zhang Linmin masih menghukumnya lima tahun dengan denda 10.000 yuan, hanya karena buku-buku dan materi Falun Gong ditemukan di rumahnya.

Bai Haiying

Bai Haiying ditangkap di tempat kerja pada 24 September 2019. Polisi menggeledah tasnya dan menemukan 8 buklet Falun Gong. Saat menggeledah rumahnya, mereka menyita 109 buku Falun Gong dan 167 buklet.

Penangkapannya disetujui pada 1 November dan polisi menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Xishan pada 27 Desember 2019.

Polisi kemudian mengungkapkan bahwa dua wanita pergi ke toko roti lokal pada 4 September dan meninggalkan salinan Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis di sana. Pemilik toko melaporkan wanita tersebut ke polisi dan mereka mencurigai salah satu dari mereka adalah Bai.

Ketika jaksa Du Qiongxian bertemu dengan Bai di pusat penahanan, dia menambahkan pernyataan mengaku bersalah dengan berkas lain dan memerintahkan Bai untuk menandatanganinya terlebih dahulu sebelum membaca isinya.

Selama sidang online pertamanya pada 14 Agustus 2020, Bai mengungkapkan bagaimana jaksa telah menipunya untuk menandatangani pernyataan tersebut. Dia mengatakan dia tidak bisa mengakui pernyataan itu dan mengaku tidak bersalah.

Jaksa Du mengancamnya bahwa Bai akan mendapatkan hukuman yang lebih berat jika dia mengaku tidak bersalah. Tapi Bai bersikeras bahwa dia tidak bersalah.

Pengadilan Xishan mengadakan dua sidang lagi untuknya, pada tanggal 30 September dan 21 November. Pengacaranya dan seorang anggota keluarga Bai mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Mereka berpendapat bahwa Bai tidak melanggar hukum dalam menjalankan keyakinannya dan tidak ada dasar hukum untuk penganiayaan.

Hakim Du Zhuxin memvonis Bai 3,5 tahun penjara dengan denda 3.000 yuan.