(Minghui.org) "39, 40, 41 ..." Noah menghitung push-up sementara keringat mengalir di wajahnya. Noah adalah anggota baru di angkatan bersenjata Jerman yang bersatu. Anggota baru hanya bisa bergabung setelah lulus ujian ketat. Jika dia gagal dalam ujian, dia akan dipecat. Mengapa Noah bergabung dengan tentara?

Noah, 25 Tahun

Obsesi dengan Video Game Mengubah Remaja Sopan

Noah lahir di Gladbeck, Jerman, kota kecil tak jauh dari perbatasan Belanda. Kakek neneknya adalah penganut Kristen taat. Ketika dia masih kecil, Noah mengenakan setelan jas setiap hari Minggu dan pergi ke gereja bersama orang dewasa. Dia adalah seorang anak pendiam, sopan, penurut dan menyukai hal-hal yang teratur.

Teman baik masa kecil Noah tinggal di dekat sana. Ketika berumur 15 tahun, temannya memperkenalkan dia dengan video game, dan Noah dengan cepat menjadi terobsesi. Dia tahu di dalam hatinya bahwa kecanduannya salah, tetapi dia tidak bisa berhenti.

Anak yang tadinya sopan berubah menjadi remaja yang pemarah. Ketika ibunya memintanya untuk membuang sampah atau melakukan hal lain, dia dengan tidak sabar menjawab, “Jangan ganggu saya. Saya sedang memainkan babak yang sangat penting.”

Dia tahu dia harus berhenti dan berjuang untuk menghentikan obsesinya. Alih-alih berhenti, dia menghabiskan lebih banyak waktu bermain. Begitu dia pulang dari sekolah, dia menjatuhkan tas sekolahnya di pintu dan langsung menuju ke kamarnya. Dia menyalakan permainannya, mengambil remote control, dan memasuki dunia virtual.

Dia mengenang, “Saya sebenarnya marah karena kurangnya disiplin diri saya. Meskipun saya menikmati saat-saat bahagia bermain game dengan teman-teman, saya tidak bahagia setelahnya. Saya mudah tersinggung dan tidak ingin membaca buku. Saya tidak ingin menjadi seperti itu."

Ibunya melihatnya duduk di depan layar setiap hari dengan mata merah dan bengkak serta pipinya cekung. Dia menjadi tidak peduli dengan segala sesuatu di sekitarnya. Ibunya memintanya untuk berhenti bermain.

Noah berkata, “Saya tahu obsesi saya buruk, tapi saya tidak bisa berhenti. Saya ingin berhenti bermain, tetapi ketika teman saya menelepon, saya tidak bisa menahan diri.”

Bergabung dengan Tentara untuk Berhenti Bermain Game

Dia akan lulus dari sekolah menengah. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Nilai akademisnya tidak memenuhi syarat untuk sekolah pra-universitas dan dia tidak mau mengambil pekerjaan apa pun yang tersedia. Dia ingin menjauh dari kota kecilnya, menghindari teman-teman lamanya, dan berhenti bermain game.

"Kakek saya adalah anggota unit elit angkatan bersenjata Jerman," kata Noah. “Mereka berlari 12 kilometer setiap pagi untuk melakukan pemanasan, dan kemudian memulai hari mereka. Saya mengagumi kakek saya. Kakak saya pernah menjadi tentara. Dia sesekali bercerita tentang hidupnya. Saya ingin mendisiplinkan diri dengan ketat dan mempunyai tujuan yang jelas setiap hari. Saya merasa bahwa tentara itu terhormat dan bertanggung jawab. Saya pikir akan bagus menjadi seorang prajurit profesional."

Dia memutuskan untuk bertugas di militer selama dua tahun sebelum memutuskan masa depannya. Bagaimanapun, dia harus menjauh dari game dan teman-temannya. Jadi, begitu berusia 18 tahun, Noah naik kereta menuju barak tentara.

Keuntungan Tak Terduga

Kehidupan di barak teratur dan ketat. Untuk rekrutan baru, "tidak menyerah" adalah tujuan harian mereka. “Kami bangun pukul lima setiap hari dan pergi tidur pada tengah malam. Pada siang hari, kami berlatih di lumpur dan pasir, belajar menembak dan melompati penghalang. Bulan pertama sangat sulit. Kadang-kadang setelah kembali ke asrama pada malam hari, kami harus membersihkan senjata kami, melipat seragam kami, atau membersihkan barak. Setiap hari, daya tahan saya sepertinya berada pada batasnya."

Noah bukanlah orang yang atletis. Dia harus menggeretakkan gigi untuk menjalani pelatihan. Tapi inilah yang dia inginkan.

Suatu sore, ketika Noah sedang mengobrol riang dengan tentara muda lainnya, tentara itu tiba-tiba berkata, "Sebentar lagi saya akan bermeditasi." Noah bertanya, "Meditasi apa yang kamu lakukan?"

Tentara itu berkata, "Saya berlatih Falun Dafa, sangat bagus." Noah mengajukan beberapa pertanyaan dan mempelajari prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar. Dia merasa senang. Ini jauh melampaui apa yang dia dengar atau lihat dalam kehidupan sehari-harinya.

Tentara itu mengatakan kepadanya, "Sederhananya, berlatih Falun Dafa sebenarnya adalah menjadi orang yang tulus dan baik hati serta bersikap toleran terhadap orang lain."

Noah berpikir, “Semua agama ortodoks mengajarkan orang untuk menjadi baik. Latihan ini terdengar lebih mendalam daripada semua agama besar. Jika orang hidup dengan tujuan, mereka akan menjadi orang baik."

Noah merasa seolah-olah seberkas sinar matahari telah menerangi ruangan, “Prinsip Sejati-Baik-Sabar memenuhi hati saya. Tentara itu mengajari saya latihan dan juga meminjamkan saya buku Zhuan Falun,” katanya.

Dinas militer tuntutannya tinggi. Melalui belajar dan berlatih Falun Dafa, Noah merasa dipenuhi dengan energi dan daya tahannya meningkat. Dia terkejut.

Sejati-Baik-Sabar Memberi Makna yang Baru dalam Kehidupan

Noah membaca Zhuan Falun setiap kali dia punya waktu. Dia merasa damai dan tenang. Secara khusus, tiga kata "Sejati-Baik-Sabar" sepenuhnya meyakinkannya. Dia berkata, “Dalam kehidupan sehari-hari, saya mempraktikkan Sejati-Baik-Sabar, dan itu memberi makna pada hidup saya. Tiga kata ini benar-benar mengisi kekosongan di hati saya. Falun Dafa sangat luar biasa. Saya ingin tahu lebih banyak.”

Dia menghabiskan seluruh waktu luangnya dengan membaca Zhuan Falun. Dia membaca buku itu setelah makan, duduk di bus, atau bahkan saat menunggu lampu lalu lintas. Suatu hari, dia duduk di ujung peron dan menunggu kereta. Hanya ada sedikit orang, dan dia tidak terganggu. Saat dia membaca dia merasakan kedamaian dan kegembiraan yang luar biasa.

Obsesi Bermain Video Game Kembali

Setelah dua tahun dinas militer, dia pindah ke Düsseldorf, di mana dia bersekolah di sekolah menengah profesional. Düsseldorf hanya berjarak 60 kilometer dari Gladbeck. Meski rumah pertamanya sebagai orang dewasa hanya berukuran 18 meter persegi, ia bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman masa kecilnya.

Dalam kegembiraannya, Noah membeli satu set peralatan canggih baru, termasuk komputer, panel kontrol, perangkat lunak, keyboard, dan bahkan kursi khusus untuk bermain game komputer bersama teman-teman lamanya.

Noah segera melanjutkan status sebelumnya sebagai jenderal pemenang di dunia game. Tetapi dia merasa bahwa dia sedang berjuang, meraih keunggulan, dan melukai lawan-lawannya.

“Saya mendasarkan kebahagiaan dan kesuksesan saya pada penderitaan orang lain,” kenangnya. “Saya menjadi agresif dan mudah tersinggung setelah bermain game. Ini bukanlah diri saya yang sebenarnya."

Akhirnya Menghilangkan Obsesi Bermain Video Game

Dia membaca buku dan berlatih setiap hari, meskipun dia tidak se-rajin saat menjadi tentara.

Membaca buku itu mengingatkannya untuk menjadi orang yang baik. Suatu hari saat menyalakan komputer Noah merasa tersesat. Noah menatap kosong ke layar, “Apa yang saya lakukan? Betapa bodohnya saya? Bukankah ini menyia-nyiakan hidup?”

Tanpa ragu-ragu, Noah mencabut semua peralatan dan menjualnya. Dia berkata, "Saya tidak merasakan kepuasan dan kegembiraan seperti itu lagi."

Petunjuk Lembut Musim Semi

Setelah menyerah bermain video game, Noah kembali normal. Dia berlatih selama dua jam setiap hari dan menghabiskan waktu sebanyak mungkin untuk membaca Zhuan Falun. Dia mulai melafalkan buku itu. Dia merasa dikelilingi oleh energi dan kualitas hidupnya meningkat.

Noah sedang melakukan meditasi duduk

Noah sopan dan bertanggung jawab. Dia menaruh perhatian terhadap tugas kelasnya di sekolah. Dia berkata, "Guru Li [pencipta Falun Dafa] berkata bahwa siswa harus belajar dengan baik. Saya pikir saya harus bekerja keras untuk menyelesaikan semua tugas pekerjaan rumah saya. Dengan sendirinya, saya akan mendapatkan nilai bagus dalam ujian saya."

Ia merasa kapasitas otaknya semakin membesar dan sepertinya ia bisa menyimpan banyak ilmu. Pikirannya juga menjadi tajam. Dia dengan mudah menyelesaikan sekolah menengah kejuruan dan lulus dengan nilai bagus.

Sekarang Noah bekerja sebagai agen real estate dan sangat menyukai pekerjaan itu. Dia berinteraksi dengan orang yang berbeda setiap hari dan selalu memberi tahu mereka betapa baiknya Falun Dafa.

Noah sekarang bangun jam 3:30 pagi. Dia berjalan hampir setengah jam ke taman untuk berlatih gerakan. Berjalan di jalan yang sepi, dia merasakan bahwa musim semi sudah dekat.