(Minghui.org) Sejumlah masalah yang kita hadapi dalam kultivasi tampak sulit dari permukaan. Tetapi ketika kita mengubah konsep manusia dengan tidak mengikuti pemikiran manusia dan tidak terganggu oleh pikiran tidak lurus, kita akan menemukan bahwa selalu ada cahaya di ujung terowongan.

Saya ingin berbagi pengalaman dengan rekan-rekan praktisi beberapa pelajaran kecil yang saya dapatkan dalam kultivasi selama beberapa tahun terakhir.

1. Mencari ke Dalam Saat Melihat Masalah Orang Lain, Menyingkirkan Konsep Manusia yang Menumpuk

Saya mengenal seorang rekan praktisi yang kondisi pikirannya rumit. Sering kali orang-orang tidak memahami perkataan maupun tindakannya. Saya memiliki pandangan buruk terhadap praktisi ini dan mengembangkan banyak penilaian pribadi saya tentang dia selama bertahun-tahun. Saya menyadari konsep ini harus segera disingkirkan, tapi sulit melakukannya. Jika tidak berhubungan dengan dia, saya bersikap wajar, sebaliknya saya menjadi kesal selama beberapa hari jika berhubungan dengannya. Hal ini membuat saya tertekan.

Suatu hari saya menyadari bahwa saya harus meningkat dengan mengultivasi Xinxing saya. Setiap melihat praktisi itu, saya selalu mencari ke dalam. Suatu hari, kami berdua hadir di kelompok belajar Fa setempat. Hari itu kondisi pikiran saya sangat baik dan menyadari banyak prinsip Fa. Setelah belajar Fa, rekan praktisi ini mulai membagikan pengalamannya; dia mengulangi banyak hal lama tanpa henti. Ketika saya melihatnya saat itu, saya merasa perlu mencari ke dalam. Apakah saya memiliki mentalitas pamer dan berperilaku sama seperti dia.

Ketika mencari ke dalam, saya terkejut, saya tidak lagi merasa muak terhadapnya; bahkan tidak ada pikiran negatif sedikit pun. Saya menatapnya dengan sukacita dan sedikit gembira untuknya. Kondisinya seperti apa? Dia sama sekali tidak memamerkan diri dan saya mampu menerima segala kekurangannya; juga tidak bisa dikatakan dia memiliki mentalitas pamer kemudian saya menaruh belas kasih kepadanya. Saya hanya gembira melihat dia berbicara, tanpa niat menilainya sedikit pun, dengan tenang dan damai.

Saya menyadari bahwa ini dapat dicapai dengan belajar Fa dan mencari ke dalam, dengan upaya tanpa henti mencari ke dalam dan bukan mencari kesalahan orang lain. Tidak perlu mencari siapa benar dan siapa salah di tingkat permukaan manusia.

2. Ketika Menghadapi Konflik, Hindari Perdebatan dan Pola Pikir Manusia

Belum lama ini, keponakan saya yang baru saja lulus kuliah memaki saya tanpa peringatan atau alasan. Saya sungguh tercengang dan terkejut.

Sulit dipercaya saya jadi sasarannya karena saya tidak pernah mengganggu dia. Butuh waktu dua hari sebelum saya menyadari kenyataannya demikian. Semakin memikirkannya, saya semakin marah. Semua kenangan dan pikiran buruk terus bermunculan.

Saya merasa bahwa pikiran buruk ini tidak sesuai dengan standar praktisi Xiulian; Saya tidak bisa selalu menggunakan pemikiran manusia biasa dalam menjalani hidup. Jika seseorang berpikir menggunakan nalar, bukankah dia sama seperti manusia biasa? Namun sebagai orang Xiulian, saya harus menggunakan prinsip tingkat tinggi dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang Dafa.

Meski saya mengetahui secara rasional akar permasalahan, saya tetap gagal melakukannya dengan baik. Hal ini membuat saya kesal. Saya bertanya pada diri sendiri: apakah ada manusia yang mencaci dewa? Tentunya ada. Apakah dewa akan marah? Pasti tidak. Maka sebagai praktisi yang melangkah di jalur dewa, saya seharusnya belas kasih terhadap semua makhluk. Saya harus memperlakukan keponakanan saya sebagai makhluk hidup dan memperlakukannya dengan baik. Di samping itu, jika pengikut Dafa mengalami konflik dengan manusia biasa, itu pasti adalah kesalahan dari praktisi Dafa. Saya yakin dia punya alasan untuk memaki saya, dan pasti yang saya lakukan tidak sesuai dengan Fa.

Ketika saya memikirkannya, saya menyadari bahwa dikarenakan dorongan keserakahan. saya telah melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan Fa. Selain itu, saya tidak menyukai keponakan saya. Saya berpendapat bahwa sebagian besar anak muda di Tiongkok daratan sangat egois, berhati dingin dan kejam. Konsep ini membuat saya sulit memiliki belas kasih terhadap sesama, dan akibatnya pikiran jahat saya muncul. Kenyataannya indoktrinasi Partai jahat telah merusaknya. Dia begitu menderita, dan seharusnya saya melakukannya lebih baik lagi. Seandainya pengikut Dafa melakukan dengan baik, dia dapat menyelamatkan makhluk hidup; sebaliknya jika gagal, maka itu akan memusnahkan mereka.

3. Kekuatan Dafa, Belas Kasih Guru Tidak Terbatas

Saat mengalami penganiayaan dalam kamp kerja paksa, saya dipaksa bercerai dan kehilangan rumah. Beberapa tahun yang lalu, saudari saya mengizinkan saya tinggal di salah satu rumahnya. Suatu hari, saudari saya (seorang janda) memberi tahu saya bahwa musim dingin cuacanya sangat dingin, dan jarak antara rumahnya ke tempat kerjanya terlalu jauh, tapi rumah yang saya tinggali dekat dengan tempat dia bekerja. Dia ingin tinggal dengan saya mulai September selama musim dingin. Saya menyetujuinya. Namun hati saya merasa enggan, “Kenapa saya harus menghabiskan waktu dengan dia? Dia pasti akan mengganggu saya!” Tapi rumah itu miliknya, jadi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya merasa kesal dan marah. Saya sadar bahwa tidak ada gunanya khawatir terhadap hal itu, jadi saya berusaha untuk tidak memikirkannya. Masih ada waktu dua bulan sebelum September, jadi kami mendiskusikan hal itu dan saya melepaskan keterikatan saya.

Pada awal September, kekhawatiran saya lenyap sama sekali. Hari Minggu-nya, saudari saya tiba-tiba memindahkan selimut dan barang-barang miliknya ke tempat saya. Saya sibuk membantunya membersihkan kamar dia. Pada malam hari saya berpikir, “Dia sudah di sini, dia sudah di sini. Dia hanya tinggal empat bulan. Saya akan melewati waktu empat bulan ini, saya akan menjamu dia dengan baik sehingga dia tidak akan pernah lupa kebaikan saya, saya ingin menunjukkan kepadanya seperti apa pribadi pengikut Dafa.” Saya bertanya kepadanya dia ingin makan apa dan kapan waktunya.

Keesokan paginya saya bangun, menyelesaikan latihan dan menunjukkan pada dia kapan pengikut Dafa bangun setiap hari. Saya memasak sarapan untuknya. Sebelum dia berangkat kerja, saya bertanya kepadanya dia ingin makan apa untuk siang dan malam nanti. Tak lama setelah itu, dia menelepon dan memberi tahu saya bahwa departemennya pindah ke tempat yang sangat dekat dengan rumahnya yang dulu. Dia diberi waktu setengah bulan untuk pindah dan tidak tinggal di rumah saya lagi.

Saya jadi bersemangat dan lega seperti burung yang bebas terbang di udara. Saya berterima kasih kepada Guru Li, pendiri Falun Dafa, atas perhatian besar Guru dan belas kasihnya yang tak terukur. Pengaturannya telah membuat departemen saudari saya dipindahkan dan tidak membiarkan manusia biasa mengganggu tiga hal yang harus dilakukan pengikut Dafa.

Belum lama ini, seorang rekan praktisi berada dalam situasi yang sama dengan saya. Karena saudara perempuannya mengganggu dia, hubungan mereka berantakan, dan dia pindah dari rumah saudara perempuannya. Saya berbagi pengalaman saya, "Jangan beranggapan ada seseorang yang mengganggu kamu, mereka jadi tidak dapat menyentuh kamu. Jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan kamu, kamu beranggapan itu gangguan. Kamu harus memikirkan tentang saudarimu dan memahami penderitaannya.”

Setelah itu, dia mengesampingkan egonya dan dengan tulus hati bersikap perhatian kepada saudara perempuannya. Tidak lama kemudian, karena pandemi, saudarinya pulang ke rumahnya sendiri. Ketika dia pergi, saudarainya meminta kartu bertuliskan “Falun Dafa baik” dan dengan tulus memohon bantuan Guru di saat bahaya muncul. Di masa lalu, saudarinya tidak pernah percaya pada keajaiban Dafa.

Dalam hal ini, saya teringat bahwa ada rekan-rekan praktisi yang pernah mengalami hal serupa dalam jangka panjang pernah mengatakan seperti ini, “Mungkin saya berhutang padanya, kini saya sedang membayar hutang itu!” Saya merasa bahwa ini adalah ungkapan keputusasaan.

Guru berkata,

“Bila dalam menghadapi kesulitan pikiran anda benar-benar dapat sangat lurus, di hadapan penganiayaan kejahatan, di hadapan gangguan, sepatah kata yang anda ucapkan dengan pikiran lurus yang kokoh, niscaya dapat segera mencerai-beraikan kejahatan, (tepuk tangan) dapat membuat orang yang diperalat oleh kejahatan berpaling melarikan diri, dapat membuat penganiayaan yang dilakukan kejahatan terhadap anda lenyap sama sekali, dapat membuat gangguan dari kejahatan terhadap anda lenyap tak tampak lagi. Sebuah pikiran yang begitu lurus, siapa yang dapat mempertahankan pikiran lurus ini, dia niscaya dapat melangkah menuju paling akhir, dia niscaya dapat menjadi Dewa agung yang diciptakan oleh Dafa.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional Amerika Barat,” Ceramah di Berbagai Tempat VII)

Di tengah cobaan, ketika kita tidak dapat mengatasi gangguan, kita harus terus mencari ke dalam diri. Ketika kita berhasil mengubah konsep manusia dan memahami Fa dari sudut pandang Fa, gangguan pasti segera lenyap.

Pemahaman saya terbatas. Mohon tunjukkan dengan belas kasih jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan Fa.