(Minghui.org) Tumbuh dewasa menyaksikan penangkapan dan pelecehan berulang-ulang terhadap ayahnya karena berlatih Falun Gong, Dong Ke menderita depresi berat dan telah dirawat di rumah sakit beberapa kali. Kondisinya semakin parah setelah ibunya dipaksa menceraikan ayahnya karena tekanan sosial.

Setelah Dong Weixing, 54, ditangkap lagi pada 10 Oktober 2020, wanita muda berusia awal 20-an mengalami kesulitan untuk mengurus dirinya sendiri. Pada bulan Januari 2021, dia mengambil obat penenang dan meminumnya setiap hari sampai overdosis dan koma selama beberapa hari. Giginya menjadi hitam. Sekarang wanita muda itu menghadapi kemungkinan yang lebih mengerikan setelah ayahnya dijatuhi hukuman 1,5 tahun karena menegakkan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa-raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Penangkapan dan Hukuman Dong

Dong, seorang guru di Kabupaten Yitong, Provinsi Jilin, ditangkap di tempat kerja pada tanggal 10 Oktober dan ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Yitong. Polisi mengajukan tuntutan pidana yang dia ajukan terhadap Jiang Zemin pada tahun 2015 sebagai bukti untuk mendakwanya. Jiang, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok, memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999. Tuntutan pidana Dong adalah bagian dari gelombang pasang tuntutan hukum yang berusaha untuk membawa Jiang ke pengadilan.

Sebagai bagian dari kampanye pelecehan "sapu bersih" yang bertujuan untuk memaksa setiap praktisi Falun Gong di daftar hitam pemerintah untuk melepaskan keyakinan mereka, pihak berwenang menemukan Dong di pusat penahanan pada bulan Desember 2020 dan mencoba untuk memaksanya agar menandatangani pernyataan yang telah disiapkan mencela latihannya. Tetapi dia menolak untuk patuh.

Pada tanggal 19 Maret 2021, Dong disidangkan di Pengadilan Kabupaten Yitong. Baru-baru ini dikonfirmasi oleh Minghui.org bahwa hakim telah menjatuhi hukuman 1,5 tahun padanya.

Sebelum penangkapan terakhir Dong, dia telah berulang kali menjadi sasaran karena keyakinannya pada Falun Gong. Dia ditangkap pada tanggal 12 Maret 2002, dan dipukuli oleh agen dari Departemen Kepolisian Kabupaten Yitong dan kemudian penjaga di Pusat Penahanan Kabupaten Yitong. Dia kemudian dibawa ke Kamp Kerja Paksa Weizigou. Dia ditahan di sana dari tanggal 14 Mei 2002 hingga 30 November 2002, dan disiksa secara brutal. Setelah dia mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang pada tahun 2015, dia ditangkap pada tanggal 15 Desember tahun itu dan ditahan selama 10 hari.

Artikel terkait dalam bahasa Inggris

Jilin Teacher Faces Indictment for His Faith