(Minghui.org) Beberapa hari yang lalu, saya membaca ceramah sampai di sini:” Anda demi memperoleh Fa ini, sangatlah tidak mudah, barangkali derita yang anda alami pada separuh kehidupan anda adalah demi memperoleh Fa ini, ini adalah yang anda ketahui; masih ada yang tidak anda ketahui, barangkali pada beberapa masa kehidupan lampau bahkan waktu yang lebih lama lagi, anda selalu mengalami penderitaan dan menanggung dosa demi memperoleh Fa ini.” (Ceramah Fa pada Konferensi Berbagi Pengalaman Internasional di Beijing, Ceramah Fa di Berbagai Tempat 1) 

Ketika membaca sampai di sini, saya terus meneteskan air mata.

Mendapatkan Fa benar-benar tidak mudah. Saya harus menghargai takdir pertemuan ini dan menjadi praktisi sejati. Tidak menyia-nyiakan belas kasih Guru dan tidak menyia-nyiakan kesulitan yang sudah saya alami di masa lalu dan penderitaan untuk mendapatkan Fa ini. Saya ingin gigih maju, berkultivasi dengan baik dan kembali ke asal jati diri, bahkan mencapai kesempurnaan dan pulang bersama Guru.

Saya lahir di keluarga pengikut Dafa pada tahun 90-an. Orang tua saya adalah pengikut Dafa yang teguh sejak saya masih kecil. Ketika saya masih kecil, orang tua akan membawa saya untuk mendengarkan Fa bersama, dan mereka juga akan mengajak saya ketika melakukan latihan, saya ikut beberapa kali membaca bersama orang tua buku utama Falun Dafa ( Zhuan Falun). Saya juga ada membaca buku “Ceramah Fa di Berbagai Tempat” cukup banyak atas tuntutan orang tua saya. Saya sangat percaya pada Dafa. Benih-benih Dafa telah mengakar di hati, tapi saya tidak bisa benar-benar masuk ke dalam kutivasi Dafa sebelumnya.

Melihat kembali kehidupan yang telah saya lalui, hidup saya cukup baik di bawah pengawasan Guru. Saat ujian masuk SMP, nilai saya hanya satu poin lebih tinggi dari nilai masuk SMA unggulan di kota ini, biasanya saya ranking urutan di atas 20, tapi di ujian masuk, saya ranking urutan ke 12. Ini jelas jelas merupakan bantuan Guru.

Saya tinggal di sekolah ketika duduk di sekolah menengah, dan saya terlepas dari pengawasan orang tua. Di lingkungan orang biasa, di tempayan pencelup raksasa, saya kecanduan membaca novel online. Saat itu, saya terus menonton sepanjang waktu , saat pulang sekolah, bahkan saat makan. Pada saat jam tidur saya juga menonton. Dua puluh empat jam sehari, pada dasarnya hanya ada empat jam belajar dan lima jam tidur. Saya menggunakan sisa waktu yang saya miliki dengan membaca novel online. Saya merasa yang membaca novel online bukanlah diri saya yang sesungguhnya.

Sifat keibilisan terus mendominasi agar saya saya selalu ingin membaca novel. Tidak bisa tidak membacanya, nasehat orang tua, hukuman disiplin, pemukulan dan omelan, dan kritik guru sama sekali tidak berguna. Terkadang saya juga merasakan ada yang tidak beres. Saya ingin lepas dari kecanduan novel online, tapi selama saya sedang ada waktu luang, pikiran tentang novel akan muncul. Ketika saya tidur, saya akan bermimpi tentang cerita novel. Iblis novel terus menganggu saya. Saya hanya berhenti beberapa hari kemudian iblis itu kembali datang.

Ketika Guru menjawab pertanyaan praktisi tentang ”bermain komputer, bermain video game: “Perihal penyalahgunaan narkoba ada yang mengatakan tidak ada masalah, saya mengisapnya, tidak akan ada masalah. Ya, terasa enak, coba sekali lagi? Tidak timbul masalah, coba sekali lagi? Ya sudah, sudah tidak dapat mengendalikannya. Mengapa? Setelah materi itu diisap masuk, maka di dalam tubuh anda akan terbentuk selapis diri anda yang tipis dan samar, sekali saja sudah bisa terbentuk, karena racunnya kuat; tunggu sampai diisap yang kedua kalinya, anda yang tipis dan samar ini berubah menjadi lebih pekat; diisap lagi ia akan semakin pekat, semakin diisap semakin pekat, ia pun semakin kuat. Ia bahkan memiliki struktur keseluruhan tubuh anda, pikiran juga ada, sepenuhnya adalah sosok anda dengan karakter iblis yang terbentuk dari narkotik. Tentu saja, ia mungkin tidak akan melakukan hal lain, ia harus mengisap narkoba. Setelah habis, tidak mengisap maka tidak tahan. Mengapa? Karena ia sudah hidup. Setelah hidup lalu bagaimana? Anda sekalian tahu, ketika anda tidak mengisapnya, tubuh anda akan bermetabolisme, ia juga akan semakin pudar dan semakin pudar, ia akan mati.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York Tahun 2019)

Melewati 3 tahun kelas menengah dengan pikiran tidak jernih, saya terpana dengan perilaku buruk menonton video porno. Nilai ujian masuk perguruan tinggi saya juga sangat memalukan, hanya satu poin lebih tinggi dari nilai minimum. Saya mengambil mata pelajaran tambahan selama satu tahun lagi. Dalam tiga bulan terakhir kelas tambahan, saya bekerja keras.

Terkadang saya belajar Zhuan Falun dengan orang tua ketika ada waktu. Nilai ujian masuk perguruan tinggi hanya satu poin lebih tinggi dari kelas dua skor di provinsi, dan saya masih menggunakan skor ini, saya berhasil diterima di perguruan tinggi kedua di luar kota. Kejadian ini membuat saya merasa bahwa Guru selalu menjaga saya walaupun saya sangat mengecewakan.

Saya merasakan belas kasih Guru, dan nilai ujian saya jauh lebih rendah daripada saat ini untuk ujian masuk perguruan tinggi. Tetapi pada saat kritis ujian masuk perguruan tinggi, Guru membuka pikiran dan kebijaksanaan saya, sehingga saya dapat memiliki masa depan yang relatif baik.

Selama kuliah, saya tinggal di asrama yang jauh dari rumah. Tanpa dorongan orang tua untuk membaca Fa dan tidak ada praktisi lain, saya berangsur-angsur menjauh dari Dafa dan menjalani kehidupan yang lebih buruk dari manusia biasa. Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya di asrama, membenamkan diri dalam game online dan membaca novel online.

Saya jarang mengambil mata kuliah wajib dan pilihan. Ada masa dimana orang tua saya menelepon, saya tidak pernah menjawab karena saya sedang bermain game, pada suatu waktu, orang tua mengira saya hilang dan hampir menelepon polisi.

Setelah lulus, saya bekerja di luar kota, jauh dari pengawasan orang tua, yang membuat saya semakin jauh dari Dafa, saya menyelesaikan pekerjaan saya secara normal pada jam kerja.

Setelah pulang kerja saya bermain game, menonton video porno, membaca novel, menonton film, serial TV, variety show, film animasi dan lainnya. Sering tidur larut malam, kadang-kadang bahkan sampai jam dua atau tiga pagi subuh, gaya hidup seperti ini ini sama sekali bukan keadaan kehidupan manusia normal.

Guru berkata: ”Manusia justru seperti sebuah wadah, apa yang diisikan masuk, dia pun jadi seperti itu. Apa yang terlihat dan terdengar oleh manusia melalui mata dan telinga, semua adalah karya sastra dan seni yang mengekspresikan mentalitas kekerasan, pornografi, saling intrik maupun pertengkaran dan persaingan demi kepentingan di dalam masyarakat nyata, pemujaan uang serta manifestasi watak iblis lainnya, dan sebagainya. Yang terisi masuk semua adalah benda-benda seperti ini, orang begini adalah orang yang benar-benar jahat, tak peduli penampilannya bagaimana; perbuatan manusia adalah dikendalikan oleh pikiran, apa yang dapat diperbuat oleh orang yang benaknya dipenuhi oleh benda semacam itu? Hanya saja orang-orang sedikit banyak mempunyai masalah kontaminasi pikiran yang berbeda tarafnya, terhadap masalah yang timbul sudah tidak dapat diketahui. Karena pengarahan yang salah dari masyarakat, tercermin pada berbagai bidang, tanpa disadari mengubah manusia, meracuni manusia, bahkan sedang menciptakan sejumlah besar manusia berwatak iblis dengan apa yang disebut konsep “anti-tradisional,” “anti-ortodoks,” “anti-moralitas,” ini baru benar-benar memprihatinkan! Sekalipun ekonomi masyarakat telah berhasil ditingkatkan, juga bisa rusak di tangan mereka, karena mereka tidak memiliki pikiran manusia.” (“Larut dalam Fa“, Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)

Selama bertahun-tahun, saya telah sangat tercemar parah oleh iblis online, isi pikiran saya penuh dengan hal-hal buruk. Pada akhir Desember 2020, saya jatuh sakit untuk pertama kalinya. Anggota badan saya kaku dan kejang-kejang. Keesokan harinya, saya merasakan sakit di punggung. Saya pikir itu stroke yang disebabkan oleh pilek. Tempat tinggal saya berada di lantai enam. Saat itu tidak ada pemanas karena saya menghemat uang.

Tempat tinggal saya agak gelap dan tidak ada sinar matahari karena merupakan rumah tua tanpa ada orang yang tinggal di dalamnya. Rumah itu diperkirakan suhu sepuluh sampai enam belas derajat Celcius. Saya pikir saya akan tidur dengan selimut yang lebih tebal, dan menyalakan pemanas di malam hari seharusnya tidak ada masalah. Namun, semua itu tidak sesuai rencana saya, walaupun suhu udara mencapai 25 derajat Celcius, saya masih perlu menggunakan mantel di dalam selimut. Saya masih kedinginan.

Setelah itu, saya jatuh sakit lagi dalam beberapa hari, kali ini lebih parah, diawali oleh sebuah mimpi aneh, kemudian seluruh tubuh saya kejang-kejang, di hari berikutnya disertai dengan memar dan bengkak pada lidah dan bantal saya ada noda darah . Saya sulit berbicara dan sulit untuk bekerja dengan normal, saya merasakan keseriusan masalah ini.

Saya segera meminta cuti dari tempat kerja dan kembali ke rumah, berharap orang tua dapat merawat saya untuk jangka waktu tertentu. Setelah kembali ke rumah, saya jatuh sakit setiap beberapa hari, dan dalam beberapa hari saya mengetahui bahwa saya menderita epilepsi di malam hari, dan saya tidak sadarkan diri dan tidak dapat mengendalikan rasa sakit yang disebabkan olehnya.

Orang tua meminta saya dengan tulus berlatih Falun Dafa ketika mereka melihat bahwa saya sangat menderita. Namun, saya masih belum teguh untuk belajar Fa. Tiga hari menjala ikan dua hari menjemur jala (Pepatah yang artinya 3 hari belajar 2 hari tidak). Ketika orang tua tidak tahu, saya masih bermain game, membaca novel, dan menonton film porno, sama sekali bukan kondisi seorang kultivator. Selama di rumah, saya belajar Fa tidak konsisten dan sangat jarang berlatih. Setelah lebih dari sebulan, saya kembali ke unit kerja dan gejala saya tidak membaik secara signifikan.

Saya pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan secara detail pada 11 Maret, dan hasilnya ssangat mengejutkan: tumor otak ganas. Saya merasa seperti langit akan runtuh. Hidup saya akan berakhir. Saya hanya memiliki masa bertahan hidup 18 sampai 23 bulan. Saya juga mungkin menjadi demensia, lumpuh, dan cadel selama waktu ini.

Saya pernah melihat ada banyak orang menderita penyakit mematikan di dalam materi Dafa di Tiongkok yang tidak bisa diobati oleh rumah sakit dan mulai berkultivasi Dafa. Sepenuhnya percaya pada Guru dan Fa, dan dalam waktu singkat penyakit menjadi sembuh. Saya pikir saya adalah seorang anak dalam keluarga pengikut Dafa, saya sebenarnya sangat percaya pada Dafa, dan selama saya percaya kepada Guru dan Fa, dan bertekad untuk menjadi praktisi sejati, Guru akan mengurus saya.

19 Maret adalah hari yang penting bagi saya. Pada hari itu, saya menjelaskan kepada orang tua semua hal buruk yang saya lakukan yang dapat saya ingat dari masa kecil saya, termasuk novel, pornografi, game, dan konten terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk sepenuhnya mengungkap sifat keiblisan saya, dan memutuskan hubungan saya dimasa lalu, dan menjadi seorang kultivator sejati di masa depan.

Secara bertahap, saya mulai menonton video ceramah Fa Guru, membaca Zhuan Falun, Ceramah di Berbagai Tempat, dan berlatih lima perangkat latihan setiap hari. Setelah memasuki kultivasi Dafa, Guru beberapa kali memberi dorongan dan mencerahkan ketika saya latihan dan memancarkan pikiran lurus... Saya menemukan bahwa gejala saya terus berkurang. Saya berlutut di depan foto Guru untuk waktu yang lama. Guru benar-benar belas kasih.

Melihat kembali ke masa lalu, ada terlalu banyak kesempatan untuk masuk ke dalam Dafa dan berkultivasi, tetapi pada akhirnya saya masuk ke kultivasi hanya setelah saya mendapat hardikan tongkat dari Guru. Saya benar-benar tidak seharusnya melakukan hal itu. Untungnya, pada saat-saat terakhir, saya masih berkesempatan untuk berkultivasi Dafa.

Saya sungguh-sungguh berharap anak-anak muda yang mengetahui bahwa Dafa adalah baik, tetapi belum memasuki Dafa karena berbagai polusi di dalam masyarakat manusia (novel, game online, serial TV, animasi, pornografi, dan lainnya), dapat dengan cepat memasuki kultivasi dalam Dafa, rajin berlatih, mengejar ketinggalan dengan membantu Guru dalam proses Pelurusan Fa, untuk menjadi seorang kultivator sejati, jangan seperti saya sudah sampai di ambang kematian baru memikirkan Dafa. Berkultivasi Dafa tidak akan kehilangan apapun dari manusia biasa, tetapi akan mendapat kebebasan fisik dan mental serta mendapatkan keindahan kultivasi Fa.

Terima kasih Guru karena tidak meninggalkan saya, dan terima kasih kepada orang tua dan rekan praktisi atas dorongan dan bantuan kalian semua.