(Minghui.org) Seorang wanita berusia 73 tahun di Kota Wafangdian, Provinsi Liaoning ditangkap sekitar pukul 11 pagi pada tanggal 4 April 2021, setelah dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang dalam perjalanannya ke pameran komunitas tentang bagaimana Falun Gong membuatnya pulih setelah lumpuh selama satu setengah tahun.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Xiao Jianguo, direktur Divisi Keamanan Domestik, bersama dengan petugas dari Kantor Polisi Yuantai, menggeledah rumah Qu Shumei pada hari yang sama dan menyita barang-barang pribadinya.

Penangkapan Qu disetujui satu minggu kemudian. Setelah polisi menyerahkan kasusnya ke kejaksaan, jaksa mengembalikannya dengan alasan tidak cukup bukti. Polisi kemudian pergi ke rumah Qu dan mencoba memaksa keluarganya untuk menandatangani dokumen tertentu untuk menjebaknya. Keluarganya menolak.

Qu sekarang ditahan di Pusat Penahanan Yaojia di Kota Dalian. Ini adalah ketiga kalinya dia ditangkap karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong.

Pulih dari Kelumpuhan

Qu menderita berbagai penyakit seperti detak jantung yang cepat, tekanan darah tinggi dan herniasi lumbal. Dia juga mengalami pembesaran tulang belakang ketiga dan keempat dari tulang balok besar, yang menekan kedua kakinya dan membuatnya lumpuh. Dia mengandalkan suaminya untuk merawatnya. Setiap hari terasa seperti setahun bagi keluarga.

Sekitar satu setengah tahun setelah dia lumpuh, penderitaan mereka berakhir, ketika Qu mulai berlatih Falun Gong pada bulan September 1997. Dia melakukan lima perangkat latihan dan hidup dengan mengikuti prinsip “Sejati-Baik-Sabar” untuk menjadi orang yang lebih baik, bersikap baik kepada orang lain dan meningkatkan moralitasnya dengan selalu mencari ke dalam untuk melihat kekurangan ketika dia mengalami konflik dengan orang lain.

Segera semua penyakitnya lenyap. Dengan berterima kasih saja tidak cukup kepada Falun Gong karena telah memberinya kehidupan kedua. Dia sering menceritakan pengalamannya sendiri kepada orang lain, yang mengakibatkan tiga kali penangkapan dan penahanan.

Penangkapan Pertama dan Hukuman Kamp Kerja Satu Setengah Tahun karena Memberitahu Orang-orang Bagaimana Falun Gong Menyelamatkannya

Suatu hari di bulan Agustus 2007, Qu pergi ke toko untuk memperbaiki perekamnya. Saat dia menunggu tukang reparasi, dia mengobrol dengan seorang wanita lanjut usia. Wanita itu berkata bahwa dia tidak enak badan, dan Qu memberitahunya bahwa dia dapat mencoba melafalkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Setelah dipengaruhi oleh propaganda rezim komunis Tiongkok terhadap Falun Gong, wanita itu melaporkan Qu ke polisi.

Petugas dari Kantor Polisi Yuantai menangkap Qu dan menginterogasinya. Kemudian mereka mengantar Qu ke rumahnya dan menggeledah rumahnya. Mereka menyita foto-foto pencipta Falun Gong dan lebih dari sepuluh buku Falun Gong. Qu dijatuhi hukuman 1,5 tahun kamp kerja paksa setelah ditahan di Pusat Penahanan Kota Wafangdian selama 35 hari.

Kemudian dia dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Masanjia yang terkenal kejam di Kota Shenyang. Lingkungan hidup di sana sangat keras, dengan penjaga mengawasinya 24 jam sehari. Dia dipaksa membuat bunga origami selama lebih dari 15 jam sehari. Dia tidak diizinkan tidur sampai dia menghabiskan kuota hariannya. Kemudian dia dipindahkan ke bengkel lain untuk melipat jas militer, sekitar 600 potong sehari. Dia sering harus bekerja dengan perut lapar karena penjaga tidak pernah menyediakan cukup makanan untuknya.

Penangkapan Kedua karena Membagikan Materi Informasi Falun Gong

Penangkapan Qu berikutnya adalah pada pagi hari tanggal 27 Desember 2017, setelah dia dilaporkan karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong.

Suaminya sedang menonton TV sekitar pukul 8 pagi, ketika tiga petugas polisi masuk dan mulai menggeledah rumah, tanpa menunjukkan identitas atau surat perintah penggeledahan.

Suaminya bertanya kepada mereka, “Apa yang anda lakukan?”

Mereka mengabaikannya.

“Siapa nama anda? Berapa nomor lencana polisi anda?”

Mereka mengabaikannya lagi dan terus menggeledah rumah.

Petugas menyita foto-foto pencipta Falun Gong, buku-buku Falun Gong, dan materi informasi. Mereka juga secara paksa membawa pergi suaminya dengan memegang tangan dan mendorongnya ke dalam mobil polisi.

Setelah tiba di kantor polisi, mereka menguncinya di kursi besi dan menginterogasinya seolah-olah dia adalah seorang kriminal. Mereka juga mencoba memaksanya untuk menandatangani dokumen.

Suami Qu dibebaskan pada pukul 2 siang, tetapi Qu tetap ditahan. Ketika putrinya pergi ke kantor polisi untuk menanyakan keberadaan Qu pada hari berikutnya, direktur polisi mengatakan kepadanya bahwa Qu dibawa ke Pusat Penahanan Kota Dalian dan akan ditahan di sana selama 15 hari.