(Minghui.org) Di sebuah rapat umum di Hermann Park pada 10 Juli 2021, praktisi Falun Gong di Houston menandai perjalanan 22 tahun mereka dalam menentang penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Praktisi memberikan pidato mengungkapkan kecaman mereka akan penganiayaan yang dilakukan PKT dan menyerukan upaya kolektif untuk menghentikan kejahatan hak asasi manusia oleh PKT.

Praktisi Falun Gong menggelar rapat umum di Hermann Park, Houston

Perwakilan Negara Bagian Texas mengirim surat untuk memperingati acara tersebut, termasuk Senator Larry Taylor untuk Distrik 11, Perwakilan Alma Allen untuk Distrik 131, Perwakilan Leo Pacheco untuk Distrik 118, Perwakilan Lyle Larson untuk Distrik 122, dan Perwakilan Harold V. Dutton untuk Distrik 142.

Perwakilan Lyle Larson menuliskan, “Kebrutalan Partai Komunis Tiongkok yang masih terjadi selama dua dekade ini terhadap mereka yang berlatih Falun Gong tidak bisa diterima dan harus diakhiri. “Ketahuilah bahwa kami memuji ketahanan dan komitmen anda yang luar biasa untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan di bawah tantangan yang tidak masuk akal ini. Yakinlah, kami akan terus mendukung usaha dan legislasi untuk memastikan hak-hak dasar bagi orang-orang di seluruh dunia.”

Perwakilan Harold V. Dutton menuliskan, “Dukungan saya untuk hak asasi manusia dan martabat semua orang selalu tetap di atas keyakinan saya dan saya mendorong semua orang untuk berdiri bersama anda dan saya, hanya dengan begitu ketidakadilan yang dialami oleh Falun Gong akan berakhir.”

Praktisi Falun Gong membacakan surat dukungan dari Perwakilan Negara Bagian Texas

Song dari Himpunan Falun Dafa Amerika Selatan menceritakan perjalanan Falun Gong yang rasional dan penuh damai, mengklarifikasi kebenaran kepada orang-orang dan pemerintah di dunia. “Lebih dan lebih banyak orang telah mengetahui tentang Falun Gong dan mendukung Falun Gong. Menurut situs web Minghui, Falun Gong telah diperkenalkan di lebih dari 100 negara di dunia dan telah menerima lebih dari 3,000 proklamasi dan resolusi dukungan,” katanya.

Wanda, seorang praktisi Falun Gong, berbicara tentang penganiayaan brutal PKT kepada praktisi Falun Gong yang mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Ia berkata bahwa Resolusi 3 Senat Texas, yang disahkan dengan suara bulat di Senat Texas pada 15 April dan di DPR pada 20 Mei, mengutuk praktik pengambilan organ secara paksa oleh PKT.

Ia mengutip sebuah bagian dari resolusi: “Badan Legislatif Negara Bagian Texas ke-87 dengan hormat mendesak Kongres Amerika Serikat dan presiden Amerika Serikat untuk mengesahkan undang-undang dan mengadopsi langkah-langkah yang melarang kolaborasi antara perusahaan medis dan farmasi AS dan rekan-rekan Tiongkok yang terkait dengan pengambilan organ paksa, melarang masuk ke Amerika Serikat Negara-negara dari mereka yang telah berpartisipasi dalam penghilangan jaringan dan organ manusia secara tidak etis, dan mempersiapkan penuntutan terhadap individu-individu tersebut.”

Wendy, praktisi lain, menceritakan penganiayaan yang ia hadapi di Tiongkok. “Saya dan suami saya dipenjara beberapa kali. Properti kami dirampas. Kami disiksa di tahanan. Saya dimasukkan ke pusat pencucian otak pada bulan Juni tahun 2007 hanya karena saya meminta pembebasan seorang teman praktisi, Chen Man. Saya dipukuli dengan sadis, tidak diizinkan tidur dan disiksa dengan cara-cara lain. Itu benar-benar tujuh bulan yang paling mengerikan dalam hidup saya!”

Wendy menceritakan bagaimana ia dianiaya di Tiongkok

Praktisi lain, Tang, berkata, “Selama kunjungan saya ke Guangzhou, Tiongkok, pada November 1999, saya pergi berkumpul dengan lebih dari 30 praktisi yang harus meninggalkan rumah mereka untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut. Polisi masuk ke apartemen kami dan menangkap kami. Kami mulai melakukan mogok makan untuk memprotes. Dua hari kemudian, saya dicekok air asin. Penahanan ilegal tersebut berlangsung selama 13 hari.”

Banyak pejalan kaki menyaksikan rapat umum, menerima selebaran perkenalan tentang Falun Gong dan menandatangani petisi meminta agar penganiayaan diakhiri. Beberapa orang mengacungkan jempol kepada praktisi dan bahkan pelukan dan mengungkapkan rasa terima kasih atas usaha praktisi yang masih terus berlanjut. Beberapa orang menangis karena apa yang dialami praktisi.

Pejalan kaki menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong