(Minghui.org) Dua puluh dua tahun yang lalu pada bulan ini, Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai kampanye nasional melawan praktisi Falun Gong. Sejak itu, sejumlah besar praktisi di Tiongkok telah ditahan, dipenjara, dan disiksa karena keyakinan mereka pada Sejati-Baik-Sabar.

Ketika praktisi di Inggris mengadakan berbagai acara bulan ini untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan dan menyerukan diakhirinya perlakuan brutal terhadap rekan-rekan mereka di Tiongkok, banyak pejabat Inggris telah menulis surat pada praktisi untuk menegaskan kembali komitmen mereka dalam menentang penindasan dan mendukung praktisi yang tidak bersalah.

Rt Hon Sir Desmond Swayne TD MP mengirim ucapan pada praktisi.

Rt Hon Sir Desmond Swayne TD MP mengirimkan “pesan dukungan kepada Falun Gong dan semua orang Tionghoa dalam perjuangan mereka untuk kebebasan berserikat, berpikir dan berkeyakinan.”

Lord Mackenzie dari Framwellgate, OBE, menganggap penganiayaan PKT terhadap Falun Gong sebagai genosida.

Lord Mackenzie dari Framwellgate, OBE, menulis, “Terima kasih telah mengingatkan dunia, bahwa saat kita keluar dari pandemi COVID-19, erosi hak asasi manusia, kebebasan, dan supremasi hukum di Tiongkok terus berlanjut sesuai cara Partai Komunis Tiongkok yang berkaitan dengan minoritas agama dan etnis di negara besar tersebut. Benar-benar mengejutkan bahwa pada tahun 2021 ada banyak sekali bukti perlakuan yang setara dengan genosida, yang terjadi dalam skala industri di negara maju yang duduk di Dewan Keamanan PBB. Kekejaman dalam skala seperti itu belum pernah terjadi sejak pertengahan abad terakhir dan dunia bersumpah saat itu, bahwa itu tidak akan dibiarkan terjadi lagi.

“Bukti kamp pendidikan ulang, geng pemerkosa, pengambilan organ, penyiksaan dan pembunuhan di Tiongkok sangat banyak dan merupakan kebijakan yang jelas dari PKT. Serangan terhadap kebebasan ini, termasuk hak-hak Falun Gong untuk mempraktikkan keyakinan mereka adalah serangan yang tidak dapat diterima terhadap hak asasi manusia di negara yang disebut beradab dan saya senang berbicara dengan banyak orang lain dalam menyerukan pengambilan tindakan positif oleh dunia untuk mengakhiri kekejaman ini!”

Profesor David Patrick Paul Alton, Baron Alton dari Liverpool, KCSG, KCMO

Profesor David Patrick Paul Alton, Baron Alton dari Liverpool, KCSG, KCMO, berkata, “Selama dua dekade terakhir, dan lebih, Partai Komunis Tiongkok telah mengobarkan gesekan perang yang kejam terhadap praktisi Falun Gong. Ini adalah bagian dari pola penganiayaan terhadap semua penganut gerakan spiritual dan keagamaan yang menolak untuk bertekuk lutut pada kediktatoran dan ideologi tirani. Bukti mengerikan pengambilan organ paksa praktisi Falun Gong dipresentasikan ke Pengadilan Independen yang diketuai oleh Sir Geoffrey Nice QC.

Dia menambahkan, “Menyimpulkan 'dengan suara bulat, tanpa keraguan' bahwa ada 'bukti tak terbantahkan' bahwa 'sangat banyak orang telah meninggal dengan kematian mengerikan yang tak terlukiskan tanpa alasan ...' bahwa 'Tidak ada bukti praktik telah dihentikan dan pengadilan menyatakan bahwa itu terus berlanjut.' Ditemukan bahwa 'pengambilan organ secara paksa dari tahanan hati nurani telah dipraktekkan untuk jangka waktu yang cukup lama, yang melibatkan sejumlah besar korban ... oleh organisasi atau individu yang diorganisir atau disetujui oleh negara'” Dia melanjutkan, “Masyarakat internasional harus berhenti bersujud, angkat suara, dan menuntut agar penganiayaan diakhiri. Rezim PKT harus dimintai pertanggungjawaban atas kampanye jahat dan brutalnya terhadap praktisi Falun Gong dan lainnya.”

Profesor Margot Ruth Aline Lister, Baroness Lister dari Burtersett, CBE, FBA, FacSS, mendoakan yang terbaik bagi praktisi Falun Gong.

Profesor Margot Ruth Aline Lister, Baroness Lister dari Burtersett, CBE, FBA, FacSS, menulis, “‘Sejati, Baik, Sabar’ adalah prinsip penting tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam politik. Oleh karena itu, saya dengan senang hati mengirim pesan dukungan singkat ini untuk anda Falun Dafa.”

Rt Revd Dr Alan Smith, The Lord Bishop St Albans, menyoroti pentingnya kebebasan beragama.

Rt Revd Dr Alan Smith, Lord Bishop of St Albans, menulis dalam suratnya, “Penganiayaan tragis yang terus berlanjut terhadap anggota Falun Gong bersama dengan minoritas agama lainnya di seluruh Tiongkok adalah situasi penyesalan terdalam. Kebebasan beragama adalah hak asasi manusia yang patut dihormati secara universal. Praktik penindasan berbasis keyakinan Partai Komunis Tiongkok harus secara kolektif dikutuk dengan keras oleh negara-negara yang menganut dan mematuhi doktrin hak asasi manusia.”

Raymond Hervey Jolliffe, Baron Hylton ke-5, ARICS, DL mengatakan PKT menekan hampir semua sistem kepercayaan.

Raymond Hervey Jolliffe, Baron Hylton ke-5, ARICS, DL, setuju. Dia menuliskan, “Hampir semua kelompok agama non-Partai sekarang berada di bawah penganiayaan berat di Tiongkok. Ini berlaku untuk orang Kristen, Muslim, Falun Gong/Dafa dan tidak diragukan lagi orang lain. Ketentuan Perjanjian Sino-Inggris tentang Hong-Kong dilanggar oleh Pemerintah.” Dia juga menambahkan, “Kita semua harus berdoa untuk perubahan hati dan pikiran di antara mereka yang berkuasa.”

Wera Hobhouse MP mengatakan Sejati, Baik, Sabar adalah solusi untuk situasi yang kita hadapi.

Anggota Parlemen Wera Hobhouse menyatakan, “Saya berdiri bersama anda untuk mengingat ribuan korban di masa lalu dan sekarang penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok. Sebuah masyarakat di mana hak asasi manusia dan kebebasan beragama tidak dilindungi adalah tidak demokratis dan tidak akan pernah bebas. Sejati, Baik, Sabar adalah penangkal penindasan Partai Komunis Tiongkok dan saya memuji Falun Gong karena mempertahankan prinsip-prinsip ini.”

Kerry McCarthy MP menyerukan model sanksi Magnitsky terhadap rezim PKT.

Kerry McCarthy MP menulis, “Penganiayaan terhadap mereka yang berlatih Falun Gong - sebuah keyakinan yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar - sangat mengerikan untuk dilihat. Saya menghargai upaya mereka yang berkumpul hari ini untuk menyoroti apa yang sedang terjadi di Tiongkok. Kita harus mengakhiri upaya penghapusan minoritas agama, dengan bantuan sanksi model Magnitsky.

“Dua bulan lalu, Parlemen memilih untuk mengakui bahwa genosida dilakukan terhadap orang-orang Uyghur di Xinjiang. Dan minggu ini kami memperdebatkan tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Tiongkok, sekali lagi dengan penekanan pada catatan hak asasi manusia Tiongkok. Buruh telah menyerukan boikot politik dari permainan itu.” Dia menambahkan, “Kami akan terus berbicara menentang penindasan, dan membuat pendirian tegas untuk hak asasi manusia di seluruh dunia.”

Norman Beresford Tebbit, Baron Tebbit, CH, PC, mengirimkan ucapan pada praktisi.

Norman Beresford Tebbit, Baron Tebbit, CH, PC, mengatakan dalam suratnya, “Saya menawarkan dukungan dan mengirim pesan niat baik pada orang-orang Falun Gong dalam perjuangan mereka untuk hidup damai di tanah air mereka yaitu Tiongkok.”

Baroness Cox mengatakan dia akan berdiri bersama praktisi Falun Gong melawan PKT.

Baroness Cox, anggota Independen House of Lords, juga menulis surat: “Kami di sini pada rapat umum ini untuk mengingat jutaan praktisi Falun Gong yang terus mengalami penganiayaan dari rezim Komunis Tiongkok hanya karena keyakinan mereka. Saya sangat prihatin dengan penderitaan praktisi Falun Gong di Tiongkok, dan saya sangat menghormati Falun Gong. Saya menyesal bahwa saya tidak dapat bersama anda hari ini, tetapi ketahuilah bahwa saya mendukung anda dalam pencarian kebebasan untuk mempraktikkan keyakinan anda di Tiongkok.”