(Minghui.org) Praktisi Falun Gong menggelar acara di Parliament Square di London pada hari Selasa, 20 Juli 2021. Dua hari sebelumnya, pada hari Minggu, 18 Juli, mereka menggelar rapat umum di tempat yang sama. Mereka memperagakan latihan Falun Dafa dan mengumpulkan tanda tangan pada petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap latihan spiritual tersebut.

Peragaan latihan di Parliament Square di London

Anggota Parlemen Inggris Menunjukkan Dukungan untuk Acara tersebut

Anggota Parlemen Utara Glasgow, Partrick Grady memberikan pidato di acara itu. Ia berkata bahwa telah lebih banyak informasi tentang pelanggaran hak asasi manusia oleh rezim Tiongkok yang terungkap belakangan ini, seperti penganiayaan Uighurs, kerja paksa, dan tentu saja Falun Gong. Ia berkata daftar pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di Tiongkok, panjang dan sangat mengganggu.

“Saya telah membaca laporan yang memberikan saya kesan bahwa orang-orang merespons. Salah satu alasan saya berada di sini hari ini adalah karena beberapa pemilih saya adalah praktisi Falun Gong yang harus meninggalkan Tiongkok ke Inggris dengan harapan agar suara mereka didengar. Jadi saya berada di sini hari ini untuk mendukung dan saya senang sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk mengetahui lebih banyak,” katanya.

Patrick J. Patrick Grady MP dari Glasgow

Pembuat undang-undang percaya bahwa perkembangan ekonomi yang sebenarnya, pembangunan sosial yang benar-benar berkelanjutan, dan rasa penghargaan terhadap hak asasi manusia adalah dua sisi dari koin yang sama. Jadi, jika Tiongkok benar-benar ingin mempunyai tempat di dunia, ia perlu mengerti bahwa rasa penghargaan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan beragama harus menjadi bagian dari hal tersebut.

“Komunitas internasional akan melakukan bagiannya untuk memastikan bahwa pesan ini tersampaikan. Hari ini, the House of Commons mendiskusikan hubungan kami dengan pemerintah Tiongkok. Para politisi semakin bersedia untuk mengangkat isu-isu HAM,” katanya.

Ia menunjukkan bahwa menghadapi masalah seperti ini membutuhkan pendekatan global. Semakin besar tekanan yang diberikan dunia, semakin sulit situasinya bagi rezim Tiongkok.

Ia berkata, “Lebih banyak politisi dan pemerintah di seluruh dunia yang siap untuk berbicara dan memberikan segala jenis tekanan diplomatik pada mereka.”

Ia memberikan penghargaan kepada berbagai aktivis berbeda yang telah secara damai menentang pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok “seperti orang-orang di belakang kita yang memegang spanduk” (praktisi Falun Gong).

“Kami ingin memastikan bahwa masalah-masalah ini terungkap di siang bolong,” katanya.

“Ini sangat penting, dan seperti saya katakan, satu dari alasan utama saya berada di sini karena orang-orang di distrik saya begitu peduli tentang hal itu jadi mereka datang ke saya untuk berbicara. Hal itu memberikan saya kepercayaan diri dan kekuatan untuk berbicara bagi mereka. Jadi saya senang untuk melihat orang-orang berbicara lantang tentang hal itu dan tentu saja, dengan cara yang sangat, sangat damai, dan dengan cara yang sangat jelas terlihat. Anda berhasil untuk menarik perhatian pejalan kaki selama dua atau tiga hari ini,” ujarnya.

Orang-orang Mengutuk Kejahatan yang Dilakukan oleh PKT

Orang-orang menandatangani petisi untuk mengutuk penganiayaan dan mendukung Falun Gong

Paula, seorang penduduk lokal, berbicara kepada praktisi Falun Gong untuk waktu yang cukup lama. Ia berkata ia berpikir bahwa acara ini secara khusus adalah cara yang baik untuk memberi tahu orang-orang apa yang sedang terjadi. “Kita perlu membuat orang mengetahui perbudakan modern dan pengambilan organ dari orang-orang ketika mereka masih hidup,” katanya.

Paula dan Mark

“Kami merasa terhormat bisa berada di sini hari ini. Kita perlu mengetahui fakta bahwa ada saudara-saudari kita di planet ini yang membutuhkan pertolongan kita. Membantu dan mendukung anda sebagai sebuah kelompok selalu membuat saya merasa sangat rendah hati! Terima kasih karena telah melakukan hal ini!” Ini benar-benar penting! Anda melakukan pekerjaan yang bagus,” kata Paula.

Suami Paula, Mark juga mengungkapkan pandangannya, “Kami mengetahui tentang pengambilan organ yang didukung negara di Tiongkok tiga tahun lalu. Ini benar-benar serius. Tidak bisa dipercaya. Ini adalah contoh hal yang tidak bisa diterima orang-orang dengan sekejap dan membutuhkan sebuah proses kesadaran karena ini mengerikan.”

“Untuk melawan kejahatan ini, orang-orang di seluruh dunia perlu berkumpul, dan ini terjadi. Tapi ia membutuhkan waktu yang lama, dan kita masih perlu melawan kejahatan. Kita mungkin tidak melihat akhir, tapi setidaknya itu telah dimulai.”

“Jangan biarkan kejahatan itu menghancurkan anda,” Mark berkata untuk mendukung praktisi.