(Minghui.org) Dengan nenek yang terbaring di tempat tidur dan ibunya ditangkap karena keyakinannya terhadap Falun Gong, seorang wanita muda di Kota Qinyang, Provinsi Henan diperas 30.000 yuan oleh polisi.

Setelah Zhang Yuqin dibebaskan sebulan kemudian, dia melaporkan insiden ini ke situs web Minghui, yang memublikasikan berita langsung dari tangan pertama sejak penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai sejak 1999.

Menghadapi cibiran dari masyarakat internasional dan tekanan internal penyelidikan terhadap korupsi selama 20 tahun terakhir, polisi mengembalikan uang itu ke anak perempuan Zhang pada Juni 2021.

Zhang, 57, bercerai ketika anak perempuannya baru berumur empat tahun, setelah suaminya berselingkuh. Dengan kondisi tubuh sakit-sakitan dan tidak ada pemasukan uang, Zhang mengandalkan adik laki-lakinya untuk hidup sehari-hari. Dia kemudian diperkenalkan ke Falun Gong, disiplin spiritual yang dilengkapi dengan latihan meditasi, dan segera pulih dari semua penyakitnya. Dia bertanggung jawab merawat keluarganya dan ibunya yang sudah tua, jadi adik laki-lakinya bisa fokus ke urusan pribadinya.

Pada Desember 2019, adiknya tiba-tiba meninggal. Ibunya berumur 80an dan terpukul berat dan langsung jatuh sakit. Zhang merawat ibunya dengan penuh perhatian dan menghiburnya.

Pada waktu ibunya mulai sembuh, polisi menangkap Zhang, pada 26 Desember. Tahu bahwa keluarganya sangat membutuhkan Zhang, polisi memeras 30.000 yuan dari anaknya, yang takut ibunya tidak dibebaskan jika dia tidak membayar uang tersebut.

Putrinya kemudian menceritakan bahwa dia diinterogasi oleh polisi sebelum ibunya ditangkap tentang siapa pemilik apartemen tempat mereka tinggal. Dia berkata kepada polisi bahwa apartemennya atas namanya, dan dia membayar uang sewa sebesar 2.000 yuan perbulan dan hampir tidak bisa memenuhi kebutuhan.

Setelah menahan Zhang di Pusat Penahanan Jiaozuo selama 31 hari, polisi melepaskannya pada 26 Januari 2020. Selama penahanannya, penjaga melarangnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan sering tidak diperbolehkan tidur.

Pada Agustus 2020, penganiayaan Zhang dipublikasikan oleh situs web Minghui Tiongkok. Setelahnya, praktisi Falun Gong juga menyebarkan informasi di sekitar kota untuk mengekspos penganiayaan lebih jauh.

Sebagai pembalasan, Departemen Kepolisian Kota Jiaozuo mengirim lima petugas polisi ke Qinyang untuk menyelidiki siapa yang memasang informasi tersebut. Polisi tidak menemukan apa pun setelah tinggal di Qinyang selama sebulan.

Setelahnya, polisi mulai melecehkan saudara perempuan Zhang, adik iparnya dan anaknya. Mereka juga memasang dua kamera di luar rumah ibu Zhang untuk memantau siapa yang mengunjunginya.

Laporan terkait dalam bahasa Mandarin:

河南沁阳市张玉琴被警察绑架勒索三万元钱